Komunikasi adalah hal terpenting dalam setiap pertemuan. Namun, komunikasi mempunyai tahapan yang berbeda-beda. Dalam tahap komunikasi bisa diukur dari apa yang dibicarakannya maupun siapa yang berbicaranya. Oleh karena itu, John Powell (Staf CLC, 1985) dalam Buku Komunikasi Antarpribadi Dr. A. Supratiknya, membedakan komunikasi dalam lima tahap, mulai dari yang dangkal sampai ke tahap intim. Berikut tahap komunikasi yang perlu kamu tahu.
1. Tahap basa-basi
Tahap ini merupakan komunikasi yang paling dangkal. Dalam hal ini, biasanya terjadi antara dua orang yang belum saling mengenal dekat dan bertemu secara kebetulan. Contohnya, ketika kita sedang joging lalu bertemu dengan tetanga yang sedang duduk santai didepan teras rumahnya, dengan sopan kita menyapa, "Permisi pak", dan biasanya si tetangga hanya menjawab, "Silakan mampir", cukup dengan senyuman kita dapat kembali melanjutkan aktivitas.
2. Tahap membicarakan orang lain
Tentunya dalam tahap ini sudah mulai berkembang, tetapi masih dalam tahap dangkal, khususnya belum bisa berbicara tentang diri masing-masing (curhat). Contohnya kita dengan tetangga yang dicontohkan di atas, ketika kita disuruh mampir oleh tetangga ke rumahnya, kita mau masuk, tetapi sebatas ngobrol di terasnya, tidak berani masuk rumahnya. Lalu obrolannya pun tidak saling curhat dalam artian hanya sebatas tukar informasi saja (ngerumpi), belum berani saling membuka diri.
3. Tahap menyatakan pendapat
Kita, dalam tahap ini sudah mau saling membuka diri, mau mengungkapkan. Namun pengungkapannya masih dalam bentuk pikiran. Dalam pembicaraan, sudah mau saling mengungkapkan, walaupun masih bersikap hati-hati dan menjaga apa yang lawan bicara ungkapkan. Di sini kita berusaha mungkin agar pendapat kita tetap sama dengannya dan lebih cenderung menyenangkan lawan bicara kita. Kita belum sepenuhnya berani mengatakan yang sebenarnya, sekalipun dalam pemikiran.
4. Tahap perasaan
Taraf perasaan atau hati, memerlukan banyak keberanian. Keberanian terbuka, jujur, dan keberanian menyatakan apa adanya terhadap diri sendiri maupun lawan bicara kita. Meskipun banyak risikonya, dalam tahap ini kita akan bisa berkembang dan mengembangkan satu sama lain. Dalam tahap ini kita akan saling lega karena sudah jujur mengeluarkan uneg-uneg yang ada dalam dalam diri kita. Dengan saling mengungkapkan perasaan berarti kita bersepakat untuk saling percaya.
5. Hubungan puncak
Tahap terakhir ini, kita akan saling membebaskan satu sama lain, bentuk komunikasinya begitu dalam dan sempurna, antara kita dan lawan bicara kita mempunyai kesatuan perasaan, tidak ada perasaan yang perlu dikhawatirkan. Biasanya hubungan ini lazim dialami antara suami dan istri, mereka sudah tidak hanya menyapa di jalan, di keramaian, teras rumah, ruang tamu dan ruang makan. Mereka bisa sepenuh hati berbicara di kamar tidur.
Nah, itulah tahap komunikasi yang perlu kamu tahu.
Baca Juga
-
Prediksi Skor Inggris vs Senegal: Ambisi Berebut Tiket Perempat Final
-
Postingan Jokowi tentang Hari Dokter Nasional Disorot, Kucing Oren Bikin Salfok
-
Fakta Unik Film ''Ngeri-Ngeri Sedap', Salah Satunya Didominasi Para Komika
-
3 Manfaat Luar Biasa dari Membaca Buku, Salah Satunya dapat Berpikir Kritis
-
Kaesang Pangarep Siap Maju Ketum PSSI, Warganet: Gaspol!
Artikel Terkait
Lifestyle
-
4 Daily Look ala Kim Tae-rae ZEROBASEONE, Gaya Simpel yang Gak Bikin Ribet!
-
Mau Look Fresh ala Idol? Ini 4 Inspirasi Wavy Hair dari Member Aespa!
-
Tecno Pova 6 5G Ditenagai Baterai 6000 mAh dan 70 Watt Ultra Charger
-
Adu Spek Infinix NOTE 50 dan Infinix HOT 50, Mana yang Lebih Memikat?
-
5 Hairdo Simpel ala Shin Hayoung, Tampak Anggun Tanpa Ribet!
Terkini
-
Aleix Espargaro Sesumbar Honda Akan Menang Lagi, Sedang Rayu Jorge Martin?
-
BRI Liga 1: PSIS Semarang akan Tetap Tampil Ngotot Hadapi Malut United FC
-
Ijazah di Tangan, Pekerjaan di Angan: Ironi Kaum Muda Terpelajar
-
Siap Kecewa Lagi! Ada 2 Alasan MU Tak Akan Turunkan Tim Terbaiknya Lawan ASEAN All Stars Nanti
-
Generasi Paylater: Saat Cicilan Jadi Gaya Hidup