Sebentar lagi mahasiswa baru akan memasuki semester kedua studi mereka, sekaligus menandakan selesainya masa transisi dari siswa sekolah menengah atas menuju dunia perkuliahan sebagai seorang mahasiswa. Sehingga mereka sudah siap untuk berdinamika di kampus baik secara akademik maupun non akademik. Nonakademik umumnya dapat berupa kepanitiaan atau organisasi.
Mengikuti organisasi merupakan salah satu tuntutan yang diberikan kepada mahasiswa. Banyak pengalaman berdinamika dalam lingkup profesional dan kemampuan baru didapatkan dari berorganisasi. Semua hal tersebut bermanfaat ketika seorang mahasiswa masuk ke dalam dunia kerja. Namun, terkadang mahasiswa seringkali memilih organisasi yang tidak tepat.
Akhirnya mereka berhenti di tengah jalan atau mengikuti hingga lulus tanpa memperoleh dan memberikan apa-apa dalam keanggotaan organisasi tersebut. Maka dari itu, izinkan penulis memberikan beberapa tips memilih organisasi kampus yang tepat untuk kawan-kawan mahasiswa!
1. Pilihlah organisasi sesuai minat dan bakat
Pertama, kita harus menyesuaikan organisasi yang bergerak sesuai minat dan bakat kita. Mengikuti organisasi hanya karena prestise, gengsi, atau bahkan karena ajakan orang lain dijamin akan membuat kita tidak betah di dalam organisasi tersebut. Kita akan merasa terbebani karena melakukan hal yang tidak kita minati.
Untuk itu, pertimbangan pertama adalah mengenali organisasi tersebut bergerak di bidang apa. Jika organisasi tersebut bergerak dalam bidang yang kita minati, maka sangat tepat jika kita memilih organisasi tersebut. Contohnya, ketika kita minat seni, maka sebaiknya kita mengikuti organisasi di bidang seni yang ada di kampus.
2. Kenali budaya dan iklim kerja dan pergaulan organisasi tersebut
Kedua, kita harus mengenali bagaimana dinamika kerja di organisasi tersebut. Apakah kita cocok dalam budaya kerja yang kaku dan terstruktur, atau santai dan tentatif harus kita pertimbangkan. Kita harus melihat bagaimana organisasi tersebut menjalankan program kerja.
Selain itu, kita juga harus melihat bagaimana pergaulan di dalam organisasi tersebut. Misalkan, dari sebuah organisasi bela negara yang memiliki pergaulan yang kaku dan tegas antara senior dengan junior, kita juga harus mempertimbangkan apakah kita nyaman jika bergaul dalam iklim yang demikian.
3. Kenali prestasi dan alumni organisasi tersebut
Supaya kita tahu jika organisasi yang akan kita ikuti adalah organisasi yang prestius, maka kita harus tahu prestasi apa saja yang telah ditorehkan oleh organisasi tersebut. Prestasi yang ditorehkan juga dapat menjadi gambaran akan prestasi yang akan kita peroleh saat mengikuti organisasi tersebut di masa depan.
Kita juga dapat melihat alumni yang dulunya mengikuti organisasi tersebut. Apakah orang-orang yang pernah ikut organisasi tersebut adalah orang hebat atau tidak.
4. Susun target saat kamu mengikuti organisasi tersebut
Kita perlu menyusun target saat kita mengikuti organisasi tersebut. Harapannya kita tidak hanya sekadar ikut tapi memiliki tujuan yang jelas saat menjadi anggota. Tujuan ini juga dipertimbangkan dari poin-poin sebelumnya seperti kesesuaian minat dan prestasi yang pernah ditorehkan oleh organisasi tersebut.
5. Pertimbangkan frekuensi kegiatan organisasi dengan kegiatan kuliah
Terakhir, kita perlu sadar bahwa kuliah adalah prioritas utama kita sebagai mahasiswa. Kita harus mengetahui seberapa padatnya kegiatan suatu organisasi. Harapannya tidak mengganggu kuliah kita dan bisa menyeimbangkan kegiatan akademik dan nonakademik.
Nah, itulah beberapa tips untuk mahasiswa baru agar dapat memilih organisasi kampus yang tepat. Harapannya dapat memberikan pertimbangan agar keanggotaan kita di organisasi bisa bermanfaat. Terakhir, selamat berdinamika di kampus!
Baca Juga
-
Tips Ngabuburit dari Buya Yahya: Menunggu Berbuka tanpa Kehilangan Pahala Puasa
-
Mengenal Orang Tua Alyssa Daguise: Calon Besan Ahmad Dhani Ternyata Bukan Sosok Sembarangan
-
Profil Hestia Faruk: Tante Thariq yang Dahulu Sempat Dikenalkan ke Fuji
-
Menentukan Monster Sesungguhnya dalam Serial Kingdom: Manusia atau Zombie?
-
5 Langkah Awal Memulai Karier sebagai Desainer Grafis, Mulailah dari Freelance!
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Lettu Fardhana Move On Kilat! Ayu Ting Ting Santai Revisi Kriteria Suami?
-
Playlist Jadi Vitamin Mental: Musik Sebagai Mood Booster Anak Muda
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
4 Sheet Mask Kandungan Pearl yang Ampuh Berikan Efek Cerah dan Lembap
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Budaya Trial and Error dalam Kabinet Indonesia