Membaca buku dapat dijadikan sarana untuk bersantai sekaligus refreshing. Kita juga akan mendapat tambahan ilmu serta pengetahuan dengan membaca buku daripada hanya menggulir lini masa di media sosial.
Setiap orang mempunyai cara kerja otak yang berbeda tergantung waktu yang paling sesuai dengan individu masing-masing terkait kemaksimalan otak dalam menerima informasi melalui bacaaan.
Berikut 4 waktu terbaik untuk membaca buku. Simak penjelasannya serta temukan waktu terbaikmu untuk memberi makan otak dengan hal bermanfaat!
1. Pagi hari
Sebagian orang terbiasa membaca buku di pagi hari sebelum memulai aktivitas karena mereka merasa pagi hari adalah waktu yang tepat bagi otak untuk menerima serta memahami bacaan.
Pagi hari saat kondisi pikiran serta perasaan masih segar dan hangat, memang waktu yang cocok untuk dimulai dengan kegiatan membaca. Namun, hal inimungkin tidak berlaku bagi orang-orang yang terbiasa bangun cepat dan langsung memulai aktivitasnya. Apalagi orang-orang yang sekolah atau bekerja dengan jadwal pagi hari yang telah ditentukan.
2. Siang hari
Memang siang hari saat waktu istirahat makan siang bagi sebagian orang bukanlah waktu yang tepat untuk membaca. Saat pikiran serta fisik lelah setelah bekerja atau menerima pelajaran dari pagi hingga siang yang berujung lapar, agaknya tidak cocok untuk membaca buku.
Namun, bagi seseorang yang sudah terbiasa membaca buku di jam-jam makan siang, kegiatan ini bisa lebih menarik daripada hanya sekadar makan siang. Mereka menganggap membaca buku sebagai salah satu sarana untuk melupakan beban sejenak setelah pikiran serta emosi mereka terkuras dari pagi hingga siang hari.
3. Sore hari
Setelah pulang dari tempat kerja atau pulang dari sekolah, selesai membersihkan diri dan tidak ada pekerjaan atau tugas mendesak, sore hari menjelang senja ketika matahari mulai menuju peraduannya, kegiatan membaca buku akan terasa magis dan berbeda.
Suasana sore yang sejuk dan hangat, dapat dijadikan latar yang tepat untuk masuk ke dunia fiksi atau memahami kata demi kata pada buku nonfiksi. Terkadang orang menganggap membaca buku di sore hari apalagi ditemani secangkir kopi termasuk alay, padahal mereka tidak tahu nikmatnya melahap buku sembari mensyukuri hari yang sudah berhasil dilewati dengan perayaan kecil. Abaikan saja mereka.
4. Malam hari
Sebagian besar orang mungkin memilih opsi ini. Membaca buku di malam hari apalagi sebelum tidur memang waktu yang tepat. Setelah membereskan semua pekerjaan serta tugas dari pagi hingga sore hari, malam adalah waktu yang tepat untuk menjelajah rimba kata dan terhanyut dalam diksi-diksi yang indah.
Membaca buku di malam hari juga terasa lebih mudah dipahami serta lebih emosional karena suasana yang sunyi, sepi, dan tenang sangat mendukung untuk terhanyut dalam bacaan.
Keempat waktu tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Cobalah membaca di keempat waktu tersebut, dan temukan waktu membaca versi terbaikmu!
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
Lifestyle
-
3 Acne Spot Gel Ampuh Meredakan Jerawat Mendem dengan Cepat, Ada Favoritmu?
-
3 Varian Serum dari Hada Labo, Ampuh Hidrasi Kulit Kering dan Atasi Penuaan
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua