Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Lintang Larissya
Ilutrasi Beras Shirataki.(Maria Ionova/Unsplash)

Beras porang atau juga akrab dikenal beras shirataki merupakan salah satu makanan pokok yang termasuk dalam jenis beras analog. 

Sudah sejak lama jenis beras ini dikenal sebagai makanan diet karena rendah kalori dan rendah kadar gula. Kandungan kalori beras porang ini tidak sebanyak nasi putih atau sumper karbohidrat lainnya. Oleh karena itu beras porang juga disebut sebagai beras sehat. Selain bebas kalori beras porang juga bebas kedelai dan gluten, sehingga aman dikonsumsi bagi yang memiliki alergi terhadap kedelai dan gluten.

Tanaman ini banyak tumbuh di Jepang, China, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Sudah bertahun-tahun lamanya beras tersebut dikonsumsi oleh perempuan Jepang secara rutin agar tetap langsing. Hidangan lain yang juga dibuat melalui porang adalah mie porang atau dikenal dengan mie shirataki yang sama-sama menjadi langganan untuk menu diet.

Manfaat yang Dimiliki Beras Porang

Mengutip Healthline, satu porsi shirataki atau sekitar 112 gram, memiliki kandungan kalori sebanyak 15 kkal. Sedangkan kandungan karbohidratnya hanya sekitar empat gram. Kandungan lain dalam beras ini adalah tiga gram serat dan satu gram protein. 

Laman Voi menyebutkan kandungan serat yang tinggi pada beras porang membuatnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh seperti menurunkan berat badan, menurunkan tekanan darah tinggi, dan meningkatkan asupan serat yang dibutuhkan tubuh.

Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mengonsumsi Beras Porang

Meskipun rendah gula, karbohidrat, dan kalori yang baik untuk tubuh, ada hal yang perlu diperhatikan berbarengan dengan konsumsi beras ini. 

Banyak yang memilih beras porang sebagai menu diet langganan mereka pasalnya rasa beras ini tidak jauh berbeda dengan nasi putih yang merupakan makanan pokok orang Indonesia. Nasi porang juga dengan mudah menyerap rasa bumbu atau saus yang dipersiapkan.

Manfaat untuk menurunkan berat badan tidak akan maksimal jika tidak dibarengi dengan perubahan gaya hidup. Perhatikan dan seimbangkan lauk pendamping yang akan dikonsumsi dengan aktivitas fisik setiap hari. 

Perbedaan dengan Beras Biasa

Meskipun rasa tidak jauh beda, tapi nasi porang yang rendah gula terasa lebih hambar mendekati tidak berasa. Sedangkan jika dibandingkan dengan nasi putih teksturnya sangat berbeda nasi porang lebih kenyal dan padat.

Saat ini beras porang sudah banyak diproduksi di Indonesia. Bahkan Presiden Joko Widodo memaparkan kemungkinan beras porang akan menjadi pengganti beras sebagai makanan sehat masa depan.

Lintang Larissya