Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Sapta Stori
Ilustrasi Dua Buah Mobil dengan Kondisi yang Berbeda (unsplash.com/ Dietmar Becker)

Hampir setiap dari kita mungkin pernah membandingkan diri dengan orang lain. Entah mengenai keluarga, pencapaian, harta benda, atau fase kehidupan. Adakalanya membandingkan diri kita dengan orang lain berdampak baik pada diri kita, seperti membuat kita lebih bersyukur atau termotivasi, tapi hal tersebut lebih sering berdampak negatif dan membuat kita rendah diri.

Ketika kamu membandingkan kehidupanmu dengan orang lain, hal yang paling mungkin terlintas di pikiranmu adalah kehidupan orang lain terlihat begitu mulus dan bahagia, sedangkan kehidupanmu sendiri terasa begitu sulit. Mereka tampak mendapatkan apa yang sebenarnya kamu inginkan, hingga rasa iri pelan-pelan menyelusup ke dalam hati.  Demi mengatasinya hal ini, kamu bisa menerapkan empat pola pikir berikut ini, agar tak lagi membandingkan hidupmu dengan orang lain:

1. Kebahagiaan ada di dalam rumah kita sendiri

Jika kamu terus terpaku pada hidup orang lain, kamu tidak akan bisa menemukan dan merasakan kebahagiaan dalam hidupmu. Hidupmu akan selalu terasa kurang, karena kamu fokus pada apa yang orang lain miliki, tapi tidak kamu miliki.

Kamu baru akan bahagia ketika kamu mampu melihat ke dalam hidupmu dan mensyukuri apa yang kamu miliki, karena kebahagiaanmu ada di dalam rumahmu sendiri, bukan di dalam rumah orang lain yang terus-menerus kamu pandangi.

2. Rasa iri berawal dari anggapan sepihak

Kata orang Jawa, “Urip iku sawang sinawang.” Orang Sunda bilang, “Hirup mah pasangka-sangka.” Bahasa Indonesia juga memiliki ungkapan yang berbunyi, “Rumput tetangga lebih hijau.” Ungkapan-ungkapan tersebut berarti saat kamu melihat kehidupan orang lain, pandanganmu semata-mata hanya anggapan sepihak berdasarkan apa yang kamu lihat dari luarnya saja.

Ketika teman atau tetanggamu tampak mendapatkan apa pun yang sebenarnya kamu inginkan, hal itu bisa saja membuatmu iri dan ingin menjadi sepertinya. Padahal, kamu yang tidak hidup bersamanya selama 24 jam penuh pasti tidak akan benar-benar tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan mereka.

Jika kamu mengetahui yang sebenarnya, hidup mereka sama saja dengan hidupmu. Ada persoalan, masalah dan kerumitannya tersendiri, bahkan mungkin lebih buruk dari bayanganmu sampai-sampai kamu tidak akan pernah mau menukar hidupmu dengan hidup mereka. Tidak menutup kemungkinan, orang yang membuatmu iri juga justru sebenarnya merasa iri terhadap apa yang kamu miliki.

3. Suka dan duka adalah dua sisi yang mutlak ada dalam kehidupan

Tidak ada orang yang mempunyai kehidupan yang sempurna, karena sejatinya kesempurnaan bukanlah milik manusia. Kita mungkin melihat orang lain selalu merasa bahagia, padahal hal itu tidaklah mungkin.

Bagaimanapun, sebuah kehidupan pasti terdiri dari suka dan duka, serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jika kita melihat kehidupan orang lain selalu bahagia, mungkin mereka hanya tidak pernah menunjukkan kesedihan atau kegalauan mereka saat sedang memiliki masalah.

4. Takdir setiap manusia pasti berbeda dan sudah terukur

Ketetapan Tuhan atas hidup seseorang pastilah sudah adil, terukur dan sesuai dengan kemampuannya. Semakin kamu merasa hidup ini tidak adil, kamu justru akan semakin sulit menjalaninya, semakin sulit juga untukmu bisa merasa bahagia.

Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika kamu bisa berhenti membandingkan kehidupanmu dengan kehidupan orang lain, karena hal itu hanya akan menambah beban dalam hidupmu. Hidupmu dan semua yang ada di dalamnya, itu pastilah yang terbaik untukmu.

Sapta Stori