Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Calvin Vadero
Ilustrasi seseorang yang sedang putus cinta (Unsplash.com)

Jatuh cinta bisa menyenangkan dan mendebarkan, tetapi bagi sebagian orang, itu juga menakutkan. Bagaimanapun, memercayai seseorang dengan sepenuh hati bukanlah hal yang mudah.

Bagaimana jika hubungan asmara itu justru merusak? Jika kamu takut akan cinta, itu mungkin berasal dari ketakutan yang lebih dalam akan kerentanan, terluka, ditinggalkan, atau gagal.

Terlepas dari tingkat ketakutan kamu, itu tidak tidak selamanya permanen: Ada beberapa cara untuk melewatinya dan membiarkan diri kamu mengalami kegembiraan dengan seseorang yang kamu sayangi. Untuk mempelajari cara melepaskan, pertama-tama kamu harus mempelajari apa yang membuat kamu bertahan.

Beberapa dari kita mendorong cinta menjauh karena kita sudah terlalu sering patah hati sebelumnya, tetapi bagi yang lain, masalahnya lebih kompleks. Apakah kita takut akan hubungan karena masalah dengan identitas kita sendiri, atau apakah kita khawatir perasaan itu tidak akan terbalas?

Berikut 3 alasan seseorang takut untuk jatuh cinta:

1.Trauma masa lalu

Disadur dari brides.com, kebanyakan fobia termasuk philophobia, sebenarnya hanyalah mekanisme pertahanan yang ditempatkan otak untuk menghindari rasa sakit.

Pengalaman traumatis sebelumnya mengatur nada untuk mekanisme rasa sakit ini, dan dalam kasus ketakutan akan cinta atau hubungan emosional, pengalaman ini biasanya didasarkan pada keterikatan.

Jika perasaan ditinggalkan yang menyakitkan hadir di tahun-tahun rasa sayang itu mulai kuat, keengganan untuk dekat dengan orang lain dapat mengakibatkan kedewasaan karena takut mengalami kembali rasa sakit itu.

2. Membatasi Keyakinan

Disadur dari psychologytoday.com, keterbukaan seseorang terhadap hubungan dengan orang lain sebenarnya dimulai dengan hubungan mereka dengan diri mereka sendiri, atau lebih tepatnya, bagaimana mereka memandang diri mereka sendiri.

Jika seseorang telah menginternalisasi keyakinan yang membatasi tentang harga diri atau berpikir bahwa mereka tidak "cukup", mereka mungkin menganggap diri mereka tidak layak untuk menerima cinta dan memprediksi penolakan yang menyakitkan.

Demikian pula, mereka mungkin menganggap diri mereka tidak mampu memberikan cinta atau kasih sayang dan ketakutan menyebabkan orang lain sakit.

3. Harapan Budaya

Norma dan standar budaya preskriptif seputar hubungan asmara dan pernikahan dapat menjadi penyebab kecemasan besar, terutama bagi mereka yang tidak sesuai dengan harapan tersebut.

Pedoman yang ketat tentang kapan memulai hubungan, bagaimana berperilaku dalam suatu hubungan, dan dengan siapa memulai hubungan serta stigma yang melekat pada mereka yang menyimpang dari norma dapat mempengaruhi keterbukaan seseorang untuk memulai hubungan asmara.

Itulah 3 alasan mengapa seseorang takut untuk jatuh cinta. Apakah kamu merasakan hal yang sama?

Calvin Vadero