Pernahkah kamu merasa tubuh letih dan kurang motivasi padahal seharian tadi tidak begitu banyak kegiatan yang dilakukan? Merujuk pada penjelasan yang ditinjau oleh dr Yusra Firdaus dalam Hellosehat dan Sehatq, hal itu merupakan dua dari banyaknya gejala burnout syndrome. Burnout syndrome merupakan suatu keadaan di mana tubuh mengalami stres kronis yang berkepanjangan.
Gejala pertama dan paling utama yang akan kita rasakan adalah merasa lelah dan tidak percaya diri. Selain itu, kita pun kehilangan motivasi dan minat untuk melakukan sesuatu. Nah, selain gejala yang bersifat psikis, burnout syndrome juga bisa kita lihat dari tanda-tanda pada tubuh loh, misalnya saja timbulnya jerawat, ruam, sensasi terbakar pada kulit, dan gatal. Lalu, bagaimana mengatasi gejala burnout syndrome? Intip yuk tipsnya berikut ini!
1. Me Time
Istilah me time di zaman ini bukanlah istilah yang baru. Atau barangkali kamu sendiri sering melakukan hal ini? Secara sederhananya, me time berarti meluangkan waktu untuk diri sendiri. Kegiatan ini memberikan waktu pada tubuh dan mental untuk rehat sejenak sekaligus menjernihkan pikiran.
Me time bisa dilakukan dengan banyak cara. Asalkan esensi dari me time itu terpenuhi, kamu bebas melakukan hal apa pun untuk dirimu sendiri, seperti bermeditasi, jalan-jalan, atau menyesap secangkir teh hangat sambil merelaksasikan pikiran.
2. Menjalani Pola Hidup Sehat
Saat kamu mengalami kurang semangat atau letih, itu bisa jadi alarm bahwa kamu harus membenahi pola hidupmu. Pasalnya, menjaga pola hidup sehat akan membuat suasana hati lebih meningkat sehingga tubuh jadi lebih bersemangat.
Kamu bisa awali menjalani pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang sehat, berolahraga secara rutin, tidur yang cukup dan teratur. Selain itu, perhatikan asupan gula dan hindari minuman beralkohol dan juga rokok.
3. Menyadari Masalah Yang Tengah Dihadapi
Untuk mengatasi burnout syndrome, kamu perlu menyadari masalah apa yang mengganggu pikiranmu. Apabila diperlukan, kamu bisa membuat daftar catatan kesulitan dan hal apa yang memicu stres atau serangan panik. Pikirkan pula solusi untuk mengatasi masalahmu.
Menyadari suatu masalah terkadang tidak mudah bagi orang lain. Perlu waktu dan upaya untuk memetakan permasalahan yang bercokol di dalam benak. Maka dari itu, jangan khawatir apabila cara ini belum membuahkan hasil. Kamu bisa terus memetakan permasalahanmu dan mencari sumber dari stres yang kamu rasakan.
4. Cari Support System Yang Baik
Membicarakan masalah kepada orang yang tepat adalah sebuah solusi yang baik untuk mengatasi burnout syndrome. Sebagai makhluk sosial, manusia butuh berkomunikasi untuk mengekspresikan apa yang ada di dalam kepala. Tidak harus bertujuan untuk menemukan solusi. Terkadang kamu perlu pendengar yang baik untuk mendengarkan keluh kesahmu tanpa memberikan penilaian apa pun.
Berbicara, terutama pada orang yang tepat adalah cara yang efektif untuk mengurangi beban di hati. Maka dari itu, cari orang yang tepat yang dapat menjadi support system terbaikmu.
5. Melihat Dari Berbagai Sudut Pandang
Ketika kita dihadapkan pada suatu masalah, tak jarang kita merasa buntu dan terjebak dengan pikiran sendiri. Namun, apabila kamu mau melihat dari sudut pandang lainnya, kamu akan menemukan insight baru yang akan membuka hati dan pikiranmu.
Dengan melihat sesuatu dari sudut pandang lain, kamu pun akan terlatih untuk objektif menilai dan merespons semua hal di sekitarmu. Perasaan kamu pun akan lebih ringan dan burnout perlahan hilang.
So, jangan biarkan pikiran negatif menguasaimu. Apabila merasa lelah dan hilang motivasi, rehat sejenak dan alihkan pikiranmu pada hal-hal lain, mungkin tubuh serta pikiranmu sudah terlalu banyak dijejali hal-hal yang membuat pikiranmu kewalahan.
Baca Juga
-
5 Fakta Zom 100: Bucket List of the Dead yang Bikin Penasaran Penggemar
-
4 Rekomendasi Anime untuk Kamu yang Menyukai Cerita Bertema Zombie
-
Rekomendasi 4 Tontonan Menarik di Disney yang Tayang Bulan Juli 2023
-
Jujutsu Kaisen 2: Sinopsis dan Penjelasan Karakter Kunci di dalam Serialnya
-
Prosesi Sangjit, Seserahan ala Tionghoa yang Dijalani Anak Hotman Paris
Artikel Terkait
-
Romantisasi Kesehatan Mental Gen Z: Saatnya Berhenti dan Berpikir Kembali
-
Satu dari Tiga Remaja Alami Masalah Kesehatan Mental, Ini Cara Agar Mereka Dapat Informasi Kredibel di Media Sosial
-
Gangguan Mental Memperburuk Kondisi Diabetes? Ini Penjelasan Dokter
-
Kemenko PMK Anugerahi Penghargaan Atas Aksi Nyata PNM Percepat Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
-
Siap Jamu Jepang, Mentalitas Pemain Timnas Indonesia Disorot Shin Tae-yong
Lifestyle
-
3 Produk Eksfoliasi dari Cleora Beauty untuk Kulit Sensitif hingga Jerawat
-
5 Ide Mix and Match Denim ala Mim Rattanawadee untuk Tampilan yang Trendi
-
3 Red Peeling Serum yang Bikin Wajah Mulus dan Cerah, Harga Rp50 Ribuan
-
4 Varian Sunscreen dari NPURE, Ada Bentuk Spray hingga Powder
-
3 Facial Foam untuk Redakan Jerawat Tanpa Bikin Iritasi, Harga Rp120 Ribuan
Terkini
-
Modal Ngeblog Bisa Sampai Yurop: Rahasia Jalan-Jalan Gratis dari Menulis
-
Absurdisme Hidup dalam Novel The Stranger Karya Albert Camus
-
Review Novel 'Selena', Mengungkap Identitas Guru Matematika yang Misterius
-
Ulasan Buku Independent Woman: Wanita Mandiri Bukan Hanya Sekadar Label
-
Ulasan Buku Dua Alasan untuk Tidak Jatuh Cinta, Plot Twist-nya Tak Terduga!