Kalau kita membahas Film Mission Impossible – The Final Reckoning, satu hal yang langsung terasa tuh, film ini mau jadi penutup tapi juga nggak sepenuhnya. Dari cara ceritanya dibangun, dialog-dialog Ethan Hunt (Tom Cruise), dan bahkan bagaimana kamera menyorot wajahnya di adegan terakhir, semuanya memang ngasih nuansa ‘perpisahan’. Namun, jelas bukan perpisahan yang menutup rapat. Ini lebih kayak orang bilang ‘sampai jumpa’ alih-alih ‘selamat tinggal’.
Dan aku suka itu!
Karena buatku, penutup yang baik itu bukan soal menyelesaikan semuanya seratus persen. Nggak kayak lagi mengerjakan soal ujian matematika yang harus ketemu hasil akhirnya, satu jawaban pasti, supaya bisa dinilai benar atau salah. Penutup yang baik itu justru lebih mirip sama ‘menulis puisi’ yang penting nggak cuma maknanya, tapi juga rasa yang ditinggalkan setelahnya.
Kadang malah yang nggak selesai sepenuhnya itu yang lebih ngena. Yang bikin kita mikir, merenung, atau bahkan diam saja tapi merasa takjub.
Nah, ‘The Final Reckoning’ berhasil banget di titik itu. Film ini tahu caranya menutup cerita tanpa benar-benar menutup semuanya. Banyak hal diselesaikan—konflik lama dipertemukan dengan takdirnya, karakter-karakter kunci diberi momen emosional yang layak, dan beberapa misteri akhirnya terjawab.
Akan tetapi, tetap ada ruang yang sengaja dibiarkan terbuka. Ruang buat kita isi sendiri; boleh berimajinasi, buat harapan ke depannya, bahkan buat berspekulasi liar.
Apakah Ethan benar-benar selesai? Atau justru ini awal dari babak baru, mungkin dengan wajah baru yang akan meneruskan jejaknya? Apakah IMF akan tetap ada seperti sekarang, atau akan berubah bentuk sepenuhnya? Film ini nggak kasih jawaban pasti, dan justru di situlah menariknya.
Secara teknis, The Final Reckoning juga tetap setia pada DNA-nya: gila, nekat, dan selalu selangkah lebih ambisius dari ekspektasi kita. Aksi-aksinya bukan cuma keren, tapi sudah level selebrasi kegilaan yang dirancang dengan sangat sinematik.
Menariknya, ‘The Final Reckoning’ bukan cuma soal aksi, tapi juga soal beban moral: Tentang pilihan dan harga yang harus dibayar ketika seseorang berulang kali menyelamatkan dunia, tapi harus kehilangan bagian dari dirinya sendiri. Dan Sobat Yoursay bisa melihat itu dari cara Ethan makin manusiawi di film ini (lebih banyak merenung, lebih sering terlihat lelah, juga lebih berani buat percaya ke orang lain. Terutama Grace, yang di sepanjang film menunjukkan karakter development paling signifikan.
Kalaupun ‘The Final Reckoning’ benar-benar akhir dari kisah Ethan Hunt, maka ini adalah akhir yang bermartabat. Bukan karena dia ‘menang’ tapi karena dia tetap berpegang pada prinsip di dunia yang semakin kabur antara benar dan salah. Dan justru karena itu, dia tetap jadi pahlawan. Pahlawan yang nggak selalu kita sadari kita butuhkan, tapi selalu muncul saat dunia ada di ujung kehancuran.
Kalau suatu hari nanti IMF punya wajah baru, entah itu Grace (Hayley Atwell) yang meneruskan tongkat estafet dari Ethan, atau sosok lain yang belum kita kenal, aku cuma punya satu harapan sederhana: Jangan kendor dan melenceng terlalu jauh. Nggak cuma soal menyelamatkan dunia dari krisis global atau ancaman teknologi mutakhir yang bisa melumpuhkan peradaban, tapi soal mempertahankan sesuatu yang sudah dibangun selama ini, yakni: Aksi di luar nalar yang keren!
Dan kalau itu terjadi, aku rasa Ethan (Tom Cruise) bisa pensiun dengan tenang. Bukan karena dunia sudah sepenuhnya aman, tapi karena ada yang meneruskan aksinya dalam Film Mission Impossible.
Sobat Yoursay sudah nonton Film Mission Impossible – The Final Reckoning? Filmnya masih tayang di bioskop, buruan nonton!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Review Film Harka: Hidup Memang Nggak Seadil Itu
-
Review Film Sovereign: Kala Tumbuh di Antara yang Marah dan Mati Rasa
-
Review Series Too Much: Cinta yang Berantakan, Lucu, dan Penuh Luka
-
Review Film Black Dog: Lang dan Anjing Hitamnya di Tepian Gurun Gobi
-
Review Film On Becoming a Guinea Fowl: Rahasia dalam Tiap Luka dan Diamnya
Artikel Terkait
-
3 Alasan Upcoming Film Korea "Hi-5" Layak Dinanti Penayangannya
-
Sinopsis Lost in Starlight, Film Animasi Netflix Dibintangi Kim Tae Ri dan Hong Kyung
-
Amulet, Film Horor Penuh Kejutan dari Produser Kicky Herlambang, Siap Bikin Merinding
-
Reaksi Iis Dahlia Nonton Devano Danendra Di-unboxing dalam Film Gowok
-
Biaya Syuting di Makassar Lebih Mahal dari New York?! Produser Jodoh 3 Bujang Ungkap Fakta Mengejutkan
Kolom
-
Buku dan Empati: Membaca Adalah Latihan Menjadi Orang Lain
-
Standar Tinggi, Upah Minim: Benarkah Rakyat yang Tidak Kompeten?
-
Fenomena Kondangan Akademik: Dulu Dukungan, Kini Kayak Arisan Sosial?
-
Beras Oplosan Rp100 Triliun: Bukti Kegagalan Sistem Pangan Nasional
-
Bukan Anti-Cinta, Hanya Takut Luka: Alasan Gen Z Tak Kejar Pernikahan
Terkini
-
BRI Super League: Patricio Matricardi Incar Trofi Ketiga untuk Persib Bandung
-
Skuat Timnas Indonesia U-23 Dirilis, Satu-Satunya Pemain Abroad pun Resmi Menghilang
-
Superman Melaju Pesat di Pekan Pertama Box Office, Raup Rp1,9 Triliun
-
Rilis Jadwal MotoGP Ceko 2025, Sirkuit Brno Bertemu Wajah-Wajah Baru
-
Uang, Udara, dan Jalan Raya: Mengurai Tantangan Dekarbonisasi Transportasi