Sekar Anindyah Lamase | Dian Ariani
Kegiatan Tasmi' & Khataman Al-Qur'an di SDIT Salsabila Klaseman yang sudah terlaksana sebanyak tujuh kali. (Dok. Pribadi/SDIT Salsabila Klaseman)
Dian Ariani

Sebagai Muslim yang memiliki kitab suci Al-Qur’an, menjadi hal yang wajar untuk membaca kitabnya. Kitab yang menjadi pedoman hidup umat Islam ini diturunkan dalam Bahasa Arab. Oleh karenanya, bagi orang Indonesia perlu belajar untuk membaca, mengartikan dan memaknainya.

Dalam belajar membaca Al-Qur’an dimulai dengan belajar mengenal huruf-hurufnya. Saat ini sudah cukup banyak tempat yang menyelenggarakan kursus atau belajar baca Al-Qur’an, seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di masjid-masjid kampung atau pesantren, komunitas dakwah dan juga lembaga formal seperti taman kanak-kanak dan sekolah dasar.

Menghasilkan lulusan yang mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar, baik dan benar, adalah salah satu target profil lulusan di SDIT Salsabila Klaseman. Sebagai sekolah dasar yang memiliki program unggulan pembelajaran Tahsin Al-Qur’an, tentu saja kegiatan belajar mengajar dengan porsi waktu yang cukup banyak adalah jam belajar membaca Al-Qur’an.

Pembelajaran Tahsin Al-Qur’an di SDIT Salsabila Klaseman, menggunakan media ajar yaitu buku berjudul KIBAR, yang merupakan salah satu produk dari penerbit buku iqra legendaris, AMM Yogyakarta. Sedangkan metode belajar yang digunakan adalah kombinasi metode klasikal dan simaan yang dilakukan dengan membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok kecil di setiap kelasnya.

Setiap kelompok diampu oleh satu guru dan sudah dikelompokkan sesuai dengan capaian belajar anak-anak sehingga memudahkan guru memberikan pembelajaran yang sesuai dengan capaiannya.

Di dalam buku KIBAR ini terbagi menjadi tiga level buku, yaitu buku KIBAR A, B, dan C. Ketika satu level buku sudah selesai, maka untuk naik ke level selanjutnya anak-anak akan melalui tahap ujian dengan penguji yang sebelumnya telah mendapatkan rekomendasi dari guru pengampunya.

Tentunya perjuangan untuk lulus juga tidak mudah, perlu tekad dan fokus belajar sungguh-sungguh serta percobaan berkali-kali. Biasanya minimal dua atau tiga kali ujian baru lulus, dan banyak yang ujian berkali-kali lebih dari itu untuk bisa lulus.

Target pembelajaran tahsin yang ditetapkan di SDIT Salsabila Klaseman adalah anak-anak dapat menyelesaikan belajar KIBAR C di kelas tiga. Di akhir capaian belajar tahsin di KIBAR C, ketika anak-anak sudah dinyatakan lulus dengan berkali-kali percobaan, tentunya hal tersebut menjadi kebanggaan yang layak diapresiasi.

Sekolah memfasilitasi dengan menyelenggarakan seremonial Wisuda KIBAR yang biasanya dilaksanakan sekitar bulan April-Mei setiap tahunnya. Pada tahun 2025 ini, Wisuda KIBAR telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 Mei 2025 dengan jumlah wisudawan sebanyak 117 anak dari kelas dua sampai kelas enam.   

Pembelajaran tahsin selanjutnya setelah mereka menyelesaikan KIBAR, tentunya anak-anak mulai belajar membaca Al-Qur’an mulai dari juz 1. Metode pembelajaran di tingkat Al-Qur’an adalah dengan simaan oleh guru pengampu. Selain berlatih membaca Al-Qur’an dengan lancar, mereka akan mendapatkan pendalaman materi tentang tajwid.

Pelajaran ilmu tajwid dilakukan dengan kelompok khusus, hanya bagi mereka yang sudah mengaji Al-Qur’an. Ilmu tajwid ini sebenarnya beberapa sudah dipelajari di KIBAR, dan di Al-Qur’an mereka akan menemukan lebih banyak untuk dipelajari berdasarkan pada setiap ayat yang mereka baca.

Ketika simaan mereka harus mengaplikasikannya setiap membaca ayat yang terdapat hukum-hukum bacaannya sehingga dapat mengurangi kesalahan yang dapat mengubah arti kata yang dibaca.    

Apresiasi untuk Khotmil Qur'an

Murid Khotmil Qur'an dibersamai orang tua. (Istimewa)

Dalam membiasakan diri untuk bisa membaca Al-Qur’an dengan lancar inilah yang perlu dijaga keistiqomahannya. Maka bagi anak-anak yang sudah Al-Quran, dibuatkan program lagi untuk memotivasi mereka agar lebih cepat lancar membacanya dengan kegiatan wajib mengaji satu hari minimal satu lembar di rumah dipantau oleh orang tua yang dibuktikan dengan paraf di buku mengajinya.

Di akhir program ini, bagi yang berhasil menyelesaikan Al-Qur’an, membaca dari juz 1 sampai juz 30 untuk pertama kalinya, sekolah akan memberikan apresiasi dalam bentuk piagam penghargaaan “Khotmil Qur’an”. Penghargaan ini diberikan pada acara yang diagendakan setiap hari Jum’at Legi yang dikemas dengan kegiatan Tasmi’ dan Khataman Al-Qur’an.

Biasanya kegiatan ini dilaksanakan di pagi harinya dengan melibatkan seluruh murid dan guru yang bertempat di masjid. Murid yang mengikuti kegiatan ini akan diberikan selempang bertuliskan Khotmil Quran dan melakukan kirab sebelum memasuki ruangan dan melakukan tasmi’ dengan membaca beberapa surah di Al-Qur’an yang disimak oleh seluruh murid dan guru.

Kegiatan ini sudah berlangsung sebanyak tujuh kali, dengan total jumlah anak yang telah berhasil mengkhatamkan Al-Qur’an untuk pertama kalinya sebanyak 47 anak dalam satu tahun ajaran.

Capaian ini menjadi awal yang baik untuk menumbuhkan optimisme menambah lebih banyak anak yang bisa mengkhatamkan Al-Qur’an. Tentunya dukungan lewat komunikasi dan kerja sama antara sekolah dan orang tua sangat berperan besar demi tercapainya target dari program sekolah ini.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga