Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Adira Putri Aliffa
Ilustrasi orang-orang yang berdebat. (Pexels.com)

Setiap orang di dunia ini memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Maklum saja bila seseorang memiliki sikap kepribadian yang baik dan buruk. Namun, bila sikap buruk itu sudah benar-benar tidak bisa ditoleransi lagi, bahkan sampai membuatmu merasa tak aman, ada baiknya bila kamu menjauhi orang tersebut. Mereka bisa saja masuk dalam kategori orang toksik dan bisa membawa pengaruh negatif untuk sekitarnya. 

Oleh karena itu, supaya kamu tidak terjebak dalam lingkaran orang atau lingkungan toksik, kamu perlu tahu tiga cara menghadapinya. Yuk, baca sampai habis!

1. Kenali Tanda-tandanya

Orang toksik memiliki tanda-tanda atau ciri-ciri yang banyak macamnya. Beberapa di antaranya yakni, tak ingin menerima kritik, selalu menghakimi, suka mengatur, dan selalu dominan dalam segala hal. Tadi adalah sebagian kecil contoh dan masih banyak lagi ciri-ciri yang lain yang bisa kamu rasakan sendiri.

Hal paling menonjol dan penting untuk menandakan seseorang itu orang toksik atau tidak adalah ketika kamu berada di dekatnya kamu akan merasa tak aman dan tak nyaman. Lantas, kamu juga merasa tak bisa menjadi dirimu sendiri, kamu selalu merasa ada di situasi yang tertekan dan perasaanmu terkadang terasa berantakan.

2. Ajak Menuju Perubahan

Dalam upaya mengurangi sikap negatif yang dominan dari orang toksik, tak ada salahnya untuk berbicara dengannya dan mengajaknya menuju perubahan yang lebih baik. Sebelum itu, kamu harus tahu latar belakangnya dan alasan mengapa dia bisa seperti itu.

Orang toksik bisa saja seperti itu karena trauma di masa lalu. Bila trauma adalah penyebabnya, langkah pertama adalah buat dia berdamai dengan trauma itu dan mengikhlaskan kejadian yang menciptakan luka di hatinya.

Lalu perlahan kamu bisa nasihati dia dengan cara yang tersirat. Kamu bisa contohkan perilaku-perilaku baik dengannya. Mengingatkannya bila ia mulai menunjukkan sikap toksiknya lalu bilang bahwa sebaiknya ia tak boleh seperti itu. Terus ingatkan perlahan-perlahan, jangan dengan amarah atau sampai kekerasan. 

3. Lepaskan

Bila kamu sudah berupaya untuk terus mengingatkan dan menasihatinya, tetapi masih tak ada perubahan baik dalam dirinya, berarti dia tak ingin berubah. Tugasmu sudah selesai, waktumu dengannya sudah berhenti sampai di situ. Berubah atau tidak bukanlah tanggung jawabmu.

Saatnya meninggalkan dan ucapkan sampai jumpa di versi terbaik dirinya yang ntah kapan akan tercipta. Jangan sampai kamu terlalu lama di dekatnya, karena bisa saja kamu malah terpengaruh olehnya. Sekarang melepaskan orang-orang toksik adalah satu-satunya jalan untuk ciptakan kembali kenyamanan, kebahagiaan, dan keamanan pikiran juga perasaan.

Itulah tiga cara menghadapi orang toksik yang harus kamu ketahui. Tenang, tak usah takut merasa sendirian. Di depan sana masih banyak, kok, orang-orang yang ingin dekat dan berteman denganmu. Sekarang, lebih baik jalan sendiri saja dulu sampai bertemu dengan orang yang tepat dan lingkungan sehat. Semoga bermanfaat!

Adira Putri Aliffa