Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Muhamad Firdaus | Adira Putri Aliffa
Ilustrasi orang-orang yang sedang makan (Pexels/Diva Plavalaguna)

Banyak orang yang bilang bahwa ambivert adalah kepribadian yang labil karena para ambivert cenderung bisa menjadi introvert juga ekstrovert dalam beberapa waktu. Namun, sebenarnya orang dengan kepribadian ambivert ini unik dan adaptif, loh. Kalau kamu masih penasaran, ini dia tiga hal yang sebaiknya kamu pahami pada pemilik kepribadian ambivert. 

1. Suka bersosialisasi dan juga suka asyik sendiri

Seorang ambivert sangat nyaman dengan kesendiriannya. Seharian ia bisa menghabiskan waktu untuk menonton film, series, membaca buku, dan menjalani hobi favorit. Namun, jika terus-terusan seperti itu rasa bosan juga bisa menyertai. Dan jiwa ekstrovert bisa saja ke luar tiba-tiba saat sedang sendiri. Rasa ingin bersosialisasi seketika datang dan membuatnya ingin membunuh kesendirian mereka dengan mengobrol dan berkumpul bersama teman.

2. Mager diajak keluar, tapi kalau sudah ke luar malas pulang

Sisi introvert dan ekstrovert seorang ambivert juga terlihat dari kebiasaannya yakni, malas gerak bila diajak ke luar, tetapi jika sudah ke luar malah malas untuk kembali pada kesendiriannya di rumah. Memang rumit, tetapi begitulah sosok ambivert.

Pastinya semua orang yang memiliki kepribadian labil ini merasakan hal yang sama. Ketika ada seseorang yang mengajak bermain, tetapi ia masih nyaman dengan kesendiriannya, rasanya pasti malas sekali untuk ke luar. Magnet di rumah begitu mengikat kuat diri agar tidak beranjak pergi ke manapun. Namun, uniknya ketika seorang ambivert sudah berhasil ke luar dari zona nyamannya untuk ke luar, maka ia juga akan terus nyaman berada di luar. Dan ketika harus kembali di rumah, rasanya malah malas, padahal dia juga lelah karena seharian ke luar.

3. Menjadi ektrovert pada si introvert, menjadi introvert pada si rkstrovert

Ketika seorang ambivert berbicara dengan seorang yang introvert, ia cenderung banyak bicara dan memulai percakpan terlebih dahulu. Namun, entah mengapa bila berbicara dengan seorang ekstrovert, ambivert cenderung berbicara secukupnya dan tidak sebanyak ketika lawan bicaranya adalah seorang introvert.

 Itulah tiga hal yang sebaiknya kamu pahami dari seorang ambivert. Terima kasih dan semoga bermanfaat!

Adira Putri Aliffa