Gangguan mental merupakan hal yang sudah cukup lazim di berbagai belahan dunia salah satunya di Indonesia. Para peneliti dari Harvard Medical School menemukan bahwa separuh dari kasus gangguan mental dimulai dari usia sangat muda, yaitu 14 tahun dan tiga perempatnya terjadi sejak usia 24 tahun.
Gangguan mental sendiri mempunyai berbagai jenis salah satunya ialah bipolar. Bipolar adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem berupa mania dan depresi.
Gangguan Bipolar di Indonesia
Menurut data survei yang dihimpun oleh Bipolar Care Indonesia (BCI) terdapat 2 persen masyarakat Indonesia mengalami gangguan bipolar. Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan jumlah pengidap bipolar di negara-negara maju. Tetapi di Indonesia masih banyak orang yang belum paham betul tentang bahayanya gangguan bipolar.
“Mungkin belum banyak yang mengetahui tentang apa itu gangguan bipolar, gejalanya, dan bagaimana bipolar bisa berpengaruh pada kehidupan seseorang,” kata penyair dan penulis Gratiagusti Chananya Rompas tentang bagaimana dia hidup sebagai bipolar kepada BBC News.
Gangguan bipolar tidak sesederhana “Hari ini aku senang, besok aku sedih”. Banyak orang yang masih salah paham mengenai bipolar di mana seringkali orang tersebut menjauhi dan mencemooh bahwa bipolar merupakan hal yang menakutkan.
Pejuang bipolar sangat membutuhkan dukungan seperti support system aik dari keluarga dan lingkungan sekitar, sehingga pejuang bipolar akan lebih kuat dan bisa menjaga kondisi moodnya.
Cara menghadapi penderita Bipolar Disorder
Anda harus bersikap dengan baik dan tepat saat berhadapan dengan orang yang mengalami bipolar. Penderita bipolar sangat sensitif dan penderita bipolar juga mudah curiga, apa yang kita katakan belum tentu diterima baik oleh penderita. Apalagi dengan gangguan depresi yang berat atau manik yang berat.
Pahami betul tentang Bipolar Disorder
Perbanyaklah mempelajari pengetahuan mengenai bipolar disorder, ini salah satu hal yang paling ampuh. Karena Anda tidak bisa menolong mereka apabila tidak paham betul tentang gangguan bipolar. Gangguan bipolar sendiri memiliki 4 jenis episode yang memiliki gejala-gejala unik yaitu:
1. Gejala Mania
Merupakan gangguan suasana hati yang membuat seseorang merasa sangat bersemangat secara fisik dan mental seperti gembira berlebihan, mudah tersinggung sehingga mudah marah, cepat berpindah dari satu ide ke ide lain dan nafsu seksual meningkat.
2. Gejala Hipomania
Hipomania tidak terlalu parah seperti mania, lebih tenang tidak mengalami halusinasi dan delusi. Contohnya seperti penderita akan lebih bersemangat dalam beraktivitas, penderita selalu bersikap optimis, tampak gembira dan selalu aktif.
3. Gejala Depresi Bipolar
Saat si penderita mengalami depresi dia akan mempunyai suasana hati yang sedih dalam waktu lama dan kehilangan minat dalam melakukan sesuatu. Si penderita juga mudah letih dan tidak mampu merasakan kegembiraan.
4. Gejala Episode Campuran
Episode campuran merupakan suatu kondisi di saat tahap mania dan depresi terjadi bersamaan. Si penderita akan selalu berbicara tentang kematian dan selalu mengatakan ingin mati di hadapan orang-orang sekitar. Penderita akan secara berlebihan mengkonsumsi obat-obatan dan alkohol.
Pahami keadaan mereka
Semua orang pasti ingin dipahami, bukan hanya orang yang mengalami Bipolar.Penderita bipolar sering kali mengalami tertekan dengan keadaan sendiri,maka dari itu mereka seringkali menginginkan hal-hal yang secara tidak menentu.Pahami saja mereka,karena saat anda melawan perkataannya malah menjadi lebih buruk untuk mereka.
Menjadi pendengar yang baik
Penderita gangguan bipolar mempunyai mood swing yang amat tinggi, coba dengarkan saja keluhan mereka. "Biarkan mereka meluapkan emosinya, diamkan saja karena saat Anda sudah berbicara dengan baik kepada mereka, mereka tidak akan mendengarkan kata-kata anda saat gangguannya sedang berat. Tetapi saat Anda mendengar dan ada di sampig mereka, akan jauh lebih baik untuk mereka," ujar Psikiater di Klinik Dharmawangsa dan MRCC Semanggi, dr Endah Ronawulan, Sp.KJ. kepada REPUBLIKA.CO.ID
Sabar menghadapi mereka
Sifat sabar merupakan hal positif dan hal tepat yang bisa anda lakukan saat menghadapi penderita bipolar, penderita bipolar bisa secara tiba-tiba marah dan bisa secara tiba-tiba menangis. Yang hanya bisa anda lakukan adalah sabar, karena saat mereka seperti itu bukan keinginan diri mereka sendiri. Saat aura anda positif hal itu bisa berdampak juga terhadap si penderita.
