Ramadan menjadi momen yang dinanti para muslim seluruh dunia. Keberkahan dalam bulan suci ini, tentu banyak orang berlomba dalam kebaikan. Tetapi jangan salah! Berbuat kebaikan bukan hanya pada Tuhan dan sesama manusia, lho! Sebab menjaga lingkungan juga salah satu bentuk ibadah saat bulan suci Ramadan.
Meskipun berpuasa, namun tiap tahunnya di bulan Ramadan peningkatan volume sampah terjadi. Ini disebabkan oleh terbuangnya sisa makanan baik dari pasar Ramadan hingga yang kita konsumsi di rumah saat sahur hingga berbuka.
Salah satu solusinya dengan cara berhemat, dan mengonsumsi sesuai kebutuhan. Kamu bisa memulainya dari rumah, lho! Yuk simak 5 langkah mengurangi sampah agar tak lagi mubazir di rumah.
1. Food preparation agar tak boros
Melakukan perencanaan konsumsi diperlukan agar kamu dapat memikirkan apa yang perlu dibeli dan tidak. Food preparation ini pada dasarnya menyiapkan bahan makanan untuk periode tertentu (bisa tiga harian, mingguan, bulanan).
Apabila kamu ingin melakukan mingguan, kamu cukup memilah bahan makanan ke dalam masing-masing food container untuk 7 hari ke depan. Lalu menyimpannya di kulkas. Melakukan perencanaan ini juga berfungsi agar kamu tak boros waktu.
Ketika Ramadan, banyak hal terbuang. Baik dari waktu, saat harus memikirkan ingin masak apa. Boros keuangan karena lapar mata saat membeli. Hingga membuang makanan ketika sudah kenyang. Jika kejadiannya berulang, food preparation layak kamu coba.
2. Pilah sampah sambil menunggu berbuka
Saat puasa, beberapa orang memiliki waktu senggang menunggu berbuka. Belum lagi situasi pandemi, mobilitas serba terbatas. Daripada waktumu terbuang karena scrolling, mengapa tak membereskan sudut-sudut rumah dan memilah barang yang tidak terpakai. Agar space di rumahmu lebih lega.
Memilah sampah mulai dari sampah kertas, kaca, dan elektronik. Space tersebut dapat kamu manfaatkan untuk hal lain, kan? Setelah selesai memilah, keesokan harinya kamu dapat mengirimnya ke bank sampah terdekat. Lumayan bukan, untuk mengisi waktu luang dan beberes rumah menjadi lebih rapi?
3. Mengompos sisa makanan sahur dan berbuka
Sampah yang kita hasilkan tiap harinya, 60% didominasi oleh sampah organik atau sisa konsumsi kita. Bayangkan, sudah membuang makanan lalu tak bertanggung jawab mengelolanya!
Tapi tak perlu khawatir, kamu bisa mengantisipasinya dengan mengompos, lho! Mengompos sisa makanan di rumah berguna bagi kelangsungan hidup terutama untuk unsur tanah. Ketika sisa makanan sudah terkompos dengan baik, maka hasilnya bisa dijadikan pupuk untuk tanaman di rumahmu.
Cara mengompos pun mudah. Hanya dengan menyiapkan wadah, lalu memasukkan elemen cokelat seperti serbuk kayu, kardus, maupun daun kering. Lalu memasukkan elemen hijau seperti sisa sayur, buah, takjil, dan sisa konsumsi harian yang lain.
4. Grow your own food
Tak dipungkiri bahwa berkebun sudah jadi hobi baru semasa pandemi. Namun, saat Ramadan juga bisa menjadi momentum yang tepat lho! Selain mengisi waktu luangmu berbuka, kamu juga bisa menumbuhkan sendiri makananmu.
Mulai dari menaman sayuran yang mudah, seperti kangkung, sawi, dan terung. Kamu cukup menyiapkan alat berkebun, media seperti tanah, dan benih. Sudah banyak tutorial berkebun simpel yang dapat kamu coba. Dengan trik seperti ini, kamu bisa mengurangi budget membeli sayur dan juga mobilitasmu untuk ke pasar, kan?
5. Beli produk lokal
Membeli produk lokal, seperti: makanan jadi, sayur, dan buah, adalah langkah tepat agar kamu tak melakukan pemborosan. Selain perlunya solidaritas untuk mendukung usaha kecil menengah, dengan membeli produk lokal kamu hemat uang karena tak perlu sibuk membayar biaya ongkos kirim yang mahal.
Membeli produk lokal seperti milik tetangga dan teman sejawat, biasanya memungkinkan kamu berhemat. Sebab kebutuhanmu dan apa yang mereka sediakan bisa diatur. Jadi tak peru buang-buang uang dan makanan, kan? Jika ingin membeli takjil atau makanan jadi di pasar Ramadan, kamu bisa membawa sendiri food containermu agar tak menghasilkan sampah plastik sekali pakai.
Bagaimana? Kelima cara itu sangat mungkin lho, kamu lakukan mulai dari rumah. Awalnya tentu sulit, namun akan menjadi budaya jika membiasakan diri dengan perlahan. Jadi saat berpuasa, waktumu dapat dialihkan ke hal yang lebih esensial salah satunya fokus beribadah. Selamat mencoba pada puasa tahun ini!
Baca Juga
-
Jaga Lingkungan dengan Mengenal Slow Fashion, Yuk Kepoin!
-
Yuk Kenali Prospek Karier Menjadi SEO Content Writer, Kamu Tertarik?
-
Lelah dengan Media Sosial, Perhatikan 4 Hal Berikut!
-
Hari Lingkungan Hidup Sedunia: Ini 3 Rekomendasi Film Dokumenter Lingkungan
-
Jangan Biarkan 4 Perilaku Toxic Ini Meracuni Dirimu!
Artikel Terkait
-
Sampah Makanan di Filipina Diolah Kembali Jadi Makanan Baru, Berani Coba?
-
Ini Keistimewaan DamoGo, Aplikasi untuk Mengurangi Sampah Makanan
-
Kurangi Sampah Makanan, Masyarakat Diajak Lakukan Gerakan Makan Tanpa Sisa
-
Kampanye Kurangi Sampah Makanan Dianggap Ekstrem, Restoran Ini Diprotes
-
Indonesia Hasilkan Sampah Makanan 13 Juta Ton per Tahun
Lifestyle
-
Xiaomi 16 Diprediksi Meluncur pada September 2025, Berikut Bocoran Spesifikasinya
-
Realme GT 7 dan Realme GT 7T Bakal Rilis 27 Mei 2025, Mana yang Terbaik?
-
4 Physical Sunscreen untuk Kulit Sensitif Dibawah 100 Ribu, Cegah Iritasi!
-
Daily Vibes! 4 Pilihan OOTD ala Jung Joon Won untuk Tampil Stand Out
-
4 Ide Padu Padan Soft Style Kim Hye In yang Bikin Penampilan Lebih Santai
Terkini
-
2 Nama yang Berpeluang Gantikan Denny Landzaat jika Tinggalkan Timnas Indonesia
-
Ulasan Novel How to End A Love Story:Ketika Cinta Harus Bertemu Luka Lama
-
Alfredo Vera Masuk Nominasi Pelatih Terbaik Usai Selamatkan Madura United
-
Ulasan Buku Finding My Bread, Kisah si Alergi Gluten Membuat Toko Roti
-
Kim Soo-hyun Terancam Digugat Rp70 Miliar Imbas Pembatalan Fan Meeting