Bekerja sama dalam mendidik dan memantau tumbuh kembang seorang anak adalah kewajiban orang tuanya. Orang tua harus memiliki visi misi yang sama dalam menerapkan pola asuh kepada anak.
Jangan sampai, kamu atau pasangan saling mengandalkan satu sama lain. Meskipun mungkin anak lebih sering menghabiskan waktu bersama ibunya, namun peran ayah harus tetap harus terpenuhi.
Kerja sama yang baik antara ibu dan ayah akan mendapatkan ragam manfaat, diantaranya:
1. Anak merasa mendapatkan kasih sayang yang lengkap
Manfaat yang pertama adalah anak akan merasa bahwa dirinya disayang oleh ayah dan ibunya. Anak akan merasa bahagia karena kehadirannya merupakan kebahagiaan untuk ayah dan ibu.
Dengan begitu anak akan tumbuh menjadi seseorang yang percaya diri, mudah beradaptasi, penyayang, dan beragam sikap baik lainnya karena pola asuh yang sesuai dan rasa cinta yang tidak kurang dari orang tuanya.
2. Saling memantau pertumbuhannya
Bekerja sama juga membuat ayah dan ibu saling memantau pertumbuhan anak bersama-sama. Hal tersebut akan membuat ayah dan ibu saling mengetahui sudah seberapa besar pertumbuhan anak, apa yang dia kuasai, apa yang menjadi hobi untuknya, dan apa hal yang masih harus dilatih lebih keras lagi.
Hal tersebut bisa menjadi cara orang tua untuk memberikan dampingan yang terbaik dengan cara saling mengamati dan mencari solusi dari setiap hal yang terjadi.
3. Menjadi keluarga yang kompak
Kerja sama akan membuat ayah dan ibu memiliki keluarga yang kompak. Karena sudah memiliki satu visi dan misi, maka orang tua akan selalu berjalan di arah yang sama untuk mewujudkan apa yang menjadi harapannya.
Keluarga yang kompak akan meningkatkan rasa saling menyayangi dan menjaga satu sama lain. Hal tersebut sangat penting dalam keluarga.
4. Terbiasa berdiskusi dalam keluarga
Bekerja sama dalam mengurus anak juga akan membuat ayah, ibu dan anak-anak terbiasa untuk mendiskusikan banyak hal.
Tanpa sadar, anak akan tumbuh menjadi seseorang yang terbuka dan mau berbagi hal yang dia rasakan, untuk kemudian didiskusikan bersama-sama.
Diskusi memberikan banyak dampak positif, misalnya mengajarkan anak untuk menerima pendapat orang lain, berani mengajukan pendapat, dan lain sebagainya.
5. Belajar berempati
Setiap orang tidak ada yang sama, termasuk ayah dan ibu. Semua orang tentu punya pandangan dan cara terbaik sendiri.
Dalam mengurus anak, ada kalanya keinginan ayah dan ibu berseberangan, bukan? Bukan berseberangan keinginannya, tapi lebih kepada caranya. Dengan bekerja sama, baik ayah dan ibu bisa saling memahami satu sama lain. Maka tumbuhlah empati dan simpati.
Nah, jadi itu dia 5 manfaat ibu dan ayah bekerja sama dalam mengurus anak. Semangat!
Baca Juga
-
Fenomena Mager di Pertengahan Ramadan, Ini 4 Penyebabnya!
-
5 Langkah Jitu agar Keuangan UMKM Tetap Sehat di Bulan Ramadan
-
5 Tips Ramadan Produktif ala Gen Z : Tetap Aktif Ibadah Maksimal!
-
Mau Tajir Mendadak? Ini 5 Bisnis Ramadan yang Selalu Laris Manis!
-
5 Strategi Keuangan di Bulan Ramadan yang Harus Kamu Kuasai
Artikel Terkait
-
Menantu Bagikan Potret Hotma Sitompul Sebelum Meninggal Dunia
-
Suho EXO Terpilih Jadi Duta Kehormatan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia
-
'Anak Haram Konstitusi? Ini Tudingan Panas Amien Rais ke Jokowi soal Gibran
-
Profil Suho EXO, Leader Grup Kpop yang Diangkat Jadi Duta Kehormatan YKAKI
-
7 Ramuan Tradisional untuk Atasi Batuk Pilek Anak dengan Cepat, Terbukti Ampuh!
Lifestyle
-
4 Ide Outfit Harian dari Winter aespa, Cocok Buat yang Suka Gaya Minimalis!
-
Chill dan Stylish, Ini 4 Daily Look ala BIBI yang Cocok Buat Kamu Coba
-
5 Pilihan Sepatu Kanvas Lokal Buat OOTD Ngampus-mu Biar Makin Hype!
-
3 Inspirasi Outfit Dokter Muda ala Choo Young Woo, Smart dan Professional!
-
Simpel tapi Stunning! 4 Ide Basic OOTD Style ala Yuna ITZY yang Mudah Ditiru
Terkini
-
Review Film Sweet 20: Keajaiban yang Bikin Nenek Jadi Gadis Muda Lagi
-
Review Novel 'Jane Eyre': Ketika Perempuan Bicara soal Harga Diri
-
Cate Blanchett Isyaratkan Ingin Pensiun dari Dunia Akting: Aku Mau Berhenti
-
5 Anime yang Paling Banyak Dinominasikan di Crunchyroll Anime Awards 2024
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?