Pengaruh gadget tidak hanya terjadi kepada orang yang menggunakannya. Tapi sebenarnya, dampak yang ditimbulkan menjadi sangat luas. Termasuk dalam hubungan pertemanan.
Pertemanan zaman dulu, ketika internet belum marak dimana-mana, rasanya lebih indah dan memiliki banyak kenangan. Tidak heran, orang-orang bisa berteman puluhan tahun dengan baik meskipun tidak memiliki alat komunikasi yang canggih maupun followers dimana-mana.
Tentu saja, pengaruh gadget membuat hubungan pertemanan tidak seindah dahulu. Kenapa? Berikut ini ulasannya!
1. Teman dekat menjadi jauh
Teman yang dekat namun terasa jauh dapat dirasakan ketika kamu sedang berkumpul dengan teman-teman. Apakah kamu 100% melakukan interaksi atau fokus ngobrol dengan mereka? Tentu saja tidak.
Kenapa? Karena kamu dan teman-teman sesekali melihat gadget dan membuat perkumpulanmu dengan teman-teman menjadi hening tak ada suara. Atau lebih parah lagi, yang berkumpul hanyalah raga, lalu nyawanya tertuju pada layar gadget masing-masing.
Hal tersebut menunjukkan bahwa meskipun kamu dan teman-teman dalam jarak yang dekat bahkan bersebelahan, hubungan kalian tetap terasa jauh.
2. Sering mengalami konflik
Gadget juga bisa memicu konflik antara kamu dan teman-teman. Sosial media yang merupakan tempat untuk berekspresi, seringkali juga menjadi tempat yang memancing emosi.
Banyak kesalah pahaman yang terjadi hanya karena status di sosial media. Ketika sedang ada konflik, rasanya pedas sekali. Sindir-menyindir di sosial media tak tertahankan lagi. Ditambah teman-teman tidak mampu menjadi peredam emosi dan penengah keduanya. Masalah kian menjadi besar dan sukar di selesaikan.
3. Hanya memiliki teman di sosial media
Gadget membuat seseorang terjerat ke dalamnya dan membuatnya seolah hanya memiliki gadget sebagai temannya. Maka dari itu, banyak orang yang akhirnya membatasi diri, menarik diri dari lingkungan, dan membuatnya tidak dikenal oleh orang lain.
Tidak heran, ketika seseorang keluar dari rumah tak akan ada yang mengenalnya. Lalu dia akan merasa asing dengan dunia nyata yang membuatnya tampak terasingkan. Dia merasa tidak ada yang mau berteman, temannya hanya di sosial media. Padahal, dia belum memulai mencari seorang teman.
Hal tersebut membuat seseorang lebih nyaman dan merasa lebih dihargai dalam sosial media. Akhirnya, dia hanya berani menjalin pertemanan melalui sosial media saja.
4. Tidak bisa memilah teman
Ketika berteman dengan seseorang dari dunia nyata, kita bisa memilih ingin berteman dengan seseorang yang seperti apa. Paling tidak, kita bisa memilih teman yang baik dan enggan menjalin hubungan dengan seseorang yang hanya akan memberikan dampak buruk.
Namun dalam sosial media, sama halnya kita membuka mata kepada siapapun yang mau berteman dengan kita. Tak hanya tetangga sebelah rumah, tapi juga sampai seluruh dunia.
Hal tersebut tidak memungkiri kamu akan berteman dengan seseorang yang berbahaya. Misalnya penipu. Maka dari itu, kamu harus sangat berhati-hati ketika menjalin pertemanan dalam sosial media.
Baca Juga
-
5 Dampak Keuangan yang Tidak Transparan: Bom Waktu dalam Rumah Tangga
-
Rumah Besar, Napas yang Sempit
-
Tepuk Sakinah Viral, Tapi Sudahkah Kita Paham Maknanya?
-
Bertemu Diri Kecil Lewat AI: Percakapan yang Tak Pernah Kita Siapkan
-
Dari Flu hingga Leptospirosis: 8 Penyakit Musim Hujan yang Harus Diwaspadai
Artikel Terkait
Lifestyle
-
4 Rekomendasi HP 1 Jutaan dengan Kamera Terbaik di 2025, Resolusi hingga 50MP!
-
Bukan Pensiun, Narji Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Hobi Bertani
-
Tips Kelola Uang ala Xaviera Putri Meski Budget Pas-pasan
-
5 Fakta Unik Nasi Tumpang Lethok, Kuliner Klaten yang Bikin Ketagihan
-
Jangan Asal Cuci! Pahami Arti Simbol di Label Baju Jadi Rahasia Pakaian Awet
Terkini
-
Jadi Groomsmen Boiyen, Andre Taulany Titip Doa Manis untuk Kedua Pengantin!
-
Bukan Cuma Bungkuk, Ini 5 Cara Sederhana Mencegah Skoliosis Biar Gak Makin Parah
-
Bukan Sekadar Hiburan, Ernest Prakasa Sebut Komedi Jalan Halus Kritik Tajam
-
Polemik Helwa Bachmid dan Habib Bahar: Klaim Istri Siri Dibantah Istri Sah?
-
Ditipu dan Terlilit Utang Miliaran, Fadil Jaidi Bantu Lunasi Utang Keluarga