Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Lintang
Ilustrasi Pasangan (pexels).

Atas dasar cinta, banyak sekali yang tidak menyadari relationship red flags hadir dalam sebuah hubungan. Kegiatan seperti sebuah relasi yang dominan, posesif, penggunaan kekerasan verbal, seksual, hingga kekerasan fisik sudah termasuk ke dalam hubungan yang tidak sehat (toxic relationship).

Red Flag adalah istilah yang digunakan sebagai tanda peringatan bahaya dalam sebuah hubungan. Dengan kata lain, untuk menunjukkan gejala merugikan salah satu pihak baik fisik maupun emosional. Termasuk kurangnya respek, ketertarikan, dan rasa terhadap pasangan.

Selain melakukan kekerasan verbal, seksual, dan fisik, ada pula tanda-tanda red flag yang ‘tipis’, namun tetap berbahaya bagi si penjalin hubungan. Hindari perilaku yang bisa bawa kamu ke zona red flag, yakni:

1. Tidak diakui dan tidak memiliki komitmen

Salah satu yang menunjukkan hal red flag adalah ketika seseorang itu mengajak kamu ‘jalan’ tapi tidak berani untuk mengambil komitmen. Entah kamu hanya dijadikan sebagai pengganti atau hanya dibutuhkan saat doi butuh saja. Jangan sampai terlena dengan janji-janji dan ucapan manis, dengan kalimat “kita jalanin aja”. Bisa jadi pasangan ngomong gitu karena tidak mau mengakui kamu.

2. Memiliki kontrol penuh atas dirimu

Apabila kamu sudah merasakan doi sudah terlalu masuk dan ‘menyetir’ kehidupanmu, terlebih kalau mulai berperilaku seenaknya sendiri, mengambil keputusan tanpa berdiskusi, dan tidak memikirkan pendapat serta perasaanmu, cepat-cepat menjauh deh.

3. Love Bombing

Siapa yang sangka kalau love bombing juga termasuk ke dalam keadaan yang bahaya dalam sebuah hubungan? Menurut terapis Sasha Jackson, Love bombing ditandai dengan memberikan perhatian, kekaguman, dan rasa sayang yang terlalu berlebihan, sehingga membuat penerima akan merasa spesial, dibutuhkan, dicintai, serta dihargai.

Namun, kita juga harus ekstra hati-hati karena love bombing merupakan taktik untuk memanipulasi seseorang. Tujuan utama love bombing adalah untuk meningkatkan ego dengan mendapatkan kekuasaan atas mereka yang dikejar.

4. Tidak mau terbuka kepada pasangan 

Kunci dari sebuah hubungan adalah komunikasi. Saat menyetujui menjalin hubungan, maka kamu juga perlu sepakat untuk terbuka, berbagi kisah dan kasih dengan pasanganmu, baik itu hal yang buruk ataupun yang membahagiakan, termasuk tidak berbohong dan tidak menyembunyikan sesuatu.

5. Terus menerus menuntut

Menyuruh untuk memperbaiki diri pasangan memang perlu, apabila memang dibutuhkan dan diperuntukkan untuk menjadi lebih baik kedepannya. Namun, beda lagi kalau doi terus-terusan menuntut dan menyuruh dirimu untuk menjadi orang lain, itu sudah masuk ke dalam tanda-tanda red flag. Menjalin sebuah hubungan berarti harus siap untuk menerima segala kekurangan pasangan. 

6. Mencari bahan untuk bertengkar

Memiliki konflik memang diperlukan untuk memperkuat suatu hubungan. Semakin banyak rintangan yang berhasil dilewati, maka akan kian dalam kita mengenal pasangan. Namun, berbeda jika hubungan tersebut sedang dalam keadaan baik-baik saja, namun pasangan malah mencari bahan sepele untuk berantem. Kamu perlu waspada nih, lama-kelamaan akan menimbulkan hubungan yang gak sehat.

7. Merasa berjuang sendirian

Sudah merasakan pasangan tidak memberikan afeksi yang sama dan setara? Dan seolah membiarkan kamu untuk berjuang dan membawa hubungan ini sendirian? Hal ini tentunya akan menyakiti diri kamu sendiri dan pasangan kamu, karena sesuatu yang dipaksakan itu tidak baik. Coba komunikasikan dengan pasangan kamu, mau dibawa ke mana hubungan agar tidak menyakiti salah satu pihak.

Lintang