Dokter sekaligus penceramah, dr Zaidul Akbar, memberikan ceramah di pengajian mengenai anak berusia tujuh tahun yang terkena psiorioris. Psioriosis adalah penyakit auto imun yang menyebabkan peradangan pada kulit.
Dalam salah satu video YouTube, Zaidul Akbar memaparkan, kemungkinan hal itu berasal dari gen orang tua yang sebelum menikah sudah sering makan makanan "sampah".
Makanan sampah diartikan sebagai hidangan yang tidak sehat. Dalam hal ini, orang tua dinilai tidak bisa memilih dan memilah makanan.
Selain kurang baik bagi kesehatan tubuh, makanan tidak sehat juga punya efek lainnya. Seperti dapat menyebabkan gen-gen tidak baik turun kepada keturunannya.
Ibarat kata, satu generasi yang menyantap makanan yang tidak sehat, bisa jadi menimbulkan penyakit untuk penerusnya. Generasi-generasi berikutnya ikut terdampak.
Terlepas dari kasus yang disebutkan di atas, Zaidul Akbar menegaskan bahwa dalam Islam, makanan menjadi salah satu pintu pembuka setan. Pintu pembuka setan adalah terlalu banyak makan.
Sebabnya, kalau mau sehat, tips sederhana adalah mengurangi makan. Mau tidak mau, suka tidak suka, itulah caranya. Tidak boleh terlalu banyak makan.
Menurutnya, kalau mau makan, harus dipikirkan terlebih dahulu sebelum hidangannya. Apabila sudah dipikirkan matang-matang, maka makan secukupnya, tidak kekenyangan.
Makan yang terlalu kenyang, kata Zaidul Akbar, tidak akan menjadikan seseorang khusyuk dalam beribadah. Ia tidak akan tenang dalam salat dan membaca Alquran.
Zaidul Akbar menegaskan, terlalu banyak makan akan menimbulkan banyak penyakit. Sesehat apa pun makanan yang dimakan, tetapi kalau berlebihan, pasti akan menimbulkan efek tidak baik bagi tubuh.
Ia mengutip firman Allah SWT, "Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan."
Selain itu, dalam Islam, ada beberapa pedoman yang perlu diperhatikan terkait dengan makanan. Pedoman pertama adalah menyantap makanan halal. Pedoman kedua adalah baik (thayyib). Baik dalam versinya yakni makanan yang semakin sedikit pengolahannya akan lebih tepat.
Semakin segar, semakin alami, semakin sehat suatu makanan, maka akan semakin baik bagi tubuh. Makanan baik tidak banyak mengandung bahan-bahan kimiawi.
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
5 Fakta Menarik Kerupuk, Makanan Sederhana yang Sukses Bikin Lisa BLACKPINK Terpukau
-
ID FOOD Jalin Kolaborasi Bersama BGN untuk Program Makan Sehat Bergizi
-
Fan Meetup di Jakarta, Lisa BLACKPINK Sudah Coba Deretan Makanan Ini: Paling Suka Sama Kerupuk!
-
Gejala Kanker Ginjal Yang Patut Diwaspadai, Jangan Sampai Terlambat Dan Parah
-
Bahaya Kanker Ginjal Seperti yang Diidap Vidi Aldiano, Jangan Disepelekan
Health
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
-
Viral di Tiktok Program Diet dengan Kopi Americano, Apakah Aman Bagi Tubuh?
-
Ini 4 Alasan Mengapa Minum Kopi sebelum Bekerja Sangat Dianjurkan
Terkini
-
Akal Sehat dalam Kecerdasan Buatan: Apa yang Dapat Belajar dari Manusia?
-
Perasaan Campur Aduk Kevin Diks setelah Debut Bersama Timnas Indonesia
-
Ulasan Novel Bintang Karya Tere Liye: Petualangan Raib dan Ali di Klan Bintang
-
Kembali Kolaborasi dengan Netflix, Zack Snyder Siap Garap Film Action
-
5 Ide Mix and Match Denim ala Mim Rattanawadee untuk Tampilan yang Trendi