Semua hal yang berlebihan, meskipun itu baik, pasti akan berdampak buruk. Layaknya obat, yang dalam dosis tepat bisa menyembuhkan, tapi ketika diberikan berlebihan, dapat menyebabkan sakit, kan?
Nah, begitu pula kebaikan hati. Kalau kamu terlalu baik sama orang, risikonya akan dianggap lemah oleh orang lain yang kemudian membuat kamu sering dimanfaatkan atau diremehkan. Dan tanda-tanda berikut ini, bisa mengindikasikan hal tersebut. Simak terus!
1. Terlalu sering meminta maaf
Kalau kamu datang telat, atau telah melakukan kesalahan, memang harus meminta maaf. Akan tetapi, kalau kamu gak salah apa-apa, tapi merasa bersalah sendiri, dan akhirnya sering minta maaf, hal tersebut bisa membuat kamu tampak bersalah. Dampak lainnya, orang jadi malah gak respek, dan menganggap kalau kamu terlalu berlebihan atau lemah.
2. Urusanmu sendiri sering terbengkalai
Orang yang terlalu baik, biasanya akan menarik tipe-tipe orang oportunis. Keluarga yang selalu minta tolong sesuatu, rekan kerja yang malas dan sering melimpahkan tugasnya ke kamu, teman yang sering merepotkan, dan sebagainya.
Karena selalu berusaha jadi orang baik, dengan memenuhi permintaan mereka, urusanmu sendiri jadi sering terbengkalai. Tugas-tugasmu menumpuk, karena waktumu dihabiskan untuk menolong orang lain. Itu artinya, kamu wajib bikin batasan dan berani berkata “tidak”.
3. Kesal dengan diri sendiri setelah mengiyakan
Sebenarnya batinmu tahu, kalau orang-orang yang tampak baik itu, sedang memanfaatkanmu. Tapi karena merasa gak enak, kamu akhirnya mengiyakan segala permintaan mereka.
Akan tetapi setelah itu, kamu merasa kesal dengan diri sendiri, kenapa sih, gak bisa tegas dan menolak. Itu pertanda, batinmu berontak dengan sikap baikmu yang sudah over itu.
4. Sering melakukan hal-hal yang kamu gak sukai
Tiap orang semestinya membuat batasan, apa yang membuatnya nyaman dan enggak. Dan semestinya, kalau lingkungan sekitarmu itu baik, mereka pasti menghormati batasanmu itu.
Sayangnya, sikapmu yang terlalu baik, bikin mereka gak hormat sama sekali dan gak peduli dengan perasaanmu. Apakah yang diminta mereka itu bikin kamu nyaman atau enggak. Maka dari itu, kamunya yang harus inisiatif untuk bersikap tegas pada mereka, bahwa ada hal-hal yang gak mau kamu lakukan. Kalau mereka marah, berarti mereka memang gak layak berada di lingkaran orang dekatmu.
Nah, itu dia beberapa tanda kalau kamu termasuk orang yang sudah terlalu baik. Bukan berarti kamu harus jadi jahat atau egois, tetapi kamu perlu mengimbangi dengan ketegasan. Supaya orang lain bisa respek, dan kamu gak diinjak-injak atau dimanfaatkan.
Baca Juga
-
Netflix Hadirkan Dokumenter Baru: Sisi Rentan Elvis Presley Terungkap!
-
Dokumenter 'Madaniya': Cara Mohamed Subahi Suarakan Revolusi tanpa Senjata
-
Blossom in Darkness: Drama China Romantis Horor yang Dibintangi Li Hongyi dan Sun Zhenni
-
Kabar Gembira! Aktor Song Joong-ki Umumkan Kelahiran Putri Keduanya di Roma
-
16 Tahun Vakum, Oasis Umumkan Konser Perdana di Korea
Artikel Terkait
-
4 Hal yang Bisa Buktikan Kamu sedang Dimanfaatkan Cowok Benalu
-
Apa Kamu Termasuk People Pleaser? Yuk Cek!
-
Sering Dimanfaatkan Orang Terus, 5 Cara Berhenti Jadi Orang Nggak Enakan!
-
4 Tanda Bahwa Kamu Sudah Terlalu Baik dengan Orang Lain, Tak Bagus!
-
Viral Wanita Kesal Punya Tetangga Terlalu Baik, Curhatannya Diserbu
Lifestyle
-
4 Sheet Mask Kandungan Salicylic Acid Ampuh untuk Merawat Kulit Berjerawat
-
Rahasia Kulit Kencang dan Glowing dengan 4 Rekomendasi Toner DNA Salmon
-
Daily Look Ahn Eun Jin: Dari Hangout ke Konser, Coba Sontek 4 Gaya OOTD Ini
-
4 Pilihan Foundation Ringan dengan Hasil Natural, Cocok untuk Daily Makeup!
-
4 Sunscreen Panthenol Harga Rp40 Ribu, Proteksi Kulit dan Jaga Skin Barrier
Terkini
-
YG Beberkan Rencana Album Baru BLACKPINK, Comeback BABYMONSTER dan TREASURE
-
Sinopsis Maareesan, Film Terbaru Fahadh Faasil dan Vadivelu di Netflix
-
Review Film Boys Go to Jupiter: Animasi yang Memantulkan Getir Kehidupan
-
Timnas Indonesia Umumkan 27 Pemain untuk FIFA Match Day, Ini Daftarnya!
-
Gustika Hatta Viral usai Sebut Presiden Penculik, Ini Riwayat Pendidikan dan Aktivismenya