Memaksakan perasaan cinta tidak akan membuatmu bahagia. Memiliki rasa cinta adalah sebuah anugerah. Tapi, seringkali membuat pemilik perasaaan tersebut bernafsu untuk memaksakan orang yang dicintainya supaya mencintai kembali.
Padahal nyatanya tidak semua perasaan mendapatkan respons sesuai keinginan. Apalagi jika orang yang kamu sukai sudah memiliki pasangan. Tidak ada yang salah dengan perasaan cinta. Yang keliru adalah ketika kamu salah dalam menyikapi rasa cinta.
Kamu harus tahu kapan saatnya memperjuangkan cinta dan kapan saatnya melepaskan. Sebaiknya kamu jangan memaksakan perasaan cinta terlepas dari apapun alasan dia menolakmu. Mengapa? Inilah 3 alasannya:
1. Membuang-buang Waktu
Alasan pertama adalah membuang-buang waktu. Bila keadaannya sudah tidak memungkinkan untuk berjuang, jangan terus dipaksa. Sebab, hanya akan membuang-buang waktumu saja.
Padahal waktu tersebut bisa kamu isi dengan hal-hal lain yang lebih bermanfaat dibandingkan memaksakan perasaan. Dan tidak ada jaminan juga usahamu akan membuahkan hasil.
2. Menumbuhkan Semakin dalam Perasaan Sakit
Alasan berikutnya yaitu menumbuhkan semakin dalam perasaan sakit. Mengapa? Karena pemaksaan terjadi karena adanya harapan terlalu tinggi. Sedangkan harapan tidak selalu sesuai dengan kenyataan.
Semakin tinggi harapan, akan semakin dalam perasaaan sakit yang nantinya kamu rasakan ketika hasil usaha tidak sesuai keinginan. Memperjuangkan cinta sewajarnya saja, berlebihan bukanlah hal baik.
3. Membuat Orang yang Disukai Merasa Tidak Nyaman
Alasan terakhir adalah membuat orang yang disukai merasa tidak nyaman. Tidak hanya dalam hal perasaan saja, perilaku memaksa apapun bentuknya tentu membuat orang lain menjadi kurang nyaman.
Apalagi jika sikapmu sudah sangat berlebihan. Yang kemungkinan terjadi selanjutnya adalah orang yang kamu sukai lebih memilih untuk menghindar. Karena dia sudah merasa sangat terganggu dengan sikapmu. Bukannya hal ini malah memperburuk keadaan?
Tidak perlu memaksakan cinta, karena bila dia adalah takdirmu bagaimanapun caranya akan menjadi milikmu. Bila dia bukan takdirmu, sememaksa apapun tidak akan pernah menjadi milikmu.
Jangan sampai egois ingin memiliki membuatmu menjadi tidak punya hati. Coba pikirkan bagaimana rasanya menjadi orang yang dipaksa. Kendalikan diri, apapun jawaban orang yang kamu sukai, sebaiknya hargai.
Perasaan akan tumbuh seiring berjalannya waktu, bila kalian memang ditakdirkan untuk bersatu. Jangan sampai hubungan pertemanan menjadi hancur hanya karena sikap keras kepalamu ya. Tidak ada manfaatnya juga kamu memaksakan perasaan cinta.
Baca Juga
-
Perhatikan! 8 Tips Memilih Timbangan Badan Digital Berkualitas
-
Catat! 4 Tips Membeli Keyboard di Shopee agar Mendapatkan yang Berkualitas
-
3 Daya Tarik Rumah Jaksa Agung Malang sebagai Tempat Penginapan
-
Sebelum Pesan Kamar di Rumah Jaksa Agung Malang, Perhatikan 4 Hal Berikut
-
Tata Cara Kompres Foto Tanpa Software Tambahan Lewat Situs 11zon
Artikel Terkait
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Apa Itu Silent Treatment, Penyebab Perceraian Faby Marcelia dan Revand Narya
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Apa Itu Breadcrumbing dalam Hubungan? Kenali Ciri-ciri dan Dampaknya
-
Orang yang Tepat di Waktu yang Salah Cuma Mitos, Stop Nyalahin Keadaan!
Lifestyle
-
Tertahan di Zona Nyaman, Bagaimana Pengaruh Pertemanan Terhadap Masa Depan?
-
3 Sheet Mask yang Mengandung Ceramide, Ampuh Merawat Kesehatan Skin Barrier
-
3 Acne Spot Gel Ampuh Meredakan Jerawat Mendem dengan Cepat, Ada Favoritmu?
-
3 Varian Serum dari Hada Labo, Ampuh Hidrasi Kulit Kering dan Atasi Penuaan
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
Terkini
-
Intip Harga Tiket Konser Kyuhyun Super Junior di Jakarta, Mulai Rp1,35 Juta
-
3 Drakor Ciamik yang Dibintangi Bae Doona, Ada The Silent Sea
-
Julian Oerip Pemain Keturunan Mirip Tijjani Reijnders Grade A
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
-
Belajar Berani Untuk Tidak Disukai Melalui Buku The Courage to be Dislike