Kondisi kecewa ketika telah bekerja keras dibadingkan rekan kerja lainnya, tapi malah bukan kamu yang mendapatkan apresiasinya. Kenyataannya kamu telah memberikan perfoma terbaik, hingga berani mengorbankan lembur kerja demi mendapatkan hasil yang memuaskan.
Bagaimanapun juga, kalau telah berusaha semaksimal mungkin tapi tidak diapresiasi, justru membuat kecewa terhadap lingkungan kantor. Maka dari itu, simak 4 cara yang bisa kamu lakukan ketika tidak diapresiasi di kantor.
1. Buat target untuk memotivasi diri
Untuk mendapatkan kebahagiaan di tempat kerja, tidak melulu harus diapresiasi oleh orang lain. Sebab, diri kita sendiri yang menentukan kebahagiaan tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membuat target pribadi untuk bisa memotivasi diri.
Selain itu, cara ini berlaku untuk memberikan semangat untuk berjuang dan mau lebih berusaha. Sebab, menghargai diri sendiri jauh lebih penting untuk bisa tetap bersyukur dengan apa yang telah diperoleh selama ini.
2. Jangan menyalahkan keadaan bahkan orang lain
Ketika ekspetasimu tidak sesuai dengan harapanmu, memang terkadang perasaan untuk menyalahkan keadaan bahkan orang lain itu bisa terjadi. Maka dari itu, jangan sampai menyalahkan terus-menerus termasuk diri sendiri lantaran semua kerja kerasmu tidak diapresiasi.
Tapi, jika kamu telah diperlakukan secara tidak adil di tempat kerja, maka sampaikanlah keluh kesahmu, sebab setiap orang berhak memiliki pendapatnya masing-masing, termasuk di tempat kerja.
3. Evaluasi terhadap ekspetasi yang kamu buat
Perasaan sakit hati hingga membuatmu patah semangat disebabkan oleh ekspetasimu berbanding terbalik dengan kenyatannya. Semua berasal dari tujuanmu sendiri ketika bekerja, apakah hanya sebatas membutuhkan apresiasi, mendapatkan penghasilan, ataupun ingin lebih produktif.
Maka dari itu, evaluasi kembali ekspetasi yang kamu harapkan di tempat kerja. Hal ini bertujuan untuk tidak terjadi sakit hati, dan tidak perlu lagi untuk selalu mencari validasi dari orang lain. Alhasil, ketika kamu merasa tidak apresiasi dengan kerja kerasmu, tidak akan berdampak dengan dengan kualitas serta performa bekerjamu.
4. Mengambil hikmah dari suatu yang telah terjadi
Merasakan kecewa, sakit hati, dan marah itu merupakan hal yang wajar. Namun, bukan artinya berlarut-larut di dalam keterpurukan. Sebab, tidak ada yang berubah kalau kamu hanya sekedar bersedih dan merenung.
Sebaiknya, lihatlah dari sudut pandang yang berbeda, mungkin saja pekerjaan yang telah kamu hasil memang belum berdampak besar untuk perusahaan. Hal ini bisa dijadikan untuk memotivasi diri ketika sedang bekerja.
Berdasarkan ulasan di atas, tetap harus bekerja secara maksimal agar bisa menerima manfaatnya untuk diri sendiri dan orang sekitarmu.
Baca Juga
-
4 Trik Jitu Biar Hidupmu Tidak Penuh Drama, Jadi Lebih Happy!
-
4 Trik Jitu Hadapi Rekan Kerja yang Suka Mengatur, Harap Bersabar!
-
Mantan yang Baik Tidak Melakukan 4 Hal Ini setelah Putus Denganmu
-
4 Tips Biar Masalah dalam Hubungan Asmaramu Tidak Dicampuri oleh Orang Lain
-
4 Hal yang Wajib Kamu Miliki Agar Tidak Cemburu Buta dengan Pasangan
Artikel Terkait
-
4 Hal yang Menjadi Tanggung Jawabmu Saat Mendapatkan Proyek Kerjaan
-
Pahami Kesehatan Mentalmu, Ini 3 Dampak Buruk Bekerja dari Rumah
-
Haru! Tetap Bekerja meski Tulang Iga Patah, Perjuangan Sosok Ayah Ini Viral
-
Makin Aktif di Luar Rumah, Bolehkah Wanita Bekerja Menurut Islam?
-
Menurut Islam, Bolehkah Wanita Bekerja? Simak Penjelasan Buya Yahya
Lifestyle
-
4 Toner Tanpa Alkohol dan Pewangi untuk Kulit Mudah Iritasi, Gak Bikin Perih!
-
Effortlessly Feminine! 4 Padu Padan OOTD ala Mina TWICE yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Daily Look Cozy Chic ala Jang Ki Yong, Bikin OOTD Jadi Lebih Stylish!
-
4 Sunscreen Oil Control Harga Murah Rp50 Ribuan, Bikin Wajah Matte Seharian
-
Gaya Macho ala Bae Nara: Sontek 4 Ide Clean OOTD yang Simpel Ini!
Terkini
-
Indra Sjafri, PSSI, dan Misi Selamatkan Muka Indonesia di Kancah Dunia
-
Sea Games 2025: Menanti Kembali Tuah Indra Sjafri di Kompetisi Level ASEAN
-
Gawai, AI, dan Jerat Adiksi Digital yang Mengancam Generasi Indonesia
-
Married to the Idea: Relevankah Pernikahan untuk Generasi Sekarang?
-
Relate Banget! Novel Berpayung Tuhan tentang Luka, Hidup, dan Penyesalan