Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rizky Melinda Sari
Ilustrasi kecemasan (pexels/Alex Green)

Kecemasan merupakan salah satu hal yang tidak bisa dihindari oleh seseorang. Terkadang, rasa cemas dapat muncul begitu saja tanpa kita duga dan sadari. Namun, ternyata diri kita sendiri memiliki berbagai macam mekanime pertahanan diri untuk menghadapi kecemasan atau biasa disebut dengan istilah defense mechanism.

Defense mechanism adalah serangkaian mekanisme pertahanan diri untuk mengatasi rasa cemas atau perasaantidak nyaman yang sedang dirasakan oleh seseorang. Sifat dari defense mechanism adalah tidak sadar dan terjadi secara otomatis dari dalam diri. Sehingga, kita tidak bisa mengatur akan menggunakan mekanisme yang mana. 

Berdasarkan sumber dari buku yang ditulis oleh Feist (2017) dan tulisan dari Schultz (2017), berikut ini adalah beberapa macam defense mechanism atau tipe reaksi seseorang ketika merasakan kecemasan.

1. Repression

Ketika kamu merasa tidak nyaman akan sesuatu, tetapi kamu memutuskan untuk diam saja dan memendamnya seorang dri. Kamu terlihat berada dalam kondisi yang baik, tetapi sebenarnya ada hal yang membuatmu cemas. Misalnya, ada temanmu yang mengejekmu, tetapi kamu diam saja dengan alasan bahwa dia adalah temanmu.

2. Reaction formation

Mekanisme reaksi atas suatu kecemasan yang kamu lakukan dengan mengekspresikan sesuatu dengan reaksi yang berkebalikan. Seperti misalnya, ketika seseorang mendapat nilai yang jelek, reaksi wajarnya adalah dia sedih dan kecewa, tetapi entah kenapa dia justru terlihat senang (tidak direncanakan).

3. Dispacement

Mekanisme pertahanan ini terjadi ketika seseorang melampiaskan perasaan cemas atau emosinya kepada orang atau benda lain yang tidak berhubungan dengan sumber kecemasan dan emosinya. Misalnya, ketika kamu sedang kesal dengan si A, kamu justru memarahi si B atau tiba-tiba menendang meja yang tidak bersalah.

4. Regression

Mekanisme pertahanan ini muncul ketika seseorang mengalami tekanan emosi yang menyebabkan dia muncul ke tahap perkembangan yang sebelumnya. Seperti misalnya ketika seorang remaja sudah bisa mandiri dan makan sendiri, tetapi ketika ngambek kepada ibunya dia harus disuapi ketika makan (seolah menjadi anak kecil lagi).

5. Rasionalisasi

Mekanisme ini terjadi ketika seseorang mencari pembenaran atas perilaku yang telah dia lakukan sehingga membuatnya terlihat seolah rasional. Seperti misalnya ketika seseorang ditolak oleh sebuah perusahaan, dia akan mengatakan bahwa dia memang tidak menyukai perusahaan itu. 

Itulah lima defense mechanism atau mekanisme pertahanan ketika seseorang merasa cemas atau tidak nyaman atas hal yang terjadi padanya. Setiap orang mempunyai defense mechanism yang berbeda-beda. Masih ada banyak lagi jenis dan tipe defense mechanism lainnya. Meskipun defense mechanism normal dan wajar, tetapi jika dilakukan terlalu esktrem dan berlebihan, dapat memberikan dampak negatif.

Rizky Melinda Sari