Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Mutami Matul Istiqomah
Ilustrasi tekanan pekerjaan (Freepik)

Sebagai seorang pekerja, ada kalanya kita menerima tekanan dari atasan. Tekanan agar pendapatan segera melampaui target, pekerjaan harus selesai dalam kurun waktu yang tidak masuk akal, hingga pekerjaan lain yang kadang membuat kita seolah hendak kehilangan akal. 

Sayangnya, yang namanya pekerja, harus nurut dan berusaha untuk memenuhi keinginan atasan agar tetap bisa mempertahankan pekerjaan. Berikut ini adalah cara menyikapi tekanan pekerjaan agar tetap waras. 

1. Menjadikannya sebagai motivasi

Ketika ada tekanan dari atasan, kita harus menempatkan hal tersebut sebagai motivasi, bukan sebagai beban. 

Pasalnya, kalau kita menempatkan hal tersebut sebagai motivasi, maka kita akan melakukan segala cara untuk meraihnya. Berbeda kalau kita menganggapnya sebagai sebuah beban, baru ingat saja sudah merasa malas. 

2. Jangan mudah baper

Banyak orang yang mudah terbawa perasaan atau baper ketika mendapatkan tekanan oleh atasan. Seolah pulang dari tempat kerja, ingin mencari pekerjaan yang lain. Pernah?

Padahal, kita hanya perlu menunjukkan kepada atasan bahwa hasil kinerja kita merupakan suatu pencapaian yang patut dan layak untuk disandingkan. 

Ketika ada perkataan yang melukai perasaan, biarkan itu berlalu seiring waktu. Berusahalah untuk mengubah hinaan menjadi pujian. 

3. Profesional

Kamu juga harus menyikapinya tekanan dari atasan dengan cara yang profesional. Jangan sampai kamu membawanya sampai pada ranah di luar pekerjaan. Misalnya, mengumbar di sosial media, menjauhi atasan dan menjaga jarak dengannya, membenci atasan, dan lain sebagainya. 

Kamu harus menerima ketika kinerjamu mendapat tekanan dari atasan. Bahkan kamu harus berterima kasih kepadanya karena telah membantumu untuk memaksimalkan potensi yang kamu miliki. Sehingga hal tersebut sepatutnya hanya sampai pada ranah pekerjaan saja, tidak perlu kamu bawa keluar. 

4. Buktikan kemampuan

Kamu harus mampu menunjukkan kepada atasan tentang kemampuanmu yang belum diketahuinya. Kamu harus mampu memutar otak agar segala yang menjadi target perusahaan, bisa lekas kamu capai. 

Ditekan karena pekerjaan adalah sebuah resiko yang seharusnya sudah kamu pahami sedari sebelum bekerja. Makanya, ketika hal itu tiba maka saatnya kamu berbenah diri dan menunjukkan kemampuanmu. 

5. Jadikan pembelajaran

Ketika kamu merasa malu atau tidak nyaman dengan tekanan dari atasan, maka kamu harus mengambil pelajaran dari sana.

Kamu harus berusaha agar hal tersebut tidak kembali terulang. Ketika kamu mendapatkan atasan yang bijaksana, kamu harus meneladaninya. Barangkali, beberapa tahun ke depan, kamu akan menjadi atasan pula. Maka kamu harus meneladani sikap atasanmu dalam memperlakukan bawahannya. 

Itu dia 5 tips menyikapi tekanan pekerjaan dari atasan. Semangat, ya, kamu pasti bisa!

Mutami Matul Istiqomah