Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rozi Rista Aga Zidna
Warga berswafoto dengan latar belakang ornamen bernuansa lebaran yang terpasang di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (26/4/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Hampir menjadi temuan rutin setiap tahun, muslim dewasa, lebih-lebih suami istri atau orang yang sudah berkeluarga dan hidup kurang mampu, pada detik-detik akhir Ramadan mereka mulai bingung dan resah. Kegelisahan mereka terletak pada tetek-bengek untuk menghadapi lebaran.

Sementara para bocah cilik (bocil) yang belum mengenal pahit getirnya kehidupan, justru mereka sangat riang jika waktu lebaran semakin dekat. Bahkan, tak jarang dari mereka ingin cepat-cepat merayakan hari lebaran.

Berikut empat alasan para bocil ingin cepat-cepat lebaran:

1. Ingin segera memakai baju baru

Sudah tertanam dalam pikiran para bocil, saat lebaran mereka akan memakai baju baru. Baju baru dengan model keluaran terbaru. Mereka akan bersenang-senang berjalan lenggak-lenggok sambil memperlihatkan baju baru mereka kepada sesama bocil. Tidak jarang mereka juga mengungkap di mana toko tempat mereka beli baju itu dan berapa harganya.

2. Tidak sabar dapat angpau

Awalnya angpau merupakan amplop kecil untuk tempat uang sumbangan yang diberikan kepada orang yang punya hajat (perkawinan, dan sebagainya). Angpau ini mulanya adat penduduk Cina. Namun, akhir-akhir ini istilah angpau digunakan pula saat lebaran.

Para bocil menari-nari saking riangnya saat tangannya menggenggam segepok angpau pemberian famili-famili mereka. Bahkan, tak jarang saat mereka titipkan angpau tersebut ke ibunya, lebih dulu berbisik, "Jangan diambil Ibu, lho, ya? Angpau ini mau ditabung buat beli sepeda baru kayak milik si Tono."

3. Mencicipi beraneka kue

Salah satu alasan para bocil ingin cepat-cepat bertemu hari lebaran karena ingin segera mencicipi bermacam kue yang terhidang di meja, baik kue di meja ruang tamu milik sendiri maupun di meja di rumah saudara. Soalnya kadang kue yang tersaji di meja di rumah sendiri tidaklah sama dengan kue yang tersaji di meja rumah saudara.

4. Berkunjung ke rumah saudara

Di antara alasannya juga adalah ingin segera berkunjung ke rumah saudara-saudara. Saat hari-hari biasa, sangat susah bertemu para saudara. Di samping jarak yang begitu jauh, untuk berkunjung ke rumah saudara juga membutuhkan waktu luang yang agak panjang. Sementara itu, pekerjaan tidak boleh ditinggalkan.

Berbeda saat lebaran. Para saudara sudah sangat mudah dikunjungi sebab selama beberapa hari dari lebaran mereka libur dari pekerjaan masing-masing.

Berkunjung ke rumah saudara ini juga menambah kesan menarik para bocil, jika kebetulan rumah saudara yang dikunjungi berdekatan dengan tempat wisata, semisal pantai, puncak, air terjun dan lain-lain.

Inilah empat alasan para bocil ingin cepat-cepat merayakan hari lebaran.

Rozi Rista Aga Zidna