Guys, pernah dengar istilah panic buying? Ya, fenomena panic buying sering kali terjadi ketika suatu barang mengalami lonjakan harga di beberapa waktu yang lama dan pada suatu waktu harga barang tersebut tiba-tiba merosot jauh sehingga menjadi murah.
Saat harga barang yang tinggi kemudian berubah menjadi murah itu lah, masyarakat terpacu untuk membeli dalam jumlah yang banyak dengan alibi takut jika sewaktu-waktu harga barang tersebut kembali melonjak tinggi dan tidak bisa terbeli. Kepanikan harga barang kembali tinggi yang berujung pembelian barang secara misal itu lah yang dijuluki dengan istilah panic buying.
Momen-momen panic buying ini kerap dirasakan oleh para ibu rumah tangga, pedagang kecil maupun masyarakat lainnya saat mendekati hari besar seperti perayaan hari raya, tahun baru dan saat musim pancaroba. Alhasil, saat mereka sudah terlanjur membeli barang tersebut dengan jumlah yang melebihi kebutuhan mereka, otomatis terjadi penimbunan.
Ketika barang sudah terlalu ditimbun dan melebihi batas waktu expired maka barang tersebut akan terbuang begitu saja dan menjadi sia-sia. Jika sudah begitu, maka artinya uang yang mereka keluarkan pun ikut terbuang begitu saja.
Untuk mencegah panic buying terjadi pada kalian atau orang-orang terdekat di sekitar kalian, ada baiknya lakukan beberapa tips di bawah ini.
1. Tentukan prioritas kebutuhan
Tips pertama yang wajib kalian lakukan yakni dengan menentukan prioritas kebutuhan. Saat kalian sudah berpenghasilan nanti, kalian akan merasakan betapa susahnya mendapatkan uang dan tentu saja tidak ingin menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak penting.
Oleh karena itu, mengelola keuangan secara bijak amatlah perlu untuk mulai dibiasakan. Dengan mengatur skala pendapatan, pengeluaran, tabungan dan menyisihkan untuk kepentingan mendesak sebaiknya mulai dipikirkan. Termasuk saat tiba waktunya untuk belanja bulanan atau mingguan, ada baiknya kalian mencatat terlebih dahulu barang apa saja yang akan kalian beli.
Utamakan bahan pokok dan barang-barang yang memang kalian butuhkan. Saat sudah dipetakan seluruh penghasilan kalian, maka tidak aka nada ruang untuk membelanjakan hal-hal yang tidak penting termasuk menimbun barang yang sedang murah-murahnya.
2. Perhatikan jangka waktu penyimpanan
Tips kedua, saat kalian berbelanja dan menemukan barang dengan harga yang sedang rendah, maka selalu perhatikan jangka penyimpanan setelah barang tersebut terlebih setelah kalian membuka kemasan. Ketika kemasan dibuka maka akan banyak udara yang masuk dan benda-benda kecil lainnya yang semakin mengurangi kualitas dari barang yang kalian buka.
Oleh sebab itu, beberapa produk mencantumkan himbauan untuk segera mengkonsumi setelah membuka kemasan untuk menjaga tetap steril.
3. Peduli kebutuhan orang lain
Tips ketiga yang belum semua orang pahami yakni tidak hanya dirinya saja yang membutuhkan barang tersebut. Selagi masih tersedia banyak di depan mata, maka ada hak orang lain juga untuk mendapatkan barang tersebut. Tidak ada salahnya kita menyisakan barang tersebut untuk dibeli oleh orang lain yang siapa tau lebih membutuhkan.
Dengan mengingat tips ketiga ini maka uang kalian juga akan terselamatkan dan kalian dapat membeli kebutuhan yang jauh lebih penting daripada menimbun barang yang sedang turun harga.
Demikian tadi tips menghindari panic buying di era pandemi seperti saat ini, semoga bermanfaat!
Baca Juga
Artikel Terkait
Lifestyle
-
OOTD Gaeul IVE: 4 Gaya Kasual yang Fleksibel Buat Segala Momen
-
4 Serum Buah Peach yang Bantu Kulit Auto Glowing dan Skin Barrier Kuat!
-
Youngseo ALLDAY PROJECT Tunjukkan 4 OOTD Kasual yang Girly dan Catchy!
-
Rahasia Kulit Glowing Alami dengan 4 Rekomendasi Toner Mengandung Temulawak
-
4 Serum Saffron dari Brand Lokal, Rahasia Kulit Halus dan Glowing Alami
Terkini
-
Komunitas Buku sebagai Safe Space: Pelarian dari Kegaduhan Dunia Digital
-
Ulasan Buku Make It Happen, Now! Panduan Perencanaan Finansial Keluarga
-
Ceria dan Penuh Energi, NCT Wish Siap Warnai Dunia Lewat Lagu Baru 'Color'
-
Bukan Lagi Panjat Pinang, Begini Cara Gen Z Rayakan HUT RI di Era Digital
-
Edukasi Peziarah, Mahasiswa KKN Arab Saudi Resik-Resik Jabal Khandamah