Sama halnya seperti menjalani hobi yang lain, seseorang yang gemar menulis juga memerlukan “amunisi” alias perlengkapan untuk menunjang kegiatannya tersebut. Peralatan atau perlengkapan yang dibutuhkan seorang penulis itu tidak terbatas hanya pada buku dan bolpoin saja. Masih ada “amunisi” lainnya yang dirasa penting buat dimiliki oleh seseorang yang hobi menulis, berikut ini daftarnya:
1. Buku catatan/aplikasi note
Yang namanya ide itu bisa muncul dimana saja dan kapan saja. Tentunya hal itu bakal merepotkan jika kamu nggak siap karena tak punya alat untuk mencatat ide-ide liar tersebut. Maka dari itu, mulai sekarang selalu ingat untuk membawa serta buku catatanmu kemana pun kamu pergi, atau minimal ponselmu harus sudah terpasang aplikasi note. Jadi jika sewaktu-waktu ide tiba-tiba muncul kamu bisa langsung menuliskannya.
2. Sumber bacaan
Sumber bacaan itu laksana bensin yang memberimu pasokan tenaga buat menulis. Tanpa rajin membaca, ya kamu akan kesulitan dalam menuliskan kata-kata.
Kamu bisa mulai menyiapkan sumber bacaan ini dengan pergi ke toko buku dan memilih sejumlah judul buku favoritmu. Atau ingin yang tanpa biaya? Kamu tinggal unduh aplikasi baca online gratis, seperti Wattpad, Storial.co, dll.
Dengan banyak bacaan yang kamu telan maka perbendaharaan kata-mu juga otomatis bakal semakin luas, hal itu bisa bikin kamu lancar dalam menulis. Yuk, mulai rajin-rajin membaca.
3. KBBI & Tesaurus
Supaya tulisan kamu tidak melenceng dari kaidah ketatabahasaan yang ada, kamu memerlukan sebuah patokan, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kamu nggak usah repot-repot bawa kamus yang tebal kemana-mana, toh, sekarang KBBI sudah hadir dalam bentuk aplikasi, kamu cuma perlu mengunduhnya saja.
Selain KBBI, kamu juga akan butuh Tesaurus. Sebagai seseorang yang cukup lama bergelut di dunia tulis-menulis, mungkin kamu sudah familier dengan istilah Tesaurus ini.
Ya, Tesaurus merupakan buku yang memuat banyak daftar kata beserta sinonim dan antonimnya. Berguna banget nih buat kamu yang terbiasa menulis memakai kata yang itu-itu saja sehingga membuat tulisan jadi monoton dan kurang menarik.
4. Perangkat untuk menulis
Di zaman sekarang orang-orang sudah jarang menggunakan kertas sebagai media menulis. Biasanya mereka akan lebih memilih ponsel, laptop, atau tablet sebagai perangkat menulisnya, karena alasan jauh lebih praktis.
Buat kamu yang masih suka nulis di atas lembar kertas ketimbang menggunakan gawai, nggak masalah, kok! Setiap penulis bebas untuk menentukan perangkat apa yang ia ingin gunakan ketika menulis.
5. Aplikasi atau platform menulis
Tak bisa dimungkiri, akhir-akhir ini sedang ramai penulis yang aktif memamerkan hasil tulisannya di berbagai aplikasi atau platform menulis. Sebut saja aplikasi Wattpad, Storial.co, KBM App, atau platform menulis artikel seperti yoursay.suara.com ini.
Setiap karya patut untuk dihargai, bukan? Nah, makanya penting juga bagimu untuk turut serta membagikan karya-karyamu, supaya dapat diapresiasi oleh khalayak.
Bonus: Ide
"Amunisi" yang satu ini memainkan peran penting dalam menentukan seberapa besar daya pikat dari karya tulis yang kamu telurkan. Dengan hadirnya ide kamu bisa menggerakan penamu di permukaan kertas, atau mengentakkan jemarimu di atas kibor.
Tanpa "amunisi" yang bernama ide ini, mungkin seorang penulis nggak akan pernah mampu mencipta apapun. Meskipun gratis, ide itu susah-susah gampang untuk didapatkan, lho. Ide biasanya lahir dari kegelisahanmu, kesenangan, atau pengalaman hidup yang berharga.
Pokoknya mau bagaimanapun cara kamu memperoleh sebuah ide, langsung realisasikan ide tersebut, nggak boleh diabaikan! Kamu nggak mau 'kan kalau sampai kehilangan ide?
Nah, dari daftar singkat di atas, "amunisi" menulis apa saja yang belum kamu punya?
Baca Juga
-
5 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Bike to Work, Semangat Gowes!
-
Dear Pekerja, Ini 5 Hal yang Mesti Kamu Lakukan di Hari Pertama Masuk Kerja
-
5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan saat Tak Kunjung Mendapatkan Pekerjaan
-
5 Tips agar Terhindar dari Sifat Sombong saat Memperoleh Keberhasilan
-
Terlihat Wajar, 5 Hal Ini Justru Bikin Lelah Mental
Artikel Terkait
-
Raih Nobel Sastra 2024, Han Kang Siap Rilis Buku Baru 'Light and Thread'
-
3 Rekomendasi Novel Penulis Indonesia tentang Pendakian Gunung, Sudah Baca?
-
Jadi Penulis Itu Pilihan, Bukan Pelarian
-
Belajar dari Tabiat Tom Lembong di Sidang, Intip Manfaat Menulis Menurut Ahli
-
Ironi Penulis di Tengah Gempuran AI: Otak Diperas, Gaji Tidak Dibayar
Lifestyle
-
Simpel dan Elegan! Begini 4 Gaya Harian Soft Classy ala Kim Ji-yoon
-
4 Ide OOTD Youthful ala Jiwoo Hearts2Hearts, Sederhana tapi Tetap Memikat!
-
5 Tips Membaca Buku ala Raim Laode agar Lebih Mudah Paham
-
Tertarik Belajar Bahasa Korea? Cek Dulu Langkah Awal Ini
-
4 Inspirasi Outfit Chic ala Sandara Park 2NE1 yang Wajib Kamu Coba!
Terkini
-
3 Karakter Akan Bersinar di Anime Solo Leveling Season 3, Ada Favoritmu?
-
Film The Roses Pertemukan Benedict Cumberbatch dengan Olivia Colman
-
D-4 Comeback, 3 Poin Penting yang Wajib Kamu Nantikan di Album Solo Kai EXO
-
Film Home Sweet Home: Rebirth, Benturan Antara Dunia Nyata dan Supranatural
-
Ulasan Novel Love, Mom: Surat Berisi Teka Teki Meninggalnya Sang Ibu