Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Rizky Melinda Sari
Ilustrasi Kucing Menggemaskan. (pexels.com/2558605)

Bagi sebagian orang, memelihara kucing hanya akan menambah beban. Biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli makan, tempat buang airnya yang khusus, belum lagi jika kucing yang dipelihara sakit.

Ada juga yang tidak mau memelihara kucing lagi karena trauma kucingnya mati ketika lagi sayang-sayangnya. Padahal, memelihara kucing memiliki banyak dampak positif. Apa saja kira-kira dampak positifnya?

1. Penghilang Stres

Kucing dapat menjadi semacam teman di saat orang-orang di sekitar terlalu sibuk dengan urusannya masing-masing. Saat sedang gelisah atau ada masalah, kita bisa bermain dengan kucing, atau sesederhana melihat kucing bermain-main dengan benda-benda di sekitarnya, kita akan merasa cukup terhibur.

Orang-orang terkadang merasa kosong dan kesepian karena tidak ada yang menemaninya, tetapi kucing akan selalu berada di dekat kita jika kita memeliharanya dengan baik.

2. Melatih tanggung jawab

Memelihara kucing juga dapat melatih tanggung jawab pemeliharanya. Mulai dari rutin membersihkan dan memandikan kucing agar tetap bersih, menyisihkan uang untuk membeli makanan dan keperluannya.

Serta kebiasaan-kebiasaan lain yang berhubungan dengan kucing tersebut lambat laun akan membentuk kita menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Memelihara kucing berarti kita berjanji pada diri kita sendiri untuk memelihara satu nyawa makhluk Tuhan serta berada pada tanggung jawab kita. 

3. Meningkatkan kepedulian

Berhubungan dengan rasa tanggung jawab, memelihara kucing juga akan meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama. Kita akan menganggap bahwa semua yang ada di Bumi, termasuk hewan dan tumbuhan memiliki hak untuk disayang dan dijaga.

Kepedulian kita akan meningkat, seperti misalnya melihat kucing atau hewan lain di jalanan kelaparan, kita menjadi tergugah untuk memberinya makan karena membayangkan jika kucing kita di rumah berada di posisi yang sama, kita pasti tidak akan tega membiarkannya kelaparan.

4. Sudut pandang sederhana

Kita bisa belajar dari seekor kucing. Memang kelihatannya mereka hanya makan-tidur-main sepanjang hari. Namun, mereka tidak pernah berpura-pura. Jika mereka lapar, mereka akan mendatangi kita, merayu kita untuk memberikan mereka makan, dan jika apa yang mereka mau sudah terpenuhi, mereka akan kembali bermain atau tidur.

Manusia cenderung memikirkan sesuatu hal yang dihadapinya terlalu lama dan terlalu dalam, sampai-sampai lupa mencari penyelesaian yang seharusnya dicari. Kenapa kita tidak mencontoh perilaku kucing? Ketika mereka lapar, mereka tidak harus bersikap badmood, tidak bersemangat, dan lain-lain. Mereka langsung mendatangi kita, karena mereka tahu bahwa rasa lapar mereka akan hilang dengan makanan yang kita beri. Belajarlah berpikir fokus pada penyelesaian, bukan pada masalahnya.

5. Belajar menerima

Setiap apa pun yang ada di dunia ini pasti memiliki kekurangan. Selucu dan semenggemaskan apapun kucing yang kita pelihara, pasti ada satu hari ketika kita merasa sangat jengkel dengan kelakuan hewan peliharaan kita. Saat-saat seperti inilah rasa penerimaan kita diuji.

Kita harus bisa belajar menerima bahwa kucing yang kita pelihara tidak mungkin selamanya bersikap manis dan penurut. Belajar menerima juga bisa terjadi saat kucing tersayang kita mati, entah karena sakit atau tertabrak. Tingkat penerimaan kita akan benar-benar diuji, apakah kita rela kucing kita tidak membersamai kita lagi, atau kita tidak ikhlas.

Kelima manfaat di atas tidak hanya terbatas pada hewan peliharaan kucing. Semua hewan peliharaan pasti membawa dampak positif bagi pemeliharanya, sesederhana perasaan senang saat kita melihat hewan peliharaan kita masih bernapas dan masih bisa kita ajak ngobrol mesikpun mereka tidak mengerti apa yang kita ucapkan. 

Rizky Melinda Sari