Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Dea Nabila Putri
Ilustrasi liburan (Freepik)

Siapa yang tidak menginginkan liburan setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun melakukan aktivitas sehari-hari? Kita kerap kali merencanakan liburan bersama keluarga atau kerabat untuk sekadar menyegarkan pikiran dari beban.

Banyak orang yang merencanakan liburan dari jauh-jauh hari untuk memastikan hari libur atau mendapatkan akomodasi yang murah serta berburu tiket wisata agar tidak kehabisan.

Di era sekarang, adanya online travel agent mempermudah perencanaan liburan sampai ke budget yang harus disiapkan semuanya bisa kita temukan secara daring.

Banyak perusahaan juga yang memberikan jasa pelayanan seperti tour guide atau sewa kendaraan selama berada di tempat wisata guna memudahkan wisatawan melipir ke sana sini selama liburan.

Namun, banyak biaya yang dikeluarkan dan tidak disadari selama liburan sehingga membuat biaya liburan membengkak. Dana darurat tentu saja diperlukan agar biaya tak terduga ini tidak menjadi beban pikiran selama liburan.

Lalu, apa saja hal yang sering membuat biaya liburan membengkak? Simak ke 6 nya!

1. Biaya transfer bandara atau stasiun 

Jika kita berangkat menuju tempat liburan menggunakan pesawat, kapal, kereta, atau kendaraan umum lainnya, biaya transfer dari titik penjemputan menuju kota menjadi salah satu biaya tak terduga dan mau tidak mau harus dikeluarkan dari dompet.

Hal ini biasanya dikarenakan titik perkumpulan kendaraan umum tidak berada di tengah kota. Begitupun sebaliknya. Sepulangnya dari liburan, biaya transfer dari kota menuju bandara juga perlu disiapkan.

2. Transportasi selama wisata

Sebagian tempat wisata mungkin memiliki fasilitas kendaraan umum yang bisa terintegrasi dengan macam-macam tempat wisata, namun sebagian juga mengharuskan kita menyewa kendaraan mobil atau motor untuk mencapai tempat wisata.

Sebut saja seperti daerah pedesaan atau pedalaman yang membuat kita harus memiliki kendaraan pribadi sebagai transportasi antar destinasi wisata.

3. Jajan

Walaupun makan sudah menjadi perhitungan budget liburan, namun kebiasaan membeli cemilan atau jajan juga bisa membuat biaya membengkak.

Terutama jika dilakukan setiap hari selama masa liburan. Biaya ini mungkin tidak terlalu signifikan dibanding biaya makan berat per hari, namun pada akhirnya jajan adalah salah satu hal yang cukup menguras dompet.

4. Tes kesehatan

Di masa sekarang, tes kesehatan juga diperlukan seperti rapid test atau PCR. Hal ini sudah menjadi syarat di berbagai transportasi jarak jauh seperti pesawat atau kereta.

Biaya tes kesehatan ini tergolong menengah mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah. Dengan masa berlakunya yang singkat membuat jenis tes kesehatan ini juga memerlukan biaya yang tidak murah jika di total keseluruhan.

5. Oleh-oleh

Banyak orang yang memilih untuk tidak menginformasikan kepada orang di sekitarnya ketika ingin liburan karena takut diminta untuk membawa oleh-oleh. Hal ini disebabkan oleh-oleh sudah menjadi kebiasaan di masyarakat.

 Budget oleh-oleh juga perlu diperhitungkan jika perlu karena biasanya orang yang diberi oleh-oleh dari destinasi wisata tertentu tidak sedikit.

6. Deposit Hotel atau penginapan

Setiap orang yang menginap di suatu penginapan atau hotel biasanya dimintai deposit sebagai jaminan penggunaan penginapan selama masa liburan.

Jangan salah, banyak penginapan yang meminta biaya deposit dengan jumlah besar disesuaikan dengan bintang hotel atau kebijakan masing-masing. Bahkan, banyak diantaranya yang mengharuskan deposit hotel hingga jutaan rupiah.

Bagaimana pun, dana darurat harus tetap disediakan dalam keadaan apapun. Hal ini bertujuan agar hal-hal yang tidak terduga bisa dilalui tanpa harus mengganggu pikiran selama liburan. 

Dea Nabila Putri