Di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, masyarakat perlu mendapatkan edukasi seluas-luasnya terkait cara penanganan atau tips yang diperlukan untuk menghadapi gejala infeksi. Kurangnya informasi dapat menyebabkan kesalahan fatal.
Salah satu gejala yang sering dialami pasien Covid-19 adalah sesak napas. Penanganan untuk sesak napas ini harus segera. Bila tidak ditangani dengan benar, bisa menyebabkan kematian.
Dalam sebuah video yang diunggah channel Youtube Kementerian Kesehatan RI, dr. Prasenohadi, Ph.D, Sp.P(K), menjelaskan bahwa penanda yang khas bagi penderita Covid-19 adalah sesak napas. Ia menjelaskan beberapa langkah yang perlu dilakukan ketika seseorang mengalami sesak napas, terutama dalam gejala Covid-19.
Pertama, Pasien atau keluarga harus mempunyai alat pulse oximetry untuk mengukur saturasi oksigen. Apabila ketika diperiksa menggunakan alat itu, kemudian angka saturasi oksigennya kurang dari 90, maka harus segera diberikan oksigen.
Kedua, bila belum mendapatkan oksigen dengan segera, bisa melakukan tidur tengkurap selama 30 - 60 menit. Lakukan dengan cara berulang-ulang. Hal ini dilakukan agar distribusi oksigen di dalam paru-paru lebih merata.
Ketiga, bila tidak sanggup untuk tidur tengkurap karena terlalu sesak, maka lakukan tidur miring ke kanan atau ke kiri. Hal ini juga dilakukan untuk distribusi oksigen di dalam paru-paru. Tidur miring ini bisa menggunakan tiga bantal, satu untuk penyangga kepala, satu untuk menyangga perut, dan satu lagi diselipkan di paha antara dua kaki.
Keempat, bila tetap tidak mampu untuk tidur, maka lakukan dengan duduk agak bersandar. Bersandar bisa disangga oleh tiga tumpuk bantal, hingga agak miring dengan posisi condong ke belakang. Lakukan selama kurang lebih 30 menit.
Kelima, kalau upaya-upaya kedua, ketiga, dan keempat masih belum bisa mengatasi sesak napas, maka harus segera mendapatkan bantuan pernapasan dengan oksigen.
Keenam, bila tetap tidak bisa, maka harus segera dirujuk ke Rumah Sakit terdekat agar diberikan penanganan oleh tenaga kesehatan.
Itulah beberapa langkah yang dapat menjadi upaya awal sebelum seseorang harus dirujuk ke RS.
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Pemudik Diminta Waspada Kaki Bengkak saat Mudik Lebaran, Ikuti Tips Ampuh dari Pakar Vito
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
Health
-
5 Tips Atasi Lelah setelah Mudik, Biar Energi Balik Secepatnya!
-
Mengenal Metode Mild Stimulation Dalam Program Bayi Tabung, Harapan Baru Bagi Pasangan
-
Kenali Tongue Tie pada Bayi, Tidak Semua Perlu Diinsisi
-
Jangan Sepelekan Cedera Olahraga, Penting untuk Menangani secara Optimal Sejak Dini
-
3 Tips agar Tetap Bugar saat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan
Terkini
-
Kai EXO Hadirkan Musik Afrobeat di Lagu Comeback Terbaru 'Wait On Me'
-
Kim Soo-hyun Gugat YouTuber Garosero Institute atas Kasus Penguntitan
-
Membentuk Perubahan dari Kebiasaan Kecil, Belajar dari Buku Atomic Habits
-
Rangking Timnas Indonesia Naik ke Posisi 123, Bisakah Kejar Vietnam dan Thailand?
-
6 Pencapaian Terbaik Gear 5 Luffy di Seri One Piece Hingga Kini, Setuju?