Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Afsal Muhammad
Membaca buku (pixabay)

Membaca buku memang kebiasaan yang tidak dimiliki oleh semua orang, namun manfaatnya sudah banyak diketahui bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Kebiasaan itu memang sulit didapat kecuali dengan paksaan. Kalau tidak dipaksa maka tidak akan biasa.

Kebiasaan membaca semakin menghilang seiring berkembangnya zaman, teknologi yang semakin memudahkan orang-orang untuk mendapatkan informasi membuat kebanyakan masyarakat memilih internet sebagai sarana primer untuk mengetahui berbagai hal. Namun, hal itu mengorbankan sesuatu yaitu kebiasaan membaca.

Dulu, untuk bisa mendapatkan informasi yang akurat, informatif, dan menghibur, masyarakat memilih untuk membeli buku, majalah, koran, atau tabloid. Kini majalah, koran, dan tabloid menghilang seiring waktu, mereka tidak bisa lagi memproduksi karena berkurangnya penjualan. Masyarakat kini beralih ke internet, mencari informasi tinggal mengetik hal apa yang ingin diketahui di mesin pencari.

Namun, buku tetap memunculkan taringnya, buku cetak atau fisik masih diminati. Walaupun kini sudah ada buku elektronik atau e-book, buku fisik masih banyak dibeli oleh para kutu buku di seluruh Indonesia. Hanya, kebiasaan membaca buku ini yang ternyata sulit diterapkan dan dilaksanakan oleh orang banyak.

Padahal, banyak tokoh perjuangan Indonesia dan tokoh sukses dunia yang mengawali perjalanannya melalui membaca buku. Di Indonesia ada Wakil Presiden Pertama RI Mohammad Hatta, beliau adalah pahlawan perjuangan kemerdekaan yang rajin membaca buku.

Selain rajin membaca buku, Hatta ternyata rajin menulis. Membaca dan menulis memang tidak bisa dipisahkan. Dari kedua hal itu, Mohammad Hatta menjadi tokoh yang berpengaruh juga cerdas. Banyak orang yang mengaguminya tapi tidak dengan kebiasaan dan perilakunya.

Selain itu, ada Elon Musk. Siapa yang tidak kenal pendiri perusahaan Tesla itu? Di balik kecerdasan dan ide-ide gila yang ia keluarkan. Ternyata sejak dulu Elon Musk adalah penggila buku. Bahkan, ia rela menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk membaca buku.

Hasilnya, kini ia menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Berbagai teknologi yang diproduksinya berhasil membuat dunia tercengang dan memberikannya sanjungan setinggi-tingginya. Hingga kini pun, ia tetap rajin membaca buku agar bisa menambah pengetahuannya.

Kebanyakan dari kita ingin sekali dan bahkan sering bermimpi menjadi sosok orang-orang sukses seperti Mohammad Hatta dan Elon Musk. Namun, untuk mengikuti berbagai kebiasaan dan jejak-jejak terjal yang mereka lewati malah menjadi malas. Padahal tidak ada satu kesuksesan yang didapat dengan cara instan.

Inilah yang perlu dibenahi. Banyak cara agar kita bisa membaisakan diri untuk membaca buku. Secara pribadi, saya memiliki cara tersendiri agar saya bisa membaca buku setiap hari dan membeli buku setiap bulannya. Tentunya hal ini dilakukan untuk diri sendiri, karena manfaat dari kebiasaan ini akan dirasakan oleh diri sendiri bukan orang lain.

Cara pertama yang saya lakukan adalah menyisihkan uang untuk membeli buku. Nah, buku yang saya beli adalah buku yang menurut saya menarik, apapun buku yang saya sukai itu yang akan saya baca. Dengan dimulai dari itu, maka akan muncul rasa ketagihan untuk membaca.

Kedua, biasakan untuk membawa buku kemana pun kita pergi. Dengan begitu, ketika kita sedang berada di situasi senggang seperti menunggu kereta, berada dalam angkot, kita bisa mengisi waktu dengan membaca buku. Namun, godaannya adalah ponsel, sebisa mungkin kita menyentuh buku lebih dulu ketimbang ponsel.

Ketiga, penuhi rasa penasaran. Maksudnya, ketika kita penasaran tentang suatu hal dalam satu buku. Jangan sungkan-sungkan untuk langsung membacanya, kalau belum punya bukunya, langsung beli atau meminjam dari teman yang mempunyai buku itu. Dengan demikian, kita akan terus tertantang untuk mengetahui hal-hal baru.

Namun, ada hal yang perlu diingat, yaitu bacalah buku-buku original dan bukan bajakan, Dengan membaca buku original, secara tidak langsung kita menghargai apa yang diberikan oleh penulis dan penerbit buku tersebut. Buku bajakan memang isinya sama, namun secara tidak langsung kita menganiaya segala ilmu yang telah diberikan penulis untuk kita. 

Kini membeli buku pun bisa sangat praktis. Kita tidak perlu pergi ke toko buku dan berkeliling untuk mencari buku yang menarik. Cukup dengan ponsel dan internet kita bisa membeli buku secara online dari berbagai platform dan pastinya originial. Selamat mencoba.

Afsal Muhammad