Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Juandi Manullang
Ilustrasi cinta (pexels)

Tuhan memberikan manusia cinta. Cinta itupun berada pada diri semua orang tanpa terkecuali. Karena itulah, cinta harus ditunjukkan. Tidak harus dengan tindakan tapi bisa juga dengan kata-kata tulus dari hati.

Bagi semua orang wajib dapat menaburkan cinta yang tulus, baik kepada orangtua, pasangan, hewan, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya. Jangan sampai cinta itu untuk dipermainkan dan ajang coba-coba, apalagi untuk mencari pasangan hidup memakai coba-coba.

Berikut 4 alasan yang harus dipahami bahwa cinta bukan untuk dicoba-coba.

1. Cinta murni dari Tuhan

Cinta bukan untuk dicoba-coba karena dia adalah murni dari Tuhan kepada kita. Kalau coba-coba berarti kita tidak menghormati sang pemberi cinta tersebut yaitu Tuhan. Sebagai makhluk ciptaannya, setiap manusia harus menghormati dan menjaga pemberian Tuhan itu dengan baik. Bukan untuk dipermainkan, dibuang dan dicoba-coba. Sebab itulah, mari mencintai dengan tulus ikhlas tanpa ada paksaan dan cuma untuk coba-coba.

2. Cinta bukan mainan anak-anak

Alasan kedua adalah cinta bukan mainan anak-anak. Kita bisa melihat anak-anak memiliki banyak mainan, akan tetapi tidak semua dipakai dan kadang dirusak begitu saja karena begitu senangnya bermain. Berbeda dengan cinta yang tak bisa dibuang begitu saja dan dicoba. Ketika sudah cinta kepada seseorang maka berilah dia dengan setulus hati dan penuh pengertian agar cinta itu tidak percuma.

3. Dapat membawa petaka

Cinta yang hanya untuk coba-coba dapat membawa petaka. Maksudnya petaka dalam artian bahwa karena cinta dapat menyebabkan aksi kekerasan. Lihatlah bagaimana banyak kejadian dimana seseorang yang putus cinta hingga membuatnya dendam dengan orang yang memutuskannya. Itulah sebabnya, jika memang sudah cinta dan memilih pasangan, maka pertahankanlah agar tidak jadi petaka. Mencintai seseorang itu harus dengan kesungguhan hati bukan ajang coba-coba karena dampaknya tidak akan baik.

4. Cinta itu turun temurun

Wajib dipahami bahwa cinta itu mengalir turun temurun. Jika kita hanya bermain-main dengan cinta maka hal itu bisa diikuti oleh anak dan cucu kita kedepannya. Dia akan mengikuti cinta yang hanya coba-coba saja sehingga dampaknya tak baik untuk menjalani kehidupan ini. Cinta yang kamu tabur hari ini, maka itulah yang kamu tuai nanti. Jika cinta coba-coba yang ditabur maka hasilnya akan coba-coba juga.

Dengan 4 alasan tersebut, semoga dapat memberikan pemahaman buat kita bahwa cinta bukan untuk dicoba-coba. Cinta itu sifatnya baik dan memberikan kedamaian. 

Juandi Manullang