Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Funcrev
Ilustrasi lowongan kerja digital. (Unsplash/Magnet Me)

Banyaknya pencari kerja, terkadang justru dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu sebagai jalan untuk melancarkan aksi-aksi nakal. Oknum tersebut sengaja membuat dan menyebar luaskan lowongan kerja palsu dan sudah memakan banyak korban.

Ciri paling umum dari lowongan kerja palsu biasanya berupa penarikan sejumlah uang sebagai biaya ganti perjalanan pelamar kerja. Maraknya, informasi lowongan kerja palsu tentu akan membuat pencari kerja menjadi was-was. Di saat mereka benar-benar membutuhkan pekerjaan, mereka justru tertipu dengan berita hoaks.

Oleh karena itu, sebelum hal tersebut benar-benar menimpa Anda dan orang di sekitar, berikut adalah ciri paling umum informasi lowongan kerja palsu:

1. E-mail perusahaan tidak resmi

Setiap perusahaan biasanya memiliki domain perusahaannya sendiri. Perekrutan pekerja baru biasanya juga menggunakan e-mail resmi perusahaan beserta domainnya. Misalnya, namaemail@domainperusahaan.com

Jika Anda mendapatkan lowongan kerja menggunakan e-mail dengan domain umum, seperti gmail, yahoo, maupun domain umum lainnya, Anda harus waspada. Pastikan kembali lowongan kerja dengan mengunjungi situs resmi perusahaan, dan cari tahu e-mail resmi perusahaan, biasanya terletak di bagian kontak.

Beberapa media sosial perusahaan besar atau kementerian biasanya sudah terverifikasi dengan tanda centang biru. Hal ini juga dapat Anda jadikan acuan terhadap keakuratan informasi.

2. Tata bahasa kurang baku

Lowongan kerja palsu biasanya sering ditulis apa adanya, sehingga tatanan bahasa yang digunakan pun berantakan. Tidak jarang banyak typo dan ejaan yang salah pada deskripsi lowongan. 

Jadi penting untuk cermat dan teliti saat membaca lowongan kerja yang Anda dapatkan. Jika bahasa yang digunakan aneh, Anda patut curiga. 

Selain itu, Anda juga harus berhati-hati jika panggilan wawancara kerja diberikan melalui chat atau pesan singkat menggunakan nomor pribadi. Panggilan interview dari perusahaan biasanya diberikan melalui email atau telepon resmi dari perusahaan.

Beberapa perusahaan biasanya mengumumkan daftar peserta interview melalui website atau sosial media resmi mereka. Jika Anda mendapat pesan singkat atau SMS undangan untuk interview, jangan langsung percaya. Bisa jadi lowongan kerja yang Anda dapatkan adalah palsu dan akal-akalan oknum nakal.

3. Referensi informasi

Kredibilitas lowongan pekerjaan sangat dipengaruhi oleh darimana Anda mendapatkan informasi tersebut. Jika Anda mendapatkan informasi lowongan kerja melalui sosial media atau WhatsApp, cek terlebih dahulu.

Perhatikan bahwa media sosial, website perusahaan, e-mail, serta nomor telepon perusahaan yang menginformasikan adalah asli. Jika dirasa aneh, bisa dipastikan lowongan kerja tersebut adalah palsu.

Mencari lowongan kerja paling aman dapat dilakukan melalui platform lowongan kerja resmi. Perusahaan biasanya juga telah memiliki website khusus sebagai wadah informasi jika tersedia lowongan kerja. Perlu diingat meskipun terlihat resmi, sebaiknya Anda berhati-hati jika lowongan tersebut ternyata berasal dari sebuah blog.

Selain website perusahaan, sosial media juga menjadi tempat perusahaan untuk memberikan pengumuman adanya lowongan kerja yang dibuka. Jadi perhatikan terlebih dahulu, darimana sumber informasi tersebut Anda dapatkan, dan cek keasliannya.

4. Diminta mengisi formulir abal-abal

Memang tidak semua lowongan pekerjaan yang menggunakan formulir umum seperti google formulir adalah palsu. Namun biasanya sebuah perusahaan akan memberikan akses khusus berupa formulir melalui website resmi perusahaan.

Oleh karena itu, jika memang harus mengisi formulir melalui selain website resmi perusahaan sebaiknya perhatikan betul-betul ada tidaknya kontak resmi perusahaan dalam formulir tersebut. Jika ternyata palsu, data yang Anda masukkan justru dapat menjadi bahaya bagi Anda sendiri.

5. Meminta sejumlah uang

Dengan embel-embel biaya administrasi biasanya lowongan kerja palsu akan meminta sejumlah uang kepada korbannya. Ciri-ciri lowongan kerja asli adalah tidak meminta transfer uang apapun. Instansi baik swasta maupun pemerintah tidak pernah membebankan biaya apapun pada pelamar kerja.

Jika Anda diminta mentransfer sejumlah uang saat melamar pekerjaan, segera batalkan lamaran Anda. Sudah dipastikan hal tersebut penipuan berkedok lowongan kerja.

Jadi hati-hati jika ada lowongan kerja yang meminta sejumlah uang dan terdapat beberapa ciri di atas. Biasanya lowongan kerja palsu tidak dijalankan hanya oleh seseorang saja namun segelintir oknum, sehingga lowongan tersebut menjadi tampak nyata.

Funcrev