Sibuk berkutat dengan pekerjaan seringkali membuat waktu berlalu dengan cepat. Apalagi jika sedang dikejar deadline. Wah, rasanya 24 jam sehari tidaklah cukup. Bahkan kadang kita merasa pekerjaan itu seolah tidak ada habisnya. Membuat kita kehilangan waktu untuk beristirahat atau berkumpul bersama keluarga dan teman.
Nah, jika kamu seringkali merasa seperti dikejar-kejar pekerjaan, waspadalah. Tanpa kita sadari, perasaan dikejar-kejar pekerjaan bisa membuat kita stres dan tidak bahagia dengan apa yang sedang kita kerjakan. Sah-sah saja jika ingin bekerja dengan keras dan memberikan yang terbaik. Tapi tidak harus membuat kita sampai kehilangan waktu untuk beristirahat, bukan?
Lalu, apa sih yang menyebabkan kita seringkali merasa dikejar-kejar pekerjaan? Berikut adalah 3 penyebabnya:
1. Menerima Semua Jenis Pekerjaan
Apa kamu adalah tipe orang yang sering merasa tidak enak ketika diminta bantuan? Kalau iya, bersiaplah. Kamu akan kerepotan mengatasi semua pekerjaan yang diberikan kepadamu.
Bekerja keras memang baik, tapi memaksakan diri dengan menerima semua jenis pekerjaan hanya akan membuat kamu tidak fokus. Hasilnya pun tidak akan maksimal. Lebih baik, pilih pekerjaan yang kamu yakini bisa kamu selesaikan dengan baik.
Jangan sungkan pula untuk menolak bila kamu merasa pekerjaan yang kamu sedang hadapi sudah sangat banyak. Ingat, kamu bukan robot.
2. Tidak Pandai Mengatur Waktu
Jangan-jangan, pekerjaan terasa memburu karena kamu tidak pandai mengatur waktu. Bisa jadi, waktu yang kamu pakai selama ini habis hanya untuk mengeluh betapa banyak pekerjaan yang harus kamu selesaikan. Hingga akhir mendekati deadline, kamu baru sadar bahwa kamu sebenarnya belum melakukan apapun.
Jangan lupa, pekerjaan tidak akan selesai hanya dengan diratapi. Bergeraklah. Selesaikan satu demi satu. Kamu akan terkejut bahwa ternyata kamu bisa menyelesaikannya dengan baik, tanpa perlu merasa diburu oleh waktu.
3. Enggan Minta Bantuan
Banyak orang merasa, meminta bantuan rekan hanya akan membuat diri terlihat lemah. Padahal, meminta bantuan justru membuktikan bahwa kita siap dan sanggup bekerja sama dengan orang lain. Meminta bantuan juga berarti memberikan kesempatan kepada yang lain untuk belajar dan memberikan kontribusi kepada perusahaan.
Mulai sekarang, jangan ragu untuk minta bantuan dengan rekan kerja, ya. Apalagi kalau pekerjaan tersebut memang bagian dari jobdesk rekan kita.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Pekerjaan Prestisius Ditho Sitompul, Anak Kandung Mendiang Hotma Sitompul
-
Manusia Is Value Ekonomi, Bukan Sekadar Objek Suruhan Kapitalisme
-
Pegawai Universitas Mataram Diduga Hamili Mahasiswi KKN Jadi Tersangka
-
Digagalkan di Bandara Soetta, 10 Calon Jemaah Haji Ilegal Nekat ke Tanah Suci Pakai Visa Kerja
-
Benarkah 'Kerja Apa Aja yang Penting Halal' Tak Lagi Relevan?
Lifestyle
-
4 Ide OOTD Trendi dan Simpel ala Jinsoul ARTMS, Stylish Tanpa Ribet!
-
Ada Presentasi di Kelas? Ini 5 Tips Jitu dari Angga Fuja Widiana
-
Biar Makin Fresh di Weekend, Sontek 4 Outfit Lucu ala Kim Hye Yoon!
-
Anti Ribet, Ini 4 Ide Outfit Harian Cozy ala Siyoon Billlie yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Gaya Kasual Kekinian ala Choi Jungeun izna yang Menarik untuk Disontek
Terkini
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Miliki 2 Modal Besar untuk Permalukan Arab Saudi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan