Kecemasan merupakan salah satu hal yang tidak bisa dihindari oleh seseorang. Terkadang, rasa cemas dapat muncul begitu saja tanpa kita duga dan sadari. Namun, ternyata diri kita sendiri memiliki berbagai macam mekanime pertahanan diri untuk menghadapi kecemasan atau biasa disebut dengan istilah defense mechanism.
Defense mechanism adalah serangkaian mekanisme pertahanan diri untuk mengatasi rasa cemas atau perasaantidak nyaman yang sedang dirasakan oleh seseorang. Sifat dari defense mechanism adalah tidak sadar dan terjadi secara otomatis dari dalam diri. Sehingga, kita tidak bisa mengatur akan menggunakan mekanisme yang mana.
Berdasarkan sumber dari buku yang ditulis oleh Feist (2017) dan tulisan dari Schultz (2017), berikut ini adalah beberapa macam defense mechanism atau tipe reaksi seseorang ketika merasakan kecemasan.
1. Repression
Ketika kamu merasa tidak nyaman akan sesuatu, tetapi kamu memutuskan untuk diam saja dan memendamnya seorang dri. Kamu terlihat berada dalam kondisi yang baik, tetapi sebenarnya ada hal yang membuatmu cemas. Misalnya, ada temanmu yang mengejekmu, tetapi kamu diam saja dengan alasan bahwa dia adalah temanmu.
2. Reaction formation
Mekanisme reaksi atas suatu kecemasan yang kamu lakukan dengan mengekspresikan sesuatu dengan reaksi yang berkebalikan. Seperti misalnya, ketika seseorang mendapat nilai yang jelek, reaksi wajarnya adalah dia sedih dan kecewa, tetapi entah kenapa dia justru terlihat senang (tidak direncanakan).
3. Dispacement
Mekanisme pertahanan ini terjadi ketika seseorang melampiaskan perasaan cemas atau emosinya kepada orang atau benda lain yang tidak berhubungan dengan sumber kecemasan dan emosinya. Misalnya, ketika kamu sedang kesal dengan si A, kamu justru memarahi si B atau tiba-tiba menendang meja yang tidak bersalah.
4. Regression
Mekanisme pertahanan ini muncul ketika seseorang mengalami tekanan emosi yang menyebabkan dia muncul ke tahap perkembangan yang sebelumnya. Seperti misalnya ketika seorang remaja sudah bisa mandiri dan makan sendiri, tetapi ketika ngambek kepada ibunya dia harus disuapi ketika makan (seolah menjadi anak kecil lagi).
5. Rasionalisasi
Mekanisme ini terjadi ketika seseorang mencari pembenaran atas perilaku yang telah dia lakukan sehingga membuatnya terlihat seolah rasional. Seperti misalnya ketika seseorang ditolak oleh sebuah perusahaan, dia akan mengatakan bahwa dia memang tidak menyukai perusahaan itu.
Itulah lima defense mechanism atau mekanisme pertahanan ketika seseorang merasa cemas atau tidak nyaman atas hal yang terjadi padanya. Setiap orang mempunyai defense mechanism yang berbeda-beda. Masih ada banyak lagi jenis dan tipe defense mechanism lainnya. Meskipun defense mechanism normal dan wajar, tetapi jika dilakukan terlalu esktrem dan berlebihan, dapat memberikan dampak negatif.
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
6 Tips Mengatasi Anxiety di Kantor untuk Pekerja Perempuan
-
Atasi Keresahan dengan Cara yang Efektif Lewat Buku Lepas dari Kecemasan
-
Matt Haig Berbagi Harapan dan Wawasan Lewat Buku 'Alasan untuk Tetap Hidup'
-
Terungkap! Begini Rahasia Otak Menghilangkan dan Mengingat Trauma
-
Ulasan Buku 'Jawaban Untuk Kecemasanmu', Temukan Kedamaian di Tengah Kecemasan
Lifestyle
-
3 Serum yang Mengandung Green Tea untuk Kontrol Minyak Berlebih pada Wajah
-
4 Rekomendasi OOTD Rora BABYMONSTER yang Wajib Kamu Sontek untuk Gaya Kekinian
-
4 Gaya OOTD Simpel ala Seohyun SNSD, Tetap Fashionable untuk Hangout!
-
4 Rekomendasi Outfit Kasual ala Momo TWICE yang Cocok untuk Hari-Hari Santaimu
-
4 Rekomendasi Mix and Match OOTD Chic ala Miyeon (G)I-DLE, Bikin Penampilan Lebih Modis
Terkini
-
Menang Piala Citra 2024, Ini 4 Rekomendasi Film Terbaik Nirina Zubir
-
Ulasan Novel 'Beautiful World, Where Are You': Menggali Makna Hidup dan Cinta
-
Tolak PPN 12% Viral di X, Apakah Seruan Praktik Frugal Living Efektif?
-
Refleksi kasus 'Sadbor': Mengapa Influencer Rentan Promosikan Judi Online?
-
Austin Butler Dikonfirmasi Main di Film The Barrier Garapan Edward Berger