Perkembangan teknologi masa kini menuntut kita untuk terus bersikap multitasking. Misalnya saja, saat kita mendengarkan video melalui YouTube, bersamaan dengan menulis e-mail pekerjaan. Ketika tiba-tiba ponsel di saku bergetar, secepatnya kita merespons pesan tersebut. Kita kembali menghadap komputer, lalu log in ke facebook. Kita terlalu tenggelam berselancar di dunia maya. Tiga puluh menit berlalu, dan kita melupakan e-mail yang tadi kita tulis.
Hal ini juga terjadi ketika kita menonton sebuah film sembari makan malam. Hingga pada akhirnya, kita melupakan lezatnya menu makan malam sampai gigitan terakhir karena terlalu fokus pada film yang sedang ditonton.
Kita mungkin berpikir bahwa melakukan beberapa kegiatan sekaligus dapat mempersingkat waktu. Namun, berdasarkan penelitian hal tersebut berlaku sebaliknya. Orang yang multitasking justru cenderung tidak produktif.
Berikut adalah dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan multitasking, dikutip dari buku berjudul Ikigai The Japanese Secret to a Long and Happy Life karya Hector Garcia dan Francesc Miralles.
1. Pekerjaan tidak terselesaikan dengan sempurna
Otak kita bisa menampung ratusan informasi pada satu waktu tapi kenyataannya hanya mampu memproses beberapa saja dalam waktu bersamaan. Ketika kita melakukan multitasking, yang sebenarnya sedang kita lakukan adalah mengganti pekerjaan satu dengan pekerjaan lain dalam waktu yang super cepat.
Sayangnya, kita bukan mesin komputer yang dapat memproses sesuatu secara bersamaan. Kita cenderung akan berakhir menghabiskan tenaga dan energi untuk beralih dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, dibandingkan fokus menghabiskan energi untuk melakukan satu pekerjaan dengan baik.
2. Terlalu bergantung pada teknologi
Teknologi tidak akan berdampak buruk, selama kita bisa mengontrolnya. Teknologi akan menjadi buruk ketika kita yang dikontrolnya. Seperti misalnya, ketika sedang menulis esai, kita duduk di depan komputer dan memakai Google untuk mencari informasi yang kita perlukan.
Jika tidak disiplin, kita akan berakhir berselancar dari satu website ke website lain dan akhirnya esai yang rencananya selesai dalam tiga puluh menit tidak terselesaikan.
3. Cenderung melakukan banyak kesalahan
Jika kita terus-menerus meminta otak kita untuk mengganti satu pekerjaan dengan pekerjaan lain dalam waktu bersamaan secara cepat, kita hanya akan membuang waktu, membuat lebih banyak kesalahan, dan melupakan apa yang sebenarnya sedang dilakukan.
Berdasarkan studi dari Stanford University yang dilakukan oleh Clifford Ivar Nass, menyatakan bahwa mengerjakan beberapa kegiatan secara bersamaan akan menurunkan produktivitas hingga 60 persen, dan menurunkan IQ kita hingga lebih dari 10 poin.
Itulah 3 dampak negatif jika kamu terlalu sering multitasking. Melakukan berbagai kegiatan dalam satu waktu terkadang memang tidak dapat dihindari, tetapi terlalu sering melakukannya juga tidak baik.
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Apa Pekerjaan Asli Yudha Arfandi? Eks Tamara Tyasmara Ngakunya Pengusaha Batu Bara, Eh Ternyata ...
-
Ulasan Novel Waktu Aku Dilayoff: Kisah saat Menghadapi Kehilangan Pekerjaan
-
Pekerjaan Vanessa Nabila, Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi
-
Apa Pekerjaan Lex Wu? Tak Gentar meski Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf usai Paksa Anak SMA Menggonggong
-
Zeda Salim Kerja Apa? Teman Dekat Ammar Zoni Punya Koleksi Tas Branded dari Berbagai Merek
Lifestyle
-
3 Rekomendasi Serum Lokal yang Mengandung Mugwort, Ampuh Hempaskan Jerawat
-
3 Produk Eksfoliasi dari Cleora Beauty untuk Kulit Sensitif hingga Jerawat
-
5 Ide Mix and Match Denim ala Mim Rattanawadee untuk Tampilan yang Trendi
-
3 Red Peeling Serum yang Bikin Wajah Mulus dan Cerah, Harga Rp50 Ribuan
-
4 Varian Sunscreen dari NPURE, Ada Bentuk Spray hingga Powder
Terkini
-
Ulasan Novel Alster Lake: Kisah Cinta Seorang Penulis di Danau Alster
-
Ulasan Buku 101 Langkah Mengatasi Insecure: Belajar Menjadi Percaya Diri
-
Ulasan Buku Ulama, Pewaris Para Nabi: Mengenalkan Tugas-Tugas Ahli Agama
-
Panggil 26 Pemain untuk Piala AFF Wanita, Garuda Pertiwi Bawa Bekal Positif
-
Teka-teki Eliano Reijnders Dicoret STY dari Skuad, Ini Kata Erick Thohir