Putus cinta adalah hal yang banyak dialami oleh manusia tanpa memandang usia. Bahkan, orang muda cenderung lebih sering mengalaminya karena mereka berada dalam tahap mencari pasangan yang paling pas menurut hatinya. Tak jarang, kejadian putus cinta ini menghadirkan rasa sedih yang berlarut-larut. Pada beberapa orang, kesedihannya bahkan sampai mengarah ke rasa depresi.
Rasa sedih saat putus cinta adalah hal yang sangat wajar. Karena bagaimanapun, kamu sedang dalam fase kehilangan orang yang mengisi hatimu selama ini. Kamu harus membiasakan diri untuk tidak bertegur sapa, bertukar kabar, atau saling memberi perhatian, meskipun sangat ingin melakukan hal tersebut.
Namun, rasa sedih cukuplah berhenti sebagai rasa sedih saja dan jangan kamu biarkan untuk menjelma menjadi rasa depresi. Berikut 5 alasan agar kamu tidak perlu sampai depresi setelah putus cinta:
1. Rasa kehilangan hanya sementara
Kehilangan yang kamu rasakan hanya akan berlaku sementara saja. Awalnya memang berat, tetapi lama kelamaan kamu pasti akan terbiasa menjalani hidup tanpa dia.
Fokuslah membangun hubungan baik dan mengisi hari-harimu dengan orang-orang yang masih ada dalam hidupmu. Sesungguhnya, pusat kebahagiaanmu ada di dalam dirimu sendiri dan bukan hanya bergantung pada kehadiran satu orang saja.
2. Jantungmu akan berpacu lagi pada orang yang baru
Beberapa saat setelah putus cinta, kamu pasti merasa bahwa tidak akan bisa mencintai orang lain lagi. Beberapa orang bahkan trauma untuk membangun sebuah hubungan baru.
Namun, seiring berjalannya waktu, jika kamu menemukan miss atau mr. Right, maka segala rasa itu akan kamu lupakan dan jantungmu akan kembali berpacu saat berhadapan dengannya.
3. Kamu akan tertawa malu saat mengingat kesedihanmu saat ini
Orang yang menyikapi kepergian mantan kekasih hatinya dengan rasa sedih yang berlebihan, kelak akan cenderung malu saat mengingat momen sedih itu lagi.
Kebanyakan akan memalingkan atau menutup muka mereka saat orang-orang terdekatnya mengingatkan kembali tentang hal-hal yang pernah mereka lakukan saat putus cinta.
4. Dia bukan manusia sempurna
Saat jatuh cinta, kamu cenderung menganggap bahwa pasanganmu adalah manusia yang sempurna tanpa cela. Meski tercela pun, kamu akan memiliki banyak dalih untuk tetap mencintai orang tersebut.
Namun, setelah putus cinta dan terpaksa untuk terbiasa tanpa dia, lama-kelamaan rasa cintamu akan terkikis dan kamu akan menyadari bahwa dia tidak sesempurna itu.
5. Tuhan memberi yang kamu butuhkan, bukan yang kamu inginkan
Meskipun menurutmu mantan kekasihmu adalah manusia yang terbaik di dunia untukmu, tapi belum tentu jika menurut Tuhan juga begitu.
Kelak saat sudah bertemu jodohmu yang sebenarnya, kamu akan berkata dalam hati, "Untung dulu aku tidak jadi berjodoh dengannya."
Nah, tidak perlu sampai depresi setelah putus cinta 'kan? Fokus pada hal-hal yang membuatmu bahagia dan waktu pasti akan menyembuhkan semuanya.
Baca Juga
-
3 Cara Mencegah Konflik Antara Istri dan Ibu, Suami Wajib Tahu
-
5 Tanda yang Mengisyaratkan untuk Segera Ganti Circle Pertemanan
-
Kenali Tanda Pacar Tidak Suka dengan Keluargamu, Jangan Sampai Menyesal
-
Hindari 4 Hal Ini agar Penghasilan Kamu Tidak Menguap Tanpa Bekas
-
Selain Jadi Karyawan, Ini 5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan setelah Lulus Kuliah
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Kombinasi Ampuh! Ini 3 Serum Gabungan Vitamin C dan Niacinamide Terbaik
-
Buku di Indonesia: Antara Impian Membaca dan Realita Dompet Tipis
-
8 Smartwatch Terbaik dengan Fitur Musik: Olahraga Jadi Makin Semangat
-
4 Gaya Smart Casual Hijab ala Melody Laksani yang Cocok untuk Ngantor
-
4 Peeling Serum AHA BHA Lokal Harga 20 Ribuan, Ampuh Angkat Sel Kulit Mati
Terkini
-
Keserakahan yang Membawa Sengsara dalam Buku Peladang yang Loba
-
Bak Bumi dan Langit, Alex Rins Lebih Menderita daripada Fabio Quartararo
-
BRI Super League: Pelatih Bali United Tekankan Pentingnya Bangun Pondasi
-
BRI Super League: Manajemen Malut Buka Opsi Pinjamkan Pemai Gara-Gara Ini
-
Dear Pencari Kerja, Mega Career Expo 2025 Hadir Lagi di Jakarta!