Keluar harus sama pacar mungkin menjadi prinsip atau pola pikir bagi sebagian orang. Karena mereka menilai kalau tidak ada pacar, dunia akan sepi dan membosankan.
Pemikiran ini juga bisa muncul karena mereka menganggap pacar sebagai sumber kasih sayang yang mungkin tidak dimiliki sebelumnya. Sehingga bila si pacar menghilang, maka mereka merasa goyah karena kehilangan sumber kasih sayangnya.
Pemikiran keluar harus sama pacar juga bisa muncul karena sudah terbiasa dengan sosok tersebut. Jadi saat dia yang biasa menemanimu tiba-tiba tidak ada, seseorang akan merasa kosong.
Sehingga tak jarang, untuk menghindari perasaa itu, ia biasanya memilih untuk tidak keluar rumah. Karena apa pun yang ia lihat dan ia dengar saat di perjalanan atau tempat tujuan bisa mengingatkannya pada sang mantan.
Prinsip untuk harus melakukan segala sesuatu sama pacar juga bisa terjadi karena sudah ketergantungan dan merasa si dia adalah segalanya.
Sudah seperti lirik lagu cinta saja.
Sehingga kondisi saat mereka tiba-tiba mengalami konflik apalagi kalau sampai putus pasti akan berpengaruh ke aktivitas normalnya.
Padahal, dunia tidak akan berhenti walau kamu sendiri dan tidak punya pacar. Bahkan kondisi sosialmu tetap bisa asyik dan menyenangkan walau kamu tetap jomblo selama bertahun-tahun.
Mengapa bisa begitu?
Karena saat kamu memiliki vibe yang positif dan karakter yang baik, orang-orang di sekitarmu cenderung akan suka untuk berada di dekatmu. Akibatnya kamu akan selalu memiliki teman dan sahabat yang tidak akan membuatmu kesepian.
Sahabat yang tulus juga bisa menjadi layaknya saudara tak sedarah. Jadi kamu tidak akan kekurangan kasih sayang walau tidak punya pacar.
Sebaliknya, kehadiran mereka bisa membuat hidupmu lebih bermakna dan berwarna. Jadi menjadi bahagia tidak harus sama pacar.
Begitu pula saat pergi dan kumpul. Kamu bisa memilih menghabiskan waktu bersama sahabat yang positif selain bersama keluarga. Sehingga keluar tidak harus sama pacar.
Karena pola pikir yang salah bisa mempengaruhi psikismu hingga membuatmu tidak bahagia dan kesepian. Jadi mulai sekarang, coba renungkan lagi, apa yang membuatmu benar-benar harus keluar sama pacar?
Apakah karena ketergantungan, kesepian, atau karena hal lain? Lantas, apakah teman-temanmu bisa menutup rasa kesepian itu?
Jangan sampai terjebak di perasaan yang salah dan ternyata hanya ilusi sesaat ya.
Baca Juga
-
Tak Hanya Sesama Teman, Saat Guru dan Dosen Juga Jadi Pelaku Bully
-
Kisah Relawan Kebersihan di Pesisir Pantai Lombok
-
Viral Tumbler KAI: Bahaya Curhat di Medsos Bagi Karier Diri dan Orang Lain
-
Ricuh Suporter Bola hingga War Kpopers, Saat Hobi Tak Lagi Terasa Nyaman
-
Budaya Titip Absen: PR Besar Guru Bagi Pendidikan Bangsa
Artikel Terkait
-
Billy Syahputra Ditegur Warga Belarus saat Mau Salat Jumat, Gara-Gara Cara Bersalaman
-
Apa Kabar Santyka Fauziah? Keberadaan Pacar Sule di Acara 7 Bulanan Mahalini Ramai Dicari-cari
-
9 Potret Billy Syahputra ke Belarus Buat Temui Keluarga Vika Kolesnaya, Minta Restu?
-
Jessica Jane Dikabarkan Bakal Nikah, Deretan Mantan Pacar Jadi Sorotan
-
Blak-blakan! Kriss Hatta Bongkar Gimik Pacaran Settingan dengan Anak di Bawah Umur
Kolom
-
Haus Itu Minum, Bukan Mencari Validasi: Refleksi Kebutuhan Diri di Era Pamer
-
Mengapa Sulit Berkata 'Tidak'? Menelusuri Akar Psikologis Budaya Mengalah
-
Dari Harga Beras hingga Jam Kerja: Semua Berawal dari Keputusan Politik
-
Romantisasi Ketangguhan Warga: Bukti Kegagalan Negara dalam Mengurus Bencana?
-
Sampah, Bau, dan Mental Warga yang Disuruh Kuat
Terkini
-
CERPEN: Basa-basi di Balik Mesin Kopi, Saat Rindu Tidak Tahu Diri
-
Di Parkiran Sekolah yang Sunyi, Apa yang Sebetulnya Didengar oleh Adrian?
-
3 Rekomendasi Flatshoes Brand Lokal Kualitas Top, Cocok untuk Semua Acara!
-
Refleksi Keserakahan Manusia dan Kritik Penguasa dalam Antologi Puisi Negeri Daging Karya Gus Mus
-
Oppo Reno 15c Kini Meluncur di India, Spek Berbeda dari Versi China?