Kata maaf merupakan salah satu kata di antara tiga kata penting lainnya, yaitu minta tolong dan terima kasih. Meminta maaf merupakan hal yang sering dianggap sepele dan tidak penting. Padahal meminta maaf merupakan salah satu etika paling dasar, yang harus dilakukan ketika kita berbuat salah, baik disengaja atau tidak.
Sama seperti love language atau bahasa cinta, permintaan maaf juga memiliki beberapa apology language atau bahasa maaf, lho. Apology language bisa diartikan sebagai sikap atau cara seseorang untuk meyampaikan permintaan maaf.
Berikut ini adalah beberapa apology language yang harus kamu ketahui. Sebab, tidak semua orang memiliki apology language yang sama denganmu.
1. Accepting responsibility
Tipe pertama dari apology language adalah accepting responsibility atau menerima tanggung jawab. Jadi, orang dengan tipe ini akan sungguh-sungguh meminta maaf dan membuktikan kesungguhannya itu dengan menerima tanggung jawab.
Mereka dengan tipe ini siap bertanggung jawab terhadap kesalahan yang telah mereka perbuat. Mereka sadar bahwa kesalahannya bisa jadi merugikan orang lain. Sehingga, mereka tergerak melakukan sesuatu yang dapat memperbaiki kesalahan tersebut.
2. Expressing Regret
Tipe kedua adalah expresing regret atau mengungkapkan penyesalan yang mendalam. Mereka dengan tipe ini akan mengakui kesalahan tanpa ada yang ditutup-tutupi, serta berusaha menyampaikan perasaan menyesal yang mereka rasakan.
Poin penting dari tipe kedua ini adalah pengungkapan kesalahan dengan tulus disertai dengan permintaan maaf yang diucapkan sepenuh hati. Mereka benar-benar sadar bahwa bisa jadi kesalahan yang mereka lakukan melukai hati orang lain, sehingga berusaha meminta maaf dengan tulus.
3. Making restitution
Tipe apology language yang ketiga adalah making restitution atau ganti rugi. Hampir sama dengan apology language poin pertama yaitu bertanggung jawab, tipe ini mengungkapkan keseriusan permintaan maafnya dengan melakukan sesuatu untuk memperbaiki kesalahan mereka.
Mereka yang memiliki tipe ini cenderung lebih senang menunjukkan keseriusannya lewat aksi daripada hanya melalui kata-kata. Mereka berusaha membuktikan bahwa mereka akan berusaha memperbaiki kesalahan yang telah mereka perbuat.
4. Genuinely repenting
Apology language yang keempat adalah genuinely repenting atau berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Mereka dengan tipe ini merasa bahwa perkataan maaf saja tidak cukup. Mereka merasa bahwa harus ada janji yang terucap agar ke depannya kesalahan yang sama tidak akan terulang lagi.
Mereka dengan tipe ini biasanya perlu bukti yang nyata di samping janji tidak akan mengulang kesalahan yang sama.
Itulah empat apology language yang perlu kamu ketahui. Sebab, setiap orang pastinya memiliki apology language yang berbeda-beda. Jangan sungkan meminta maaf ketika memang bersalah. Kamu sendiri termasuk yang mana?
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Soal Seruan Tangkap Gus Yaqut di Twitter, Sekjen MUI Sarankan Menteri Agama Minta Maaf
-
Deddy Corbuzier Minta Maaf pada Jenderal Dudung, Akibat Podcast Muncul Kasus Tuhan Bukan Orang Arab
-
4 Kesalahan Umum Ketika Membeli Rumah Pertama Kali, Perhatikan Kondisi Keuangan!
-
4 Kesalahan saat Membayar Utang, Kamu Melakukannya Juga?
Lifestyle
-
Nyaris Sempurna! Ini Alasan Samsung Galaxy S24 FE Wajib Masuk Wishlist Kamu
-
7 Rekomendasi Kulkas 2 Pintu Hemat Listrik 2025: Gak Cuma Gaya, Tapi Juga Irit Daya!
-
Anti-Mainstream! Intip 4 Daily Outfit Edgy ala Kim Lip ARTMS
-
Gak Harus Mahal! Ini 6 iPhone 5 Jutaan Terbaik 2025
-
Bikin Glowing Instan! 4 Sunscreen Beri Efek Tone-Up Harga Pelajar Rp50 Ribu
Terkini
-
Pantai Samuh, Wisata Gratis dengan Panorama Menawan di Nusa Dua Bali
-
Review Echo Valley: Ada Apa dengan Baju Berdarah dan Bagasi Berisi Mayat?
-
Piala AFF U-23: Arkhan Fikri Siap Tampil Maksimal Bersama Timnas Indonesia
-
Squid Game 3 Premier di Paris Theater, Penonton Standing Ovation!
-
Jangan Malu Jadi Pembaca Buku: Membaca Itu Gak Bikin Kamu Antisosial