Scroll untuk membaca artikel
Angelina Donna | Angelina Donna
Ilustrasi meditasi (shutterstock)

Meditasi adalah mekanisme menuju kebahagiaan. Matthieu Richard seorang ilmuwan genetik asal Prancis  yang telah menjadi biksu, dan salah satu orang terpercaya Dalai Lama pun membuktikannya dengan serius. Matthieu Richard adalah orang yang paling bahagia sedunia, menurut para peneliti.

Ahli syaraf Richard Davidson memasang 256 sensor di kepala Mathieu di Universitas Wisconsin sebagai bagian dari penelitian pada ratusan praktisi meditasi.

Davidson menyatakan bahwa scan menunjukkan bahwa selama meditasi, otak Richard memproduksi gelombang gamma yang berhubungan dengan kesadaran, perhatian, belajar dan memori yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Aktivitas berlebihan di prefrontal cortex sebelah kiri juga menunjukkan kapasitas untuk bahagia yang sangat besar sehingga mengurangi negativitas. Hasilnya sangat mendukung fenomena neuroplasticity yang mereka cari selama ini.

Hasil ini muncul pada praktisi jangka panjang (50.000kali meditasi) meskipun hasil yang menggembirakan  juga muncul pada mereka yang melakukannya setiap hari selama 20 menit sehari selama tiga minggu.

Penelitian yang serupa berupa 8 minggu program meditasi, menunjukkan bahwa peserta mengubah fungsi otaknya terutama pada proses emosi, bahkan ketika tidak sedang meditasi. Hal ini juga dibuktikan di  Massachusetts General Hospital (MGH), Boston University (BU), dan pusat penelitian lainnya.

Saya sendiri mengikuti kursus meditasi vipassana selama 10 hari, di daerah Bogor, yang dapat diikuti secara gratis. Sesuai ketentuan kursus yang telah diketahui sebelum berangkat seperti; akan makan 100% vegetarian, bahkan tidak ada telur, tidak boleh membunuh mahluk hidup bahkan nyamuk yang berada di telapak tangan, tidak boleh bicara atau diam mulia. Anda hanya boleh  bicara dengan 1 orang panitia jika membutuhkan sesuatu atau pada guru selama 5 menit sehari.

Smartphone akan disimpan oleh panitia begitu juga dengan buku dan kertas. Tak ada gangguan atau hiburan dangkal untuk mengalihkan pikiran dari diri Anda sendiri.

Vipassana berarti melihat sesuatu sebagaimana adanya, dengan mengamati pernafasan dan sensasi tubuh. Langkah berikutnya adalah mengendalikan pikiran Anda yang liar berpindah dari obyek satu ke obyek lainnya.

Sadarkah Anda bahwa sepanjang waktu anda dikuasai oleh kegalauan pikiran yang berpindah tiap menit, katakanlah saat ini Anda sedang menatap layar komputer untuk membaca artikel ini, tiba-tiba Anda teringat artikel lain yang seharusnya sedang Anda tulis, lalu Anda mulai mengobservasi mengapa Anda tidak juga selesai menulis, lalu Anda akan menyalahkan suami yang tidak memberi Anda waktu, lalu Anda ingat kekesalan lain tentang suami anda lainnya seperti tidak pernah membantu mencuci piring, dan seterusnya sepanjang hari tanpa henti.

Anda membiarka pikiran liar menguasai Anda. Padahal dengan menyadari keliaran ini, Anda bisa dengan tenang kembali ke tulisan ini dan menyelesaikannya.

Vipassana berarti mengalami realitas diri secara sistematis dengan observasi sensasi yang dialami oleh tubuh kita, tanpa berusaha mencari kenikmatan yang akan menimbulkan kekecewaan baru.

Tantangan kecil seperti kaki-kaki yang pegal karena tidak terbiasa duduk selama hampir 12 jam memang terjadi. Bahkan kawan meditasi yang biasa mengikuti maraton 10k memiliki masalah yang sama. Namun tantangan yang sesungguhnya pada olah raga pikiran dan mental ini adalah bagaimana menaklukkan pikiran Anda sendiri untuk berkonsentrasi. Lalu dengan kesunyian itu, Anda akan memahami masa lalu dan menyadari bahwa hal itu telah berlalu.

Pada saat-saat istirahat, ada taman dengan pagar bambu, di mana saya dengan khusuk setelah sekian lama, bisa memperhatikan minimal tiga jenis kupu-kupu yang beterbangan di sana, kicau burung dan bahkan tupai kecil yang berlarian di dahan. Bunyi-bunyi daun dan gerimis menjadi begitu nyata.

Kawan-kawan bertanya, apa yang saya dapatkan selama sepuluh hari. Saya bisa menjawab tentang berbagai perasaan dari masa lalu yang pada akhirnya saya lepaskan atau perasaan bahagia atau bagaimana saya melihat diri dan tubuh sendiri dengan berbeda.

Namun saya pilih menjawab bahwa tidak ada mujizat atau hal-hal mistik yang terjadi.  Seperti belajar berenang atau naik sepeda, sekali bisa, Anda tak pernah lupa. Demikian juga dengan meditasi, di mana pun dan kapan pun, saya dapat kembali dalam kedalaman itu.

Anda punya sepuluh hari cuti dan bingung mau ke mana? Bagaimana jika Anda melakukan perjalanan ke dalam diri Anda sendiri?

Dikirim oleh Gracia Asriningsih, penulis lepas, Jakarta

Anda memiliki cerita atau foto menarik? Silakan kirim ke email: yoursay@suara.com

Array