Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Mutami Matul Istiqomah
ilustrasi bersama tetangga (Pexels/PICHA Stock)

Bergaul dengan tetangga sebenarnya sering membuat kita merasa terhibur dan sejenak lupa akan kepenatan yang ada di dalam rumah. Namun, bukan berarti segala hal tersebut bisa berjalan biasa setiap hari. Ada kalanya perkataan tetangga membuat kita kepikiran dan seolah tertampar. Setelahnya, ingin berdiam di rumah dan lebih memilih menutup diri. 

Sayangnya, di manapun kamu tinggal akan tetap ada seorang tetangga yang sikapnya demikian. Apapun yang dikatakan seolah langsung saja terasa nyelekit di hati. Mungkin, kamu pun pernah berada di posisi tersebut. 

Berikut ini adalah tips menyikapi omongan tetangga yang nyelekit tanpa membuat kamu merasa sakit hati

1. Cukup dengarkan

Tentu, kamu tidak elok untuk menutup telinga atau pergi berlari di hadapan orang yang sedang mengajakmu berbicara, bukan? Mau tidak mau, apa yang tetanggamu ucapkan sudah terlanjur kamu dengarkan. 

Jadi, biarkan hal tersebut kamu dengar di tempat. Setelahnya, buang jauh. Anggap seolah kamu tidak pernah mendengarnya.

2. Cari alasan 

Untuk menghindari perkataan tetanggamu semakin panjang dan lebar, kamu bisa memutuskan untuk mengundurkan diri atau pamit dari obrolan yang sedang berlangsung. Agar lebih sopan, bisa mencari alasan untuk melakukan sesuatu yang lupa kamu lakukan. Misalnya, lupa mengisi token listrik, angkat jemuran, menyuapi anak makan, atau kepura-puraan yang lainnya. 

Tidak mengapa, jika memang mejauh dari topik yang sedang diperbincangkan membuat kamu merasa lebih baik, lega dan tidak menambah pikiran yang sudah ada. 

3. Alihkan perhatian

Sepulangnya kamu dari keramaian, hal yang membuatmu tersinggung tentu akan megikutimu dari belakang. Yang harus kamu lakukan adalah mengalihkan perhatian dengan mencari kesibukan. Kesibukan ibu rumah tangga biasanya adalah membereskan rumah, mencuci piring yang sudah menumpuk, memasak, membuat camilan, main sosmed atau yang lainnya. Usahakanlah agar kamu fokus dengan apa yang kamu kerjakan sekarang sehingga apa yang dikatakan tetanggamu tidak terus menjadi bayang-bayang.

4. Kurangi interaksi

Karena kamu sudah memahami tetanggamu yang memiliki kebiasaan seperti itu, kamu perlu mengurangi interaksi dengannya agar tidak ada lagi topik yang membuatmu merasa tersinggung dan sakit hati. 

Meskipun demikian, kamu tetap berkewajiban untuk menjadi manusia yang baik dan akur dengan tetangga. Tidak mengapa untuk menyapa ketika lewat atau sekadar bertanya basa-basi saja. Namun, jaga lah jarak saat tetangga ingin mengobrol yang panjang.

5. Berterus terang

Kalau mau, kamu juga bisa berterus terang dengan tetangga. Yaitu dengan cara kamu mengatakan bahwa jika tetanggamu membicarakan tentang hal A, maka kamu merasa tersinggung. Jangan lupa untuk menjelaskan alasannya. Misalnya, karena perbedaan dalam kamu memandang hal tersebut. 

Namun, ada risiko untuk berdebat jika tetanggamu tidak bisa menerima hal yang kamu katakan. Tapi setidaknya, kamu sudah mengeluarkan keluh kesah yang sebelumnya kamu pendam sendirian. 

Nah, jadi itu dia 5 tips menyikapi tetangga yang omongannya nyelekit bikin sakit hati. Semoga bermanfaat!

Mutami Matul Istiqomah