Tenang saat menghadapi sang penderita
Saat si penderita sedang mengalami fase manic maupun depresi yang bisa Anda lakukan saat anda di sekitarnya adalah tenang. Jika Anda mengalami kepanikan itu akan membuat si penderita cemas dan emosi yang berlebihan.
Saat depresi kambuh dan terlalu banyak orang di sekitarnya, penderita tidak suka ada di kondisi seperti itu, karena orang di sekitarnya pasti akan ikut panik melihat kondisi penderita. Penderita lebih baik sendiri saat fase depresinya sedang kambuh.
Penderita tidak suka saat semua orang mengasihaninya. Penderita akan lebih sedikit tenang kalau orang sekitar juga tenang saat menghadapinya
Memberi dukungan
Saat Anda ingin sekali menolong penderita bipolar tetapi tidak tau caranya dan Anda merasa tidak mengerti apa-apa tentang si penderita, itu tidak jadi masalah. Karena penderita bipolar sendiri tidak mengerti caranya menolong diri sendiri, yang mereka inginkan hanyalah berupa bantuan dan dukungan.
Dukungan merupakan hal yang sangat penting bagi mereka, karena dengan adanya dukungan dari orang-orang sekitar, sang penderita tidak akan merasa sendirian. Keluarga merupakan orang terdekat di hidup sang penderita maka dari itu peran keluarga bagi mereka sangatlah penting.
Penderita akan bisa lebih terbuka apabila keluarga mau mendengarkan apa yang dirasakan penderita. Perasaan sendirian ataupun merasa tidak mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat akan menyebabkan cedera emosional yang berkepanjangan.
Inti dari semua ini adalah bersikap bijaksana, baik, peduli, tidak menghakimi dan sabar merupakan hal terpenting saat menghadapi mereka. Seseorang yang menderita Bipolar Disorder tetap manusia yang mana akan lebih baik di hadapi seperti layaknya manusia biasa.
Pengirim: Elisa Nadia Wuisan
E-mail: Elisanadiaw29@gmail.com
Baca Juga
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Melihat Jadwal Tur Linkin Park, Jakarta Satu-satunya Kota di Asia Tenggara
-
Ulasan Novel Seribu Wajah Ayah: Kisah Perjuangan dan Pengorbanan Ayah
-
Wajib Beli! Ini 3 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Banyak Pilihan Shade
-
3 Rekomendasi Drama China yang Dibintangi Cheng Yi, Terbaru Ada Deep Lurk
Artikel Terkait
-
Satu dari Tiga Remaja Alami Masalah Kesehatan Mental, Ini Cara Agar Mereka Dapat Informasi Kredibel di Media Sosial
-
Gangguan Mental Memperburuk Kondisi Diabetes? Ini Penjelasan Dokter
-
Marshanda Heran Kini Banyak Orang Ngaku Bipolar: Gue Aja Mau Lepas
-
Ngadu ke 'Lapor Mas Wapres', Ingat Lagi Reza Indragiri Pernah Kuliti Dalang Fufufafa: Makhluk Problematik
-
Blak-blakan di Depan Praz Teguh dan Ebel Cobra, Marshanda Ungkap Awal Mula Terkena Bipolar
Lifestyle
-
Wajib Beli! Ini 3 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Banyak Pilihan Shade
-
4 Inspirasi Gaya Praktis ala Jung Gun-joo, OOTD Ideal Buat Para Cowok!
-
4 Gaya Kasual ala Nashwa Zahira, Padu Padan Jeans yang Cocok untuk Hangout
-
4 Look OOTD Kekinian ala Lee Seoyeon fromis_9, Gaya Makin Super Stylish!
-
Sontek 4 Gaya Outfit Minimalis Lee Seung-woo yang Simple dan Fashionable!
Terkini
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Melihat Jadwal Tur Linkin Park, Jakarta Satu-satunya Kota di Asia Tenggara
-
Ulasan Novel Seribu Wajah Ayah: Kisah Perjuangan dan Pengorbanan Ayah
-
3 Rekomendasi Drama China yang Dibintangi Cheng Yi, Terbaru Ada Deep Lurk
-
Tambah Keseruan Cerita, Ini 4 Pemeran Pendukung Drama Korea Love Your Enemy