Scroll untuk membaca artikel
Siswanto | Siswanto
Ilustrasi suasana di TPS pada Pemilu Legislatif 2014. (Antara/M Agung Rajasa)

Sekarang ini sudah banyak kampanye kedua kandidat Presiden Republik Indonesia. Mereka berlomba-lomba mengumumkan visi dan misi ke masyarakat.

Hal ini tentunya membuat masyarakat kebingungan karena mereka harus memilih satu di antara kedua kandidat, dimana masing-masing kandidat memiliki power yang sama. Selain itu, memiliki visi dan misi yang sama, yaitu “Memajukan dan Menyejahterakan Negara Republik Indonesia.”

Hal itulah yang dapat kita lihat di acara debat calon presiden pada 9 Juni 2014. Dalam acara debat, dapat kita lihat bahwa kedua calon berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan mempertahankan argumen mereka.

Kita sebagai masyarakat harus dapat dengan cermat memperhatikan dan memilih calon pemimpin yang terbaik dari yang terbaik, karena jika kita dapat memilih dengan benar maka kita tidak perlu was-was akan kesejahteraan negara kita.

Golput adalah salah satu tindakan dimana kita tidak memberikan suara ataupun dukungan kita. Umumnya, golput ini dilakukan oleh para mahasiswa. Mengapa demikian? karena mereka memiliki beberapa faktor, seperti ketidakpedulian terhadap dunia politik. Mereka lebih senang melakukan aktivitas sendiri dibandingkan memikirkan negaranya.

Berikutnya adalah adanya rasa ketidakpercayaan yang timbul karena biasanya janji-janji yang awalnya ditawarkan oleh pemerintah tidak sesuai dengan kenyataan yang dijalankan.

Hal inilah yang membuat masyarakat, khususnya para mahasiswa, memilih untuk tidak ikut serta dalam pemilihan dengan kata lain golput. Walaupun demikian, di jaman sekarang ini sudah banyak para mahasiswa yang berpikir kritis melakukan aksi antigolput.

Jika kita lihat mengapa sekarang banyak gerakan antigolput yang umumnya dilakukan oleh mahasiswa? Hal ini dikarenakan satu suara kita sangatlah berarti. Jika kita tidak berpartisipasi apakah hal itu disebut peduli terhadap negara?

Banyak orang terutama generasi muda yang mengeluarkan statement “yang mana saja dipilih tidak ada bedanya, negara ini tetap aja seperti itu tidak ada perubahan.”

Statement itu salah karena bagaimana kita bisa mengetahui nasib negara kita jika kita sendiri tidak turut berpartisipasi di dalamnya? Inilah yang harus kita ubah, terutama kita para generasi muda karena dengan kita ikut berpartisipasi dalam pemilihan maka kita akan dapat membuat calon presiden yang menurut kita layak untuk memimpin dapat menang karena negara ini dibuat dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Oleh karena itu, saya sebagai mahasiswa menyarankan kepada seluruh generasi muda di Indonesia untuk ikut serta dalam pemilihan presiden periode 2014/2019 karena kita sebagai mahasiswa harus kritis dan aktif dalam pemilihan ini sehingga kita dapat memilih calon presiden yang kita percayai dapat membawa negara Indonesia jauh lebih baik lagi ke depannya. Ingat "Satu Suara Anda Sangatlah Penting.”

Dikirim oleh Renuka, Jakarta

Anda memiliki cerita atau foto menarik? Silakan kirim ke email: yoursay@suara.com

Array