Setelah penantian yang bikin gregetan, akhirnya Series Squid Game Season 3 resmi membuka permainannya lagi. Series Korea Selatan yang sempat menggebrak dunia dengan kombinasi sadis antara survival game dan kritik sosial ini, kini hadir dengan cerita yang kabarnya jauh lebih emosional, lebih kelam, dan lebih mengguncang dari sebelumnya.
Premier global untuk episode pertama digelar dengan mewah di Paris Theater, New York, Selasa 18 Juni 2025 lalu. Acara ini bukan cuma jadi ajang perkenalan musim baru, tapi juga semacam perayaan besar-besaran buat seluruh penggemar yang selama ini bertanya-tanya: “Apa kabar Gi Hun sekarang?” dan “Front Man sebenarnya siapa sih?”
Dan jawaban-jawaban itu mulai dibuka satu per satu, bahkan sejak episode pertamanya diputar.
Deretan pemain yang hadir di premier itu langsung mencuri perhatian. Ada Lee Jung Jae yang memerankan Gi Hun, lalu Lee Byung Hun si Front Man, yang terlihat makin misterius dari musim sebelumnya.
Pemain lain yang juga turut hadir termasuk Im Si Wan, Park Sung Hoon, Kang Ae Shim, dan mantan member IZ*ONE, Jo Yu Ri, yang menambah warna ke dalam permainan mematikan ini. Mereka semua tampil stylish di atas karpet, tapi sorot mata mereka menyiratkan bahwa apa yang akan kita tonton kali ini akan jauh lebih dahsyat.
Di tengah kemeriahan acara, Park Sung Hoon juga sempat buka suara soal perannya sebagai karakter transgender bernama Hyun-ju. Dalam wawancara eksklusif dengan PEOPLE, dirinya mengaku sangat berhati-hati agar nggak menyinggung siapa pun, dan belajar banyak dari peran tersebut.
Dan benar saja. Setelah episode perdana diputar, ruangan dipenuhi tepuk tangan meriah. Beberapa kritikus internasional bahkan menyebut musim ketiga punya potensi menjadi penutup yang jauh lebih kuat daripada pembukanya. Sebuah pujian yang nggak main-main, mengingat betapa ikoniknya musim pertama dan betapa kontroversialnya musim kedua.
Kalau Sobat Yoursay kira ‘Squid Game’ hanya soal nyawa dan uang, musim ketiga ini mencoba menggali lebih dalam. Episode pertamanya sudah memperlihatkan bagaimana karakter-karakter baru hadir bukan sekadar “korban selanjutnya,” tapi punya latar belakang sosial dan trauma yang kuat.
Visualnya juga makin megah. Dari cuplikan trailer pun, adegan-adegan permainan kini didesain dengan efek sinematik yang lebih ekspresif. Warna-warna cerah yang biasanya jadi kontras dengan darah dan ketegangan, sekarang dipakai lebih manipulatif. Pastinya, akan membuat kita sebagai penonton ikut merasa gelisah, seperti sedang diawasi kamera game itu sendiri.
Yang paling penting tuh, bagaimana ‘Squid Game’ tetap mempertahankan kritik sosialnya: Tentang ketimpangan ekonomi, sistem sosial yang manipulatif, dan rasa frustrasi manusia atas takdir hidup. Namun, semuanya dibungkus lebih emosional, lebih personal, dan lebih menyakitkan.
Buat Sobat Yoursay yang sudah nungguin, catat baik-baik: Series Squid Game Season 3 tayang di Netflix mulai 27 Juni 2025. Seperti biasa, seluruh episode kemungkinan dirilis sekaligus (binge-worthy!), dan dari episode perdana yang sudah ditonton para undangan khusus, ini jelas bukan musim yang bisa kamu tonton sambil santai-santai.
Akan ada darah, air mata, tapi juga, akan ada momen-momen penuh renungan yang mungkin bikin kamu mikir panjang soal pilihan hidup.
Series Squid Game 3 jelas nggak cuma kelanjutan. Ini adalah fase baru. Sebuah pertempuran yang bukan hanya soal bertahan hidup, tapi juga tentang menghadapi masa lalu, menebus rasa bersalah, dan menemukan makna di dunia yang absurd.
Kalau kamu pikir kamu siap, tunggu tanggal rilisnya nanti! Namun, hati-hati ya, jangan sampai kamu cuma jadi penonton fomo doang. Sebelum paham kelanjutannya, buat yang baru tahu ada series ini, cus nonton ‘musim-musim’ sebelumnya biar lebih terasa dramatis saat musim terakhir tayang.
Yuk, kita tunggu kabar selanjutnya!
Baca Juga
-
Review Film The Long Walk: Alegori Negara yang Menumbalkan Rakyat
-
Futsal dan Pendidikan: Dari Ekstrakurikuler Jadi Jalan Serius
-
Padel dan Kesehatan Mental Gen Z, Olahraga yang Jadi Ruang Healing
-
Film Pangku dan Arti Rising Star Award yang Diraih Claresta Taufan
-
Futsal: Saat Gen Z Memanfaatkan Teknologi Jadi Pembangkit Ekonomi Kreatif
Artikel Terkait
-
5 Rekomendasi Film dan Series Netflix Terbaru untuk Temani Akhir Pekan
-
Tembus 48,9 Juta Views, Straw Jadi Film Netflix Terpopuler Tahun 2025
-
Netflix Bakal Hadirkan Film Thriller Baru Berjudul A House of Dynamite
-
Peluklah Luka, Merayakan Duka: Makna 'Perayaan Mati Rasa' di Netflix
-
Tayang Hari Ini, Serial The Waterfront Suguhkan Drama Keluarga Sarat Intrik
Entertainment
-
Dua Lipa Jadi Sorotan usai Pecat Agen yang Tolak Musisi Pro-Palestina
-
Bikin Netizen Salfok, Ini Sosok Sangun Ragahdo Pengacara Tasya Farasya
-
Tasya Farasya Hanya Tuntut Nafkah Rp100 Perak dari Ahmad Assegaf, Kenapa?
-
Trailer Lazarus Rilis, Sam Claflin Hadapi Rentetan Kasus Kematian Misterius
-
Pengacara Ungkap Tasya Farasya Sudah Ditalak Suami sebelum Gugat Cerai
Terkini
-
5 Ide OOTD Stylish ala Sanly Liu, Peraih Gelar Miss Universe Indonesia 2025
-
All-Out! Intip OOTD Tasya Farasya saat Hadiri Sidang Cerai Perdana
-
Calvin Verdonk dan Impian Bermain di Pentas Eropa yang Baru Kembali Terbuka Setengah Dekade
-
Hari Tani Nasional: Ini Sejarah dan Makna yang Perlu Kamu Tahu
-
Viral! 'Tepuk Sakinah' di KUA Bikin Bimbingan Pra-Nikah Jadi Lebih Asyik