Titik terendah selalu jadi posisi yang paling ingin dihindari oleh semua orang di dunia ini. namun, sayangnya dari banyak orang di dunia tak ada yang bisa menghindarinya. Semua selalu punya jatah titik terendah. Ketika manusia berada di titik terendah mereka cenderung mudah menyerah dan hilang arah. Apabila kamu pernah begitu dan sedang berada di titik terendahmu, artikel ini cocok untukmu. Yuk simak 5 wejangan ini bisa buatmu mudah melaluinya!
1. Semua Orang Pernah Berada di Titik Terendahnya
Semua orang selalu punya jatah untuk ada di titik terendah dalam hidupnya. Tak ada yang tidak. Semua manusia sama, sama-sama pernah dikecewakan oleh keadaan yang tak sesuai keinginan. Hal tersebut wajar terjadi, sebab jalan hidup kan tak selalu harus mulus, lurus, dan sesuai dengan apa yang kita mau terus. Jadi, jangan pernah merasa sendirian ya? Kamu, aku, dan kita semua yang hidup di dunia ini sama-sama pernah merasa kecewa.
2. Nikmati Rasa yang Saat Ini Menyapamu
Setelah kamu menyadari bahwa kamu tak sendirian merasakan kecewa di dunia ini, kamu juga perlu menikmati rasa kecewa itu atau rasa apapun yang menyerangmu di titik terendahmu. Entah itu sedih, kecewa, marah, gelisah, takut dan lain-lain. Belajar menikmati itu ya? Dengan begitu kamu bisa ramah dengan perasaanmu sendiri.
3. Kontrol Perasaanmu
Ketika kamu berhasil menikmati dan ramah dengan perasaanmu, maka kamu jadi lebih mengerti dirimu. Dengan begitu kamu juga lebih mengerti solusi apa yang bisa kamu lakukan agar bisa bangkit dari rasa itu. Misal ketika kamu merasa kecewa, yasudah terima dulu rasa kecewanya, nikmati secukupnya, setelah itu belajar berdamai dan bangkit dari rasa itu. Waktumu terlalu berharga, bila kamu terlalu lama hanyut dalam rasa kecewa di titik terendahmu itu.
4. Jadikan Titik Terendah sebagai Tantangan yang Bisa Kamu Menangkan
Setelah pikiranmu sudah kembali jernih dan kamu bisa berdamai dengan perasaanmu. Selanjutkan kamu perlu menanamkan pemikiran bahwa jadikanlah titik terendah itu sebagai tantangan yang bisa kamu menangkan. Seperti halnya sebuah game yang seringkali kamu mainkan. Pastinya di sana ada banyak sekali rintangan yang harus kamu taklukan, tetapi kamu tetap menikmati perjuanganmu dan terus mencoba sampai menang. Anggap saja titik rendahmu adalah tantangan yang bisa kamu menangkan. Dengan begitu kamu akan lebih semangat untuk melewatinya.
5. Kembalilah Melangkah Meraih Mimpi
Ketika pemikiran positif tadi sudah tertanam kuat di dalam dirimu, maka kamu akan semakin terpacu untuk kembali melangkah meraih mimpi. Kamu pun kembali sadar bahwa ada banyak hal yang harus kamu perjuangkan. Kamu kembali sadar bahwa kamu itu manusia hebat yang tak akan jatuh terlalu lama di titik terendah.
Itu dia 5 wejangan yang bisa kamu baca ketika berada di titik terendahmu. Mulai sekarang belajar menikmati setiap bahagia dan kecewanya hidup ya? Pada akhirnya semua akan baik-baik saja kok dan kamu pasti bisa melewati semuanya. Semangat!! Semoga artikel ini bisa bermanfaat!
Baca Juga
-
Publikasi Kisah Perjuangan jadi Ajang Bangun Eksistensi Petani Kopi Lanjan
-
3 Hal yang Buat Banyak Orang Kagum, Ramah Perlu tapi Bukan Nomor Satu!
-
5 Hal yang Sebaiknya Tidak Kamu Lakukan Setelah Bangun Tidur
-
3 Alasan Mengapa Kamu Tidak Perlu Terlalu Meratapi Kepergian Seseorang
-
Suka Fotografi? Simak 3 Cara Terkini Tuk Jadikan Hasil Fotomu Gudang Cuan!
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Lembapnya Tahan Lama! 4 Toner Korea Hyaluronic Acid Bikin Wajah Auto Plumpy
-
Bye-Bye Pori-Pori Besar! Ini 4 Serum Korea yang Ampuh Bikin Wajah Halus
-
Catchy dan Fun! 5 Ide Outfit Youthful ala Baipor Tithiya yang Super Playful
-
4 Serum Grape Kaya Antioksidan untuk Kulit Elastis dan Bebas Jerawat
-
4 Serum Kandungan Willow Bark yang Ampuh Atasi Jerawat dan Kontrol Minyak!
Terkini
-
Memaknai Literasi Finansial: Membaca untuk Melawan Pinjol dan Judol
-
Sinopsis Drama China Fell Upon Me, Tayang di iQIYI
-
Do What I Want oleh Monsta X: Rasa Bebas dan Percaya Diri Melakukan Apa Pun
-
Ulasan Novel Rumah Tanpa Jendela: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Kecil
-
Bojan Hodak Akui Chemistry Persib Bandung Belum Padu, Imbas Perombakan?