Scroll untuk membaca artikel
Siswanto | Siswanto
Ilustrasi tidur. (Sumber: Shutterstock)

Manusia menghabiskan sepertiga dari waktu hidupnya dengan tidur. Tidur bukan saja karena kelelahan, tetapi juga karena kebiasaan dan pola hidup. Tidur bisa diartikan sebagai bagian dari periode alamiah kesadaran yang terjadi ketika tubuh direstorasi (diperbaiki) yang dicirikan oleh rendahnya kesadaran dan keadaan metabolisme tubuh yang minimal.

Tidur merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok yang merupakan sebuah proses fundamental. Rata-rata orang meluangkan 6 hingga 8 jam per hari untuk tidur. Tidur adalah proses aktif. Kebanyakan kita menganggap tidur sebagian dari kejadian pasif dengan kita menutup mata dan semua fungsi jasmaniah kita berhenti.

Tetapi secara biologis, tidur merupakan proses aktif yang melibatkan interaksi kompleks dengan fungsi metabolisme dan aktivitas dalam otak yang tinggi.

Tidur tak sekedar memejamkan mata dan memasuki alam mimpi dengan perlahan. Tidur menentukan kebugaran tubuh dan membuat kita lebih produktif pada keesokan harinya. Untuk itulah kualitas tidur sangat penting.

Manfaat dari tidur sangat penting karena saat tidur, tubuh memperbaiki otot-otot dan jaringan lainnya serta mengganti sel-sel mati. Tidur juga memberi kesempatan otak untuk mengatur dan mengarsip memori. Bisa dikatakan, saat tidur, tubuh dan otak sedang di-charge kembali. Daya tahan tubuh hanya bekerja optimal saat kita tidur.

Karena itu, jangan sepelekan tidur, tidur juga penting untuk menjaga kemampuan kognitif dan stabilitas emosi agar kita tetap produktif. Tidur pun berperan penting dalam proses perbaikan sel-sel tubuh yang rusak.

Jika kurang tidur

Orang dewasa rata rata memerlukan 7-8 jam tidur setiap harinya, kurang tidur bisa berdampak bagi kebugaran tubuh hingga resiko terserang penyakit.

Akibat kurang tidur

- Memperlemah kinerja otak dan menurunkan kemampuan kognitif
- Banyak orang beranggapan bisa meningkatkan produktivitas dengan mengurangi jam tidur. Padahal, dalam kondisi kurang tidur, orang akan cenderung sulit berkonsentrasi dan tidak teliti
- Memperbesar resiko terserang penyakit jantung dan pembuluh darah
ยท Kurang tidur bisa beresiko kecelakaan lalu lintas pada saat berkendara menggunakan transportasi pribadi

Mengapa susah tidur?

Gejala susah tidur biasanya ditandai dengan perasaan merasa sulit untuk memulai tidur dan memerlukan waktu lama untuk memejamkan mata. Bisa juga mudah tertidur, tapi bangun terlalu pagi dan susah memejamkan mata lagi, atau sering terbangun pada tengah malam dan terkantuk kantuk pada siang harinya.

Penyebab susah tidur bisa bermacam macam, di antaranya karena mengalami stres, depresi, perubahan lingkungan atau mengalami penyakit tertentu seperti sesak napas dan sering buang air kecil, begitulah ungkapan hati dari ibu Susan, wirausahawan yang seringkali mengalami kesulitan tidur.

Mengingat begitu pentingnya tidur, maka segera tingkatkan kualitas tidur anda dengan cara:

- Tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang membuat tubuh dan otak terjaga, seperti kopi. Hindari juga minum berlebihan sebelum tidur karena membuat anda sering buang air kecil pada malam hari

- Sebaliknya, saat makan malam, konsumsi makanan yang membantu melelapkan tidur seperti yogurt, keju, susu, makanan yang tinggi akan protein, makanan yang kaya akan karbohidrat .

- Tidak meletakkan televise di kamar karena bisa memancing anda untuk menonton dan akibatnya anda jadi sulit tidur

- Mandilah dengan air hangat, lalu buat suasana kamar senyaman mungkin seperti mengganti lampu kamar dengan lampu yang redup, menata interior kamar serapi mungkin, dan menjaga sirkulasi udara yang baik

- Rutin berolahraga, seperti latihan kardio, lakukan tiga kali seminggu paling tidak 20 menit cukup untuk membuat tubuh anda rileks

Dikirim oleh Michelle Delfina, Jakarta

Anda memiliki cerita atau foto menarik? Silakan kirim ke email: yoursay@suara.com

Array