Saat dimabuk cinta, pandanganmu mengenai segala hal memang bisa jadi bias. Rasa-rasanya kehidupan ini begitu indah, dan sayang kalau tak dihabiskan bersama pasangan dalam sebuah ikatan pernikahan.
Padahal, isi dari kehidupan pernikahan nggak hanya yang indah dan romantis saja. Ada banyak permasalahan serta tanggung jawab yang juga menyertainya. Itulah kenapa, sebaiknya harus benar-benar siap dulu, sebelum memutuskan untuk menikah. Supaya, hubungan pernikahan nantinya bisa berjalan dengan bahagia dan awet!
Bila ada tanda-tanda berikut ini, jangan terburu-buru untuk menikah dulu. Karena hal tersebut mencirikan kalau kamu sebenarnya belum siap menikah, lho. Simak, yuk, apa saja tandanya!
1. Miliki niat menikah yang keliru
Ciri pertama kalau kamu belum siap mengarungi bahtera rumah tangga, adalah niat menikahnya keliru. Misalnya, kamu berada di dalam hubungan keluarga yang abusive. Karena tak tahan, kamu menjadikan pernikahan sebagai pelarian. Berharap, kalau nanti menikah, kamu jadi bisa lebih bahagia.
Masalahnya, nggak ada yang bisa menjamin bahwa dengan menikah, kamu akan senantiasa bahagia. Karena bahagia itu bersumber dari dalam diri masing-masing, Jika niatnya seperti itu, berarti kamu menggantungkan kebahagiaanmu pada pasangan. Akhirnya, sikapmu jadi terlalu menuntut karena sudah memiliki ekspektasi yang tinggi duluan terhadap pernikahan maupun pasangan.
2. Minim pengalaman bersosialisasi
Dari bersosialisasi, kamu jadi bisa menambah ilmu baru dalam hal hubungan interpersonal. Semakin kamu banyak mengenali karakter orang lain, kamu jadi bisa lebih bersikap dengan tepat. Dan itu akan sangat membantumu ketika berada di dalam sebuah hubungan. Kamu jadi mampu menyikapi perangai atau kebiasaan pasangan dengan bijaksana.
Bila kamu terburu-buru menikah, sementara pengalaman hubungan interpersonalmu masih minim, khawatirnya ketika nanti sudah berumah tangga, jadi syok mendapati sikap pasangan yang nggak sesuai dengan bayanganmu. Nantinya, hubungan pernikahan jadi sering diwarnai cekcok. Bukan itu, kan, yang kamu mau?
3. Tak miliki cukup pengalaman hidup
Sebaiknya kalau kamu masih muda, gali pengalaman hidup sebanyak-banyak dulu, baru menikah. Karena dari berbagai pengalaman hidup, bisa menempamu jadi pribadi yang berkarakter. Dan itu akan membantu saat menjalin hubungan dengan seseorang.
Kalau baru lulus kuliah, dan langsung menikah, selain kamu belum menikmati masa muda dengan maksimal, pengalaman hidupmu pun masih belum matang. Akibatnya, kamu jadi terkaget-kaget ketika mengalami berbagai permasalahan di hubungan pernikahanmu nanti.
Jadi, jangan ngebet nikah dulu, ya. Persiapkan dengan benar!
Baca Juga
-
Anak Sering Berbohong? 4 Hal yang Bisa Orangtua Lakukan untuk Mengatasinya
-
4 Alasan Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja Sangat Penting
-
4 Jenis Makanan Terbaik untuk Program Hamil, Perhatikan Kata Pakar!
-
4 Kualitas Ini Sering Dimiliki oleh Mereka yang Jago Jualan, Pelajari!
-
4 Jenis Makanan agar Tubuh Tetap Terhidrasi Meski Cuaca Terik
Artikel Terkait
-
Raffi-Nagita Dijadikan Contoh Marriage Is Not Scary, Netizen: Dia Bisa Lewati Badainya
-
5 Fakta Pernikahan Ayus dan Nissa Sabyan, Maharnya Cuma Segini
-
Publik Lupa Kasus: Potret sebelum Nikah dari Nissa Sabyan Bersama Vespa Mahal Tuai Pujian Setinggi Langit
-
Nissa Sabyan 'Cuma' Dapat Mahar Emas 3 Gram dan Uang Rp200 Ribu dari Ayus, Berapa Tarif Manggung Sabyan Gambus?
-
Kapan Tanggal Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus? Maharnya Emas 3 Gram serta Uang Rp200 Ribu
Lifestyle
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
-
Tips Sukses Manajement waktu Antara Kuliah dan Kerja ala Maudy Ayunda
-
4 Rekomendasi Jurusan Kuliah untuk Kamu yang Punya IQ Tinggi, Mau Coba?
Terkini
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino