Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Wildan
Raditya Dika [Revi C Rantung/Suara.com]

Siapa di sini yang ingin menjadi kaya? Tentu setiap orang bisa dipastikan ingin hidup berkecukupan dan tidak kesulitan secara finansial. 

Akan tetapi, bagi sebagian orang yang tidak memiliki privilege, misalnya terlahir dari keluarga kaya raya dengan pendidikan dan ekonomi terjamin, jalan untuk menuju kaya akan menjadi jauh lebih sulit.

Kita seringkali disuguhkan beragam berita kisah orang sukses yang berasal dari keluarga sederhana bahkan terbilang miskin. Orang-orang ini menginspirasi orang lain agar bisa seperti mereka. Kerja keras dan semangat hidup. Apakah itu cukup? Tentu perlu langkah taktis dan terukur agar bisa menuju kesana. 

Berikut ini adalah 3 cara yang dibagikan oleh Raditya Dika di salah satu videonya, untuk menjadi orang kaya

1. Cari Keahlian yang Menjadi Passion

Menurut Raditya Dika, menemukan keahlian yang menjadi passion dan sangat bikin penasaran secara intelektual adalah kunci. Orang yang ingin kaya harus menemukan ini sedini mungkin.

Penasaran secara intelektual ini menurut Radit adalah modal yang sangat penting untuk menjadi terbaik di bidangnya. Ketika seseorang berkeinginan kuat untuk menjadi yang terbaik hingga akhirnya bisa tercapai, maka uang akan mengikuti. 

Ia mencontohkan pada dirinya sendiri, keahlian yang membuat dia penasaran secara intelektual dan terus ingin menjadi lebih baik adalah menulis. Sejak kecil, ia sudah menulis buku diary, membedah buku, dan menerapkan formulasi buku yang baik kepada diri sendiri. Kemudian berusaha lagi menemukan formulasi yang lebih baik. 

Begitu pun dengan bidang lain, olahraga, melukis, menggambar, dan sebagainya. Bila seseorang sudah menemukan passion sejak kecil dan kemudian menjadi ahli di bidangnya, maka ia akan dikenal oleh banyak orang. Uang pun akan mengikuti sejalan dengan kebutuhan orang terhadap keahliannya. 

2. Meyakini bahwa Keberuntungan Bisa Diciptakan

Menurut Raditya Dika, memang sebagian orang ditakdirkan untuk lebih beruntung dan memiliki privilege. Tetapi, alasan-alasan dengan mengatakan, "dia bisa sukses karena dia anak orang kaya, dia bisa sukses karena orang tua mendukung," dan sebagainya, menurut Raditya Dika tidak akan mengubah apapun. 

Raditya Dika percaya bahwa keberuntungan bisa diciptakan. Ia mengutip seorang filsuf yang mengatakan bahwa keberuntungan adalah kesiapan bertemu dengan kesempatan. 

Jadi, menurut Raditya Dika, untuk menjadi orang yang beruntung adalah menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Meningkatkan skill dan bekerja keras. Lalu banyak-banyak mencari peluang dan kesempatan dengan cara terbuka pada setiap jejaring, bertemu dengan orang-orang baru, ikut acara-acara sesuai dengan keahlian dan bidang, dan sebagainya. 

Semakin siap dan semakin punya banyak peluang, maka keberuntungan pasti akan didapatkan. 

3. Rencanakan Untuk Berhenti Menukar Waktu dengan Uang

Artinya, rencanakan untuk berhenti mengerjakan sebuah pekerjaan yang menukar waktu dengan uang. Fokuslah untuk menciptakan hal-hal yang bisa menghasilkan uang bahkan ketika sedang tidur.  Yaitu dengan jalan Investasi, kepemilikan bisnis, properti, dan sebagainya. Inilah yang harus menjadi ujung tujuan. 

Jika masih menjadi karyawan, berarti ini masih menukar waktu dengan uang (gaji). Waktu terbatas, sehari cuma 24 jam, sehingga uang yang dihasilkan pun ada batasnya. 

Hal ini bukan berarti harus keluar segera dari karyawan, tetapi niatkan bekerja di sebuah instansi untuk belajar. Belajar bahwa segala sesuatu yang dikerjakan di instansi tersebut ditujukan untuk sebuah tujuan, yaitu investasi, properti, dan lain lain. 

Investasi bisa berupa saham, obligasi dan lain lain. Properti tidak hanya berupa rumah ataupun kos-kosan, tetapi hak kekayaan intelektual juga termasuk dari properti. Misalnya buku, film, atau sebuah program yang bisa dibeli oleh sebuah production house (PH). Dari sini, bisa didapatkan uang secara berkala dengan cara pasif. 

Kalau sudah mulai punya bisnis, belajar untuk mendelegasikan sebagian pekerjaan kepada orang lain. Tidak perlu melakukan hal-hal yang menghabiskan banyak waktu, pergunakan waktu untuk lebih memikirkan hal-hal strategis. 

Wildan