Jika peran orang tua dijabarkan satu per satu, mungkin tidak akan ada habisnya. Karena nyaris segala hal yang terjadi pada anak, merupakan tanggung jawab orang tua. Sejak anak dalam kandungan, orang tua sudah dibebankan tanggung jawab untuk menjaga janin di rahim sang ibu. Setelah anak lahir, peran orang tua pun berubah dan lebih berat lagi.
Seiring bertumbuhnya anak, maka peran dan tanggung jawab orang tua pun akan berbeda. Perlakuan pada anak yang baru lahir tentu berbeda dengan anak yang sudah memasuki usia remaja. Berbeda pula saat anak memasuki fase dewasa dan setelah anak menikah. Namun, kapan orang tua berhenti berperan dalam kehidupan anak? Tidak ada batasan. Selagi orang tua masih ada, anak masih tetap terikat dengan orang tua.
Berikut 3 peran orang tua dalam keluarga.
1. Orang tua sebagai pemimpin
Dalam sebuah keluarga, umumnya pemimpin adalah ayah sebagai kepala keluarga. Namun, peran kepemimpinan dalam keluarga juga bisa diperankan oleh ibu. Seorang ibu juga bisa memimpin anak, mendisiplinkan, dan mengatur pola hidup anak di rumah. Ayah dan ibu yang bisa bekerja sama dalam memimpin keluarga, akan menunjang keharmonisan dalam keluarga.
2. Orang tua sebagai pengawas
Saat anak mulai memasuki masa remaja dan perlahan tumbuh dewasa, orang tua sudah mulai mengurangi pengekangan yang biasa diterapkan pada anak kecil. Misal tidak boleh bermain sepulang sekolah, tidak boleh keluar malam. Saat anak mulai dewasa, orang tua harus bisa memahami arti kebebasan pada anak.
Namun, orang tua tidak bisa lepas tangan begitu saja. Anak diberi kelonggaran dengan tetap diawasi oleh orang tua. Pengawasan dalam hal ini bisa berupa batasan waktu untuk pergi dengan teman dan memantau aktivitas anak di rumah.
3. Orang tua sebagai teman
Orang tua tak hanya menasehati, menegur, atau bahkan memarahi anak jika mereka salah. Orang tua juga harus siap mendengarkan keluhan atau hal-hal kecil yang ingin diceritakan anak. Orang tua harus bisa menjadi teman mereka berbagi cerita, sehingga anak tidak takut untuk menceritakan masalah yang mereka alami pada orang tua.
Tak jarang anak melampiaskan masalahnya dengan mabuk-mabukan karena mereka tidak punya ruang berbagi di rumah. Bahkan setelah menikah, orang tua tetap bisa menjadi tempat anak bertanya atau berbagi cerita mengenai kehidupannya berumah tangga.
Demikian 3 peran orang tua dalam keluarga. Semoga membantu.
Baca Juga
-
Tuai Hujatan Karena Menang MCI, Pantaskah Belinda Diperlakukan Demikian?
-
Ulasan Novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi, Kental dengan Nilai Sejarah dan Pengabdian
-
Ulasan Novel Rooftop Buddies, Pengidap Kanker yang Nyaris Bunuh Diri
-
Berkaca pada Kasus Bunuh Diri di Pekalongan, Dampak Buruk Gadget bagi Anak
-
Ulasan Novel Mata di Tanah Melus, Petualangan Ekstrem di Negeri Timur
Artikel Terkait
-
Ruben Onsu Jadi Imam Salat Desy Ratnasari Tak Lama usai Mualaf, Bagaimana Pandangan Islam?
-
Detik-detik Prabowo Ungkap Anies Baswedan Tak Bayar Baju Rancangan Didit Hediprasetyo
-
Anak Ungkap Reaksi Hotman Paris Saat Usir Aspri Sang Ayah di Acara Pernikahannya
-
Apa Itu Menisbatkan Anak? Dibahas di Tengah Isu Perselingkuhan Ridwan Kamil
-
Inilah 4 Hari Baik untuk Membelikan Anak Motor Menurut Primbon Jawa
Lifestyle
-
Gaya Chic hingga Edgy, 4 Ide Outfit ala Seulgi RED VELVET yang Wajib Dicoba
-
Youthful dan Energik! Ini 4 Padu Padan Outfit ala Ryu Sarang izna
-
Anggun dan Stylish dengan 4 OOTD Sweet Feminine ala Sakura LE SSERAFIM
-
4 Gaya Kasual ala Seohyun SNSD, Nyaman tapi Tetap Fashionable!
-
Keren dan Minimalis, 4 Daily Outfit ala Lee Sun-bin yang Mudah Ditiru!
Terkini
-
AI Ambil Alih Estetika, Apakah Pertanda Proses Kreatif Mulai Terpinggirkan?
-
Ulasan Novel If at First: Misteri Kelam Kehidupan Masyarakat Kelas Atas
-
Gila! 2 Catatan Bersejarah Sukses Diukir oleh Skuad Timnas Indonesia U-17
-
Sekolah Rakyat Segera Dibuka, Awasi Supaya Tidak Salah Arah!
-
7 Karakter Pemeran Utama Drama Netflix Weak Hero Class 2, Ada Lee Jun Young