Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani
Ilustrasi leadership (shutterstock)

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam memengaruhi orang lain yang umumnya melalui motivasi untuk bekerja sesuai dengan tujuan dan sasaran yang berlaku. Sebagai manajer sudah umum diketahui bahwa gaya kepemimpinan yang dilakukan akan sangat mempengaruhi bagaimana perilaku karyawan tersebut bekerja untuk sampai menuju goals atau tujuan-tujuan yang sudah manajer buat.

Selain mempengaruhi bagaimana perilaku karyawan tersebut,  manager sudah pastinya harus menguasai hal-hal seperti manajemen yang biasa dibutuhkan untuk mengatasi kerumitan dengan cara membuat tata tertib dengan menyusun rencana-rencana formal, merancang struktur organisasi yang ketat, setelah itu memantau hasil yang sudah dilakukan dengan cara membandingkannya dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Presiden Joko Widodo merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang melaksanakan servant leadership. Namun, apa itu servant leadership? Mengapa presiden Joko Widodo dapat menjadi contoh diantara pemimpin yang melaksanakan servant leadersip?

Seperti yang ditulis oleh Robert Greenleaf yang berjudul “The Servant as Leader” servant leadership ini dapat hadir dari seseorang yang mempunyai rasa alami ingin melayani kemudian secara sadar membawa seseorang untuk memimpin dengan cara menempatkan kebutuhan karyawan sebagai prioritas, mengenal kehormatan dan pentingnnya nilai bagi setiap individu, dan membatu orang lain dalam mencapai suatu tujuan bersama.

Karakteristik utama yang membedakan antara kepemimpinan pelayan dengan model kepemimpinan lainnya dalah keinginan untuk melayani hadir sebelum adanya keinginan untuk memimpin. Selanjutnya mereka yang memiliki kualitas kepemimpinan akan menjadi pemimpin.

Sedangkan prioritas kepemimpinan pelayan yang pertama dan utama adalah pada pengembangan karyawan yang menghasilkan nilai tambah bagi pelanggan, lalu terciptanya kepuasan pelanggan yang diikuti dengan keberhasilan yang berkesinambungan.

Untuk mengembangkan perusahaan saat ini sangatlah direkomendasikan kualifikasi pemimpin yang memiliki karakteristik sebagai leadership seperti berikut:

1. Dapat menerima beragam pendapat

Dengan adanya rasa untuk menghargai setiap pendapat orang lain maka, sudah timbul rasa untuk tidak hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri maka hadirlah rasa untuk saling membantu orang lain.

2. Menghadiri budaya kepercayaan

Rasa kepercayaan sangat susah untuk didapatkan akan tetapi dengan gaya kepemimpinan ini harus dijalankan untuk para anggotanya agar timbul rasa tanggung jawab anggota itu sendiri.

3. Mementingkan kepentingan bersama

Hal ini sangat membedakan servant leadership dengan gaya kepemimpinan yang lainnya, karena pada servant leadership harus dihilangkan rasa egois dan mementingkan diri sendiri atau berorientasi pada keuntunga pribadi semata.

Selanjutnya menurut Dennis (2004) ciri-ciri pemimpin yang melaksanakan servant leadership adalah sebagai beikut:

1. Kasih Sayang (Love)

Kepemimpinan yang mengasihi dengan cinta atau kasih sayang. Cinta yang dimaksud adalah melakukan hal yang benar pada waktu yang tepat untuk alasan dan keputusan yang terbaik.

2. Pemberdayaan (Empowerment)

Penekanan pada kerja sama yaitu mempercayakan kekuasaan pada orang lain, dan mendengarkan saran dari pengikutnya.

3. Visi (Vision)

Arah organisasi dimasa mendatang yang akan dibawa oleh seorang pemimpin. Visi akan mengispirasi tindakan dan membantu membentuk masa depan.

4. Kerendahan Hati (Humility)

Menjaga kerendahan hati dengan menunjukkan rasa hormat terhadap karyawan dan mengakui kontribusi karyawan terhadap tim.

5. Kepercayaan (Trust)

Servant-leader adalah orang-orang pilihan yang dipilih berdasarkan suatu kelebihan yang menyebabkan pemimpin tersebut mendapatkan kepercayaan.

Dengan segala indikator atau ciri-ciri karakteristik gaya kepemimpinan leadership yang sudah disebutkan maka sudah saatnya kita saat melaksanakannya di kehidupan sehari-hari karena dengan adannya kepemimpinan ini akan datang kesejahteraan bagi pengikutnya

Apabila kepemimpinan masih otoriter dan hanya mementingkan keuntungan diri sendiri maka sudah dipastikan yang sejahtera hanya pemimpinnya saja. Kesimpulannya, gaya kepemimpinan servant leadership akan selalu mengoptimalan pemberdayaan dan pengembangan anggota organisasinya dan melayani orang lain melebihi rasa mementingkan dirinya sendiri.

Pengirim: Dinnur Nada Utami / Mahasiswi Vokasi Universitas Indoneisa
E-mail: dinnurndtm@gmail.com