Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Vallencia Zhang
Ilustrasi orang merantau.(Pixabay.com)

Demi menempuh kehidupan yang lebih baik, tak jarang ada banyak individu yang memilih untuk merantau ke kota orang dan menetap di sana beberapa waktu. Hidup jauh dari orang tua mungkin terkesan hebat, sebab dengan begitu jiwa-jiwa kemandirian seorang individu. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa merantau tidak selamanya menyenangkan, apalagi jika terkendala masalah ekonomi.

Keadaan jauh dari orang tua membuat seorang individu harus melakukan semuanya sendirian. Termasuk mempersiapkan semua kebutuhan jasmani seperti makan dan minum, serta kebutuhan rohani seperti berekreasi. Gaya hidup individu pun lambat laun berubah demi menyesuaikan dengan keadaan kota tempat dimana ia merantau.

Tak jarang pula, terjadi perubahan gaya hidup yang awalnya biasa-biasa saja menjadi gaya hidup hedonisme.  Sebab-sebab terjadinya perubahan gaya hidup dapat dikarenakan oleh ajakan teman, pergaulan, gengsi untuk mengikuti gaya hidup di luar, dan lain sebagainya. Semua kehidupan indah di kota rantau itu membuat seorang individu perlahan kehilangan pola hidup hematnya. 

Berikut 3 tips untuk tetap hemat saat merantau. 

1. Hindari pergaulan yang menganut gaya hidup hedonisme

Hedonisme dalam KBBI adalah pandangan yang menganggap bahwa kesenangan sebagai tujuan utama dalam hidup. Sedangkan, menurut Wikipedia, hedonisme adalah pandangan yang menganggap bahwa orang akan bahagia dengan cara mencari sebanyak mungkin sumber kebahagiaan. Salah satunya dengan berfoya-foya atau dalam kata lain menghambur-hamburkan uang. 

Sebagai seorang individu, kita bisa dengan mudah meniru gaya hidup yang ada di lingkungan sekitar kita. Apabila kita bergaul dengan kelompok penganut gaya hidup hedonisme, maka kemungkinan besar kita akan masuk ke dalam kelompok itu dengan alasan “gengsi”. Hal inilah yang membuat kita akan kesulitan mengatur keuangan dan terjerumus lebih lanjut ke dalam gaya hidup berfoya-foya. 

2. Membuat daftar kebutuhan

Antara kebutuhan dan keinginan, keduanya mungkin tampak sama secara sekilas. Akan tetapi, antara kebutuhan dan keinginan terdapat satu perbedaan yang menonjol. Kebutuhan adalah persyaratan yang esensial atau penting untuk keberlangsungan hidup. Misalnya, kebutuhan untuk makan dan minum. Sedangkan, keinginan adalah perihal hasrat dimana kita mengharapkan sesuatu untuk dimiliki. Misalnya, keinginan untuk memiliki mobil. 

Seorang perantau harus pandai membedakan mana hal yang ia butuhkan dan mana yang ia inginkan. Tujuannya agar ia dapat lebih bisa memprioritaskan hal yang penting terlebih dahulu dan mengesampingkan hal-hal yang tidak begitu penting. Caranya ialah dengan membuat list kebutuhan. Hal atau barang yang paling dibutuhkan hendaklah diletakkan di nomor teratas, sedangkan barang yang tidak terlalu dibutuhkan diletakkan di nomor ke sekian. 

3. Ingat kembali tujuan utama merantau

Poin terakhir yang paling penting ialah individu tersebut harus mengingat kembali apa tujuan utama ia merantau. Entah itu untuk melanjutkan pendidikan, untuk bekerja, atau untuk memperbaiki ekonomi keluarga. Setelah itu, individu harus dapat berpikir untuk meminimalisir pengeluaran untuk dapat bertahan hidup selama mungkin di kota tempat ia merantau. Jika memiliki tanggungan di tempat asal, perantau juga harus memikirkan keadaan keluarga di rumah, sehingga ia harus pandai menyisihkan uangnya di luar sana. 

Itu ialah 3 tips untuk tetap hemat saat merantau yang perlu diketahui. Ayo, mulai diterapkan agar kehidupan di kota tempat merantau tetap aman terkendali. 

Vallencia Zhang