Belakangan ini muncul tren Twitter seputar circle ideal untuk orang berusia 20 tahun. Ada seorang netizen berpendapat, circle yang baik semestinya membicarakan tentang investasi.
Cuitan itu ditanggapi beragam oleh warganet lain. Sebagian menyetujuinya, tetapi juga ada yang tidak sepakat. Misalnya saja Kalis Mardiasih, ia mencuit bahwa circle yang membincangkan investasi saja sudah aneh. Sebaiknya circle untuk usia 20 adalah yang membicarakan siasat bertahan hidup di masa sulit seperti kini.
Sementara itu warganet lain dengan bercanda mengatakan circle ideal adalah circle keagamaan, circle fanbase aktor Korea, sampai circle pendukung MU.
Usia 20 menurut psikolog Jeffrey Jenset Arnett termasuk dalam emerging adulthood. Di antara perubahan budaya yang dia tunjukkan yang telah menyebabkan emerging adulthood adalah kebutuhan akan lebih banyak pendidikan untuk bertahan hidup dalam ekonomi berbasis informasi.
Selama periode yang disebut Arnett sebagai kedewasaan baru, dikatakan bahwa pria dan wanita muda berusia 20 tahun lebih fokus pada diri sendiri daripada tahap lain dalam hidup.
Orang muda juga biasanya kurang yakin tentang pilihan masa depan, tetapi juga lebih optimis, apapun latar belakang ekonomi mereka. Kaum berusia 20 tahun juga harus menghadapi tantangan lebih sedikitnya pekerjaan tingkat pemula bahkan setelah seseorang lulus kuliah.
Menyadari aneka tantangan khas usia 20 tahun tersebut, kiranya circle yang baik adalah:
1. Circle yang bersifat mendengarkan alih-alih menghakimi
Pada usia dewasa muda atau emerging adulthood, seseorang sangat perlu circle yang mau mendengarkan alih-alih menghakimi.
Curhat menjadi saluran bagi kaum muda usia 20 tahunan untuk mengungkapkan kegelisahan dan harapan mereka. Karena itu sangat perlu memiliki lingkaran pertemanan yang mau mendengarkan daripada memberi cap.
2. Circle yang terbuka berbagi informasi karier dan peningkatan kemampuan diri
Circle ideal bagi orang dewasa muda adalah lingkaran sosial yang rela berbagi informasi karier dan peningkatan kemampuan diri.
Dua hal ini sangat diperlukan kelompok usia 20 tahunan yang sedang meraba-raba masa depan dengan optimisme dan kecemasan mereka.
3. Circle yang menyeimbangkan tuntutan belajar, bekerja, dan hiburan
Kalangan dewasa muda sangat memerlukan circle yang mampu menyeimbangkan tuntutan belajar, bekerja, dan hiburan.
Jangan hanya berkutat pada satu circle saja. Perbanyak ragam circle sosial agar pergaulan sosial pun semakin luas dan penuh warna. Masa muda seharusnya dirayakan dengan bahagia meski ditandai tantangan yang tidak ringan.
Salam sehat selalu.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Tertahan di Zona Nyaman, Bagaimana Pengaruh Pertemanan Terhadap Masa Depan?
-
Bukan Cuma Mobil Curhat, Begini Janji Manis RK buat Tangani Stres Warga Jakarta
-
Ogah Drama, Begini Prinsip Ivan Gunawan Jaga Pertemanan Sesama Artis
-
Oppo Hadirkan Gemini dan Circle to Search di ColorOS 15, Lebih Canggih dari HyperOS?
-
Komunitas GERKATIN DIY: Perjuangan Inklusi dan Kesehatan Mental Teman Tuli
Lifestyle
-
4 Rekomendasi OOTD Rora BABYMONSTER yang Wajib Kamu Sontek untuk Gaya Kekinian
-
4 Gaya OOTD Simpel ala Seohyun SNSD, Tetap Fashionable untuk Hangout!
-
4 Rekomendasi Outfit Kasual ala Momo TWICE yang Cocok untuk Hari-Hari Santaimu
-
4 Rekomendasi Mix and Match OOTD Chic ala Miyeon (G)I-DLE, Bikin Penampilan Lebih Modis
-
3 Sheet Mask Mengandung Aloe Vera Ampuh Atasi Sunburn, Harga Mulai Rp5 Ribu
Terkini
-
Janji Menguap Kampanye dan Masyarakat yang Tetap Mudah Percaya
-
Kehidupan Seru hingga Penuh Haru Para Driver Ojek Online dalam Webtoon Cao!
-
Dituntut Selalu Sempurna, Rose BLACKPINK Ungkap Sulitnya Jadi Idol K-Pop
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam