Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Sam Edy Yuswanto
Ilustrasi belanja. (Freepik/cookie_studio)

"Gila belanja." Ungkapan ini sepertinya cocok disematkan pada mereka; orang-orang yang gemar sekali belanja barang-barang yang sebenarnya tidak perlu alias tidak dibutuhkan.

Misalnya, gara-gara melihat ada iklan sebuah produk dengan diskon gede-gedean, mereka langsung tergiur, padahal sejatinya tak terlalu bahkan memang tidak sedang membutuhkan barang tersebut.

Menurut saya “gila belanja” termasuk penyakit yang mestinya selalu dihindari. Memang, saya akui agak sulit menghindarinya, terlebih bila kita memiliki uang berlebih serta kebiasaan tergiur dengan barang-barang diskonan yang ditawarkan oleh beragam produk. Baik produk sandang, pangan, dan sebagainya.

Meskipun sulit, tapi bila kita memiliki tekad yang kuat, kita bisa kok menghindari, minimal mengurangi kebiasaan “gila belanja” tersebut.

Nah, berikut ini ada 4 trik yang bisa Anda praktikkan agar bisa terhindar dari kebiasaan “gila belanja” tersebut:

Pertama, coba renungi, jernihkan pikiran dan mata hati saat hendak berbelanja. Kira-kira, barang-barang apa saja yang memang benar-benar dibutuhkan. Ambil kertas dan pulpen (atau bisa ditulis di draf gawai), lalu catat barang yang akan kita beli dan benar-benar kita butuhkan. Mencatat barang yang akan kita beli itu penting, agar kita fokus pada apa yang akan kita beli dan tidak tergiur mengambil barang yang terlihat murah tapi sebenarnya tidak kita butuhkan.

Kedua, bila kita merasa kepincut ingin membeli barang yang sedang memberikan dikson besar, renungkan berkali-kali, tanyakan ke hati nurani: apa memang kita membutuhkan barang tersebut? Atau kita tergiur ingin membeli karena harganya sedang murah? Bila hanya tergiur dan tak begitu butuh, tak perlu membelinya. 

Ketiga, lihatlah orang-orang yang perekonomiannya di bawah kita. Mereka banting tulang siang malam agar bisa dapat uang untuk mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari, bukan untuk kepentingan belanja barang-barang mahal atau diskonan yang tak terlalu dibutuhkan. Dengan sering memperhatikan kehidupan orang-orang yang hidupnya kesusahan, saya yakin dapat mengerem keinginan kita untuk berbelanja barang-barang yang tak perlu.

Keempat, coba kita renungkan, daripada buat belanja barang yang tidak penting, mending uangnya ditabung sebagai persiapan masa depan, sebagian lagi disisihkan untuk membantu orang-orang yang memerlukannya. Kita tentu tahu, membantu orang lain itu dapat mendatangkan pahala dan menjadi salah satu pertanda bahwa harta yang kita miliki mengandung keberkahan.

Demikianlah 4 trik atau kiat yang bisa Anda praktikkan agar tak menjadi orang yang “gila belanja” barang-barang yang tak perlu. Selamat mencoba. Semoga bermanfaat. 

Sam Edy Yuswanto