Dalam beberapa keadaan ada yang mengharuskan kita untuk menitipkan anak kepada orang lain. Entah itu urusan yang sangat mendadak, pergi ke tempat yang tidak ramah anak, dan sebagainya.
Dalam menitipkan anak, kita tidak boleh sembarangan atau asal ketemu orang. Ada beragam hal yang harus diperhatikan tentang keamanan dan kenyamanan anak kita beserta cara kita beretika. Lalu, apa saja hal yang harus diperhatikan ketika menitipkan anak kepada orang lain?
1. Usahakan menitipkan kepada orang terdekat
Saat menitipkan anak pada orang lain, usahakan untuk menitipkannya kepada orang terdekat. Misalnya, keluarga sendiri. Sebab, keluargalah orang yang bisa kita percaya dan orang yang seharusnya bisa menjaga kepercayaan kita.
Jangan sampai kita menitipkan anak kepada orang yang sekadar kita kenal saja. Dalam melepas anak di luar pantuan kita, harus membutuhkan tingkat hati-hati yang tinggi. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari.
2. Mencari orang yang memiliki waktu luang
Dalam menitipkan anak, kita juga harus mencari orang yang sedang tidak berada dalam kesibukan. Jangan sampai dengan kedatangan kita meminta tolong justru akan membuatnya kerepotan.
Selain itu, orang yang benar-benar punya waktu juga dipastikan bisa mengawasi anak kita dengan baik karena tidak terganggu dengan hal atau pekerjaan yang lain.
3. Harus saling menyetujui
Hal lain yang harus diperhatikan ketika menitipkan anak kepada orang lain, yakni saling menyetujui. Jangan sampai kita memaksakan kehendak diri sendiri. Apalagi dalam hal ini menyangkut kepentingan anak. Usahakan dalam memulainya harus dengan etika dan cara yang baik.
Sebab ketika kita meminta tolong dengan baik, maka orang yang kita mintai tolong juga akan memperlakukan anak kita dengan baik. Jika orang yang kita mintai tolong tidak bersedia, jangan sekalipun memaksa.
4. Siapkan kebutuhan anak
Selanjutnya, kita juga harus mempersiapkan dan memastikan tercukupinya stok kebutuhan anak. Kalau bisa, sediakan dalam jumlah yang lebih dari biasanya.
Kebutuhan anak dalam hal ini misalnya adalah makanan, camilan, baju ganti, popok, dan lain sebagainya. Sehingga ketika anak kita lapar maupun membutuhkan baju ganti, tidak merepotkan orang lain.
5. Buat kesepakatan
Membuat kesepakatan dalam hal ini misalnya adalah dengan memberi kepastian kapan kita akan menjemput anak kita kembali, atau jika memang orang yang kita mintai tolong bersedia menolong dengan cara bekerja, maka kita harus membuat persetujuan tentang berapa jasa yang harus kita bayar atau harus dengan cara apa.
Kesepakatan yang jelas dan tidak berat sepihak akan membuat kerja sama antara kamu dan orang yang menolong berjalan dengan baik.
6. Mengakhiri dengan etika yang baik
Jika sedari awal kita sudah berusaha menerapkan etika yang baik, maka jangan sampai kita melewatkannya di akhir cerita. Etika yang baik di ataranya, kita harus menepati kesepakatan yang telah dibuat bersama-sama. Jangan sampai kita terlambat menjemput anak. Selain itu, jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih.
Itu dia 6 hal yang harus diperhatikan ketika menitipkan anak kita kepada orang lain. Terapkan, yuk!
Baca Juga
-
5 Dampak Keuangan yang Tidak Transparan: Bom Waktu dalam Rumah Tangga
-
Rumah Besar, Napas yang Sempit
-
Tepuk Sakinah Viral, Tapi Sudahkah Kita Paham Maknanya?
-
Bertemu Diri Kecil Lewat AI: Percakapan yang Tak Pernah Kita Siapkan
-
Dari Flu hingga Leptospirosis: 8 Penyakit Musim Hujan yang Harus Diwaspadai
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Atasi Kemerahan dan Kulit Kering dengan 4 Serum Harga Pelajar, Ini Rekomendasinya!
-
Pesan untuk Para Ibu di Hari Ibu: Jangan Lupa Mengapresiasi Diri Sendiri
-
Jangan Terjebak Ekspektasi, Ini Cara Sehat Mengelola Tekanan Sosial
-
Bukan Jam Makan, Ini 4 'Golden Rules' Jauh Lebih Penting untuk Kesehatan Pencernaanmu
-
Steve Rogers is Back! Trailer Perdana Avengers: Doomsday Konfirmasi Kembalinya Chris Evans
Terkini
-
Stray Kids Umumkan Film Konser Pertama, Tayang Global di Bioskop 2026
-
Ahmad Dhani Buka Suara soal Pernikahan El Rumi dan Syifa Hadju, Pakai Adat?
-
4 Film Kang Ha Neul yang Tayang di 2025, Wajib untuk Ditonton!
-
Second Child Syndrome: Mengapa Anak Kedua Kerap Dianggap Lebih Pemberontak?
-
PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